Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

TPA Jatibarang Semarang kembali Terbakar

Akhmad Safuan
05/10/2023 16:12
TPA Jatibarang Semarang kembali Terbakar
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jatibarang, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (10/1/2019).(Antara/Aditya Pradana Putra.)

KEBAKARAN kembali terjadi di tempat pembuangan akhir (TPA) Sampah Jatibarang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (5/10). Diduga munculnya titik api karena suhu panas saat ini yang mencapai 39 derajat celsius. 

Pemantauan Media Indonesia hingga Kamis (5/10) sore, kepulan asap masih terus terlihat di TPA Sampah Jatibarang. puluhan petugas Damkar bersama anggota kepolisian dan TNI serta warga terus berusaha melakukan pemadaman kebakaran yang mulai terjadi pukul 10.30 WIB tersebut.

Sekitar enam mobil Damkar juga terus melakukan penyemprotan air dan busa ke titik api di zona bekas pabrik pupuk PT Narpati. "Ini untuk kedua kali TPA Jatibarang terbakar. Sebelumnya, kebakaran pada Senin (18/9) berhasil dipadamkan setelah diturunkan helikopter walter bomber dan sistem injeksi," kata Kepala Dinas Damkar Kota Semarang Nurkholis.

Lokasi kebakaran ini, demikian Nurkholis, posisinya sama dengan lokasi terbakar pada sebelumnya, yakni zona yang telah ditutup dan tidak aktif lagi seluas dua hektare. Karenanya, belum dapat dipastikan sumber api penyebab kebakaran ini.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu secara terpisah mengatakan penyebab kembali kebakaran di TPA Sampah Jatibarang diduga karena cuaca panas di Kota Semarang yang mencapai 38 derajat celsius. Akibatnya, ada gas di dalam tumpukan sampah itu menimbulkan percikan api.

"Sebenarnya tanggap darurat kebakaran sampah di TPA tersebut sudah ditutup beberapa hari lalu bersamaan dengan dinyatakan kebakaran telah padam," kata Hevearita Gunaryanti Rahayu. Namun dengan kejadian kebakaran kembali, ungkap Hevearita Gunaryanti Rahayu, diperintahkan pemadaman dilakukan secara intensif dengan langsung ke titik sumber api yakni dengan kembali melakukan injeksi selain penyiraman. "Api berasal dari bawah di dalam tumpukan sampah itu, sehingga satu-satunya cara hanya dengan injeksi," imbuhnya. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya