Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEDIKITNYA 1.662 hektere (ha) area persawahan yang tersebar di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, mulai kekeringan sejak satu bulan terakhir. Area persawahan itu tersebar di delapan kecamatan yang mulai mengalami kekeringan sejak satu bulan terakhir.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Seluma, Arian Sosial, di Bengkulu, mengatakan area persawahan itu mulai kekeringan akibat kurangnya curah hujan. "Laporan yang diterima dari tim di lapangan bahwa sawah yang mengalami kekeringan ini jumlah sangat banyak ada 1.662 hektare dan akan terus bertambah," katanya.
Baca juga: 4 Kecamatan di Wonosobo Kekeringan
Dari data yang dihimpun lanjut dia, delapan kecamatan tersebut ialah Sukaraja seluas 186 ha, Talo 155 ha, Ilir Talo 318 ha, Seluma Timur 30 ha, Seluma 29 ha, Talo Kecil 305 ha, dan Semidang Alas Maras 424 ha.
Saat ini, upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma meminta petani jika membutuhkan mesin pompa air untuk melakukan penyiraman sawah. Pemkab telah menyiapkan beberapa mesin pompa air untuk dipinjampakaikan jika akan melakukan penyiraman sawah. "Ini statusnya dipinjamkan bukan diberi secara gratis," imbuhnya.
Baca juga: Atasi Kemacetan Pemkab Bandung Bangun Jembatan Khusus Kendaraan Roda Dua
Untuk itu, kata dia, telah mengingat petani untuk beberapa bulan ke depan cuaca belum dapat dipastikan akan turun hujan atau tidak. (Z-2)
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
LAHAN pertanian di Desa Waringinsari Kecamatan Takokak Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami krisis pasokan air akibat tanah longsor dan pergerakan tanah.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved