Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
IMPOR beras terjadi pengurangan karena banyak negara membatasi ekspor. Stok beras ada di gudang Bulog Jawa Tengah menyusut meskipun diklaim aman hingga akhir tahun mendatang.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (4/10), operasi pasar beras terus digencarkan di berbagai daerah di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Batang. Ini dilakukan dalam rangka penstabilan harga dengan sasaran di delapan kecamatan pembelian dibatasi lima kilogram yakni Rp52 ribu per lima kilogram.
Hal serupa juga berlangsung di Kabupaten Demak. Operasi pasar yang dilangsungkan di beberapa wilayah tersebut dibatasi setiap orang hanya diberi lima kilogram dengan harga Rp10.200 per kilogram. "Dalam setiap operasi pasar untuk penstabilan harga ini dibagikan 400 kupon," ujar Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Demak Iskandar Zulkarnain.
Baca juga: BPBD Klaten dan CSR Salurkan Bantuan 2,2 Juta Liter Air Bersih
Di berbagai pasar tradisional di Pantura Jawa Tengah seperti Semarang, Demak, Grobogan, Kudus, Kendal, Batang, dan Pekalongan harga beras masih cukup tinggi. Harga beras kelas bawah antara Rp10.000-11.000 per kilogram, medium Rp13.000-Rp14.000 per kilogram, serta premium di atas Rp15.000 per kilogram.
Penjualan beras di tingkat pedagang masih berjalan normal. Ini seperti diungkapkan Susanti, 45, pedagang di Pasar Grosir Beras Dargo, Kota Semarang, rata-rata untuk eceran terjual 500 kilogram per hari. "Enggak ada pembatasan pembelian. Bahkan pada awal bulan rata-rata pembeli mengambil satu sak 25 kilogram," tambahnya.
Baca juga: Sambut HUT TNI, Kodim 0723 Klaten Bersihkan Monumen di Desa Kepurun
Berdasarkan catatan Media Indonesia, jumlah stok beras Bulog Jawa Tengah tersedia di gudang menurun. Pada pertengahan September lalu pimpinan wilayah Perum Bulog Kanwil Jateng Akhmad Kholisun mengklaim masih tersedia 224 ribu ton beras di gudang hingga mencukupi hingga akhir tahun mendatang. Namun data terbaru diungkapkan Akhmad Kholisun bahwa saat ini stok beras ada di Kanwil Jawa Tengah tersisa 156 ribu ton yakni 76 ribu ton ada ada di gudang Bulog dan 80 ribu ton persediaan dalam perjalanan (PDP).
"Cadangan beras itu digunakan untuk penyaluran bantuan pangan, Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), cadangan bencana alam, dan stok hingga akhir tahun," tambahnya.
Impor beras untuk Jawa Tengah diatur oleh Bulog pusat, demikian Akhmad Kholisun, tetapi saat ini beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Kamboja membatasi ekspor beras. Akibatnya, ketersediaan beras menurun yakni 78 ribu ton baru masuk dan kemungkinan ada tambahan lagi 80 ribu ton.
Sedangkan pengadaan beras dalam negeri pada 2023, ungkap Akhmad Kholisun, tercatat 125 ribu ton. Secara umum ini lebih besar dibandingkan beras berasal dari impor. "Beras impor tersebut berkualitas premium dan nanti disalurkan kepada keluarga penerima manfaat." (Z-2)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
PEMERINTAH mengklaim berhasil mencetak tonggak sejarah baru dalam penguatan ketahanan pangan nasional.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa ada beberapa pihak yang ingin Indonesia mengimpor beras di saat produksi beras yang saat ini sudah cukup tinggi.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah negara yang berminat membeli beras produksi Indonesia..
Perlu upaya serius serta strategi yang tepat untuk meningkatkan produksi bahan pangan dalam negeri agar dapat mengurangi volume impor dan mewujudkan swasembada pangan.
Beras dari beberapa negara mulai turun dari sekitar US$540-US$590 dan turun lagi hingga US$430-US$490 per metrik ton.
Presiden Prabowo Subianto berencana untuk tidak mengimpor beras di 2025. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved