Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
TEMPAT Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo Solo, Jawa Tengah, terbakar, Sabtu (16/9) siang, setelah sempat mendapat peringatan dini oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
BPBD memang telah memberikan peringatan kepada pengelola agar sering patroli, mengingat anomali cuaca panas yang dipicu El Nino tahun ini bisa memicu kebakaran.
Namun, ternyata peringatan Kalak BPBD Kota Solo, Nico Agus Putranto menjadi kenyataan. Gas metana dengan udara yang sangat panas pada musim kemarau tahun ini, benar-benar memicu munculnya api yang akhirnya membakar sampah TPA Putri Cempo.
Baca juga : 3 Mobil Damkar Rusak Setelah Bolak-Balik Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti
Api yang berkobar dengan asap hitam pekat yang membumbung itu terjadi di gunungan sampah di bagian blok B. " Ya kemungkinan saja dipicu gas metan di tengah udara yang begitu panas," tukas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Solo, Kristiana Hariyanti .
Sejumlah peternak sapi yang angon hewan ternaknya di gunungan sampah yang dipersiapkan untuk produksi listrik Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA ), harus bergerak cepat mengevakuasi, kalau tidak ingin hewan peliharaannya terpanggang.
Baca juga : Begini Kronologi Kebakaran TPA Kopi Luhur di Kota Cirebon
Kondisi TPA Putri Cempo Solo sebelum terbakar. (Sumber : Antara)
Sedikitnya 15 unit mobil milik Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) sudah mendekat ke lokasi untuk upaya pemadaman. Namun belum mampu melokalisir atau memadamkan karena udara yang begitu panas di sekitar lokasi kebakaran.
Tim DLH bersama petugas kebakaran bahu membahu, namun belum sepenuhnya melokalisir akibat suhu yang teelalu panas. " Ya harus ekstra hati hati," imbuh dia .
Hingga sore hari, petugas Damkar berupaya melokalisir agar api tidak merembet kemana-mana. Kepala Damkar Solo Sutarjo menegaskan, semua armada pemadam kebakaran dikerahkan ke TPA Putri Cempo, ditambah bantuan dari Damkar dari Solo Raya.
"Sekitar 15 unit mobil pemadam. Dan ini didukung dari Damkar Soloraya," kata dia.BPBD Solo pun ikut melakukan penanggulangan, agar semua dapat sehera diatasi dengan cepat. (Z-4)
Warga menuding, armada sampah menjadi penyebab rusaknya jalan. Sementara itu, kompensasi yang dijanjikan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk warga tidak juga terealisasi.
Kebakaran TPA Rawa Kucing di Jalan Iskandar Muda, Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten, belum kunjung padam.
Lokasi TPA Rawa Kucing yang terbakr berada di antara dua landasan Bandara Soekarno-Hatta yang berimplikasi juga terhadap isu penerbangan internasional.
Evaluasi harus dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya kembali kebakaran di area TPA Rawa Kucing.
Pemerintah Kota Depok untuk kesekian kali kembali gigit jari lantaran tak mampu meraih Adipura yang diselenggarakan oleh KLHK atau Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Timbunan sampah di Pasar Tugu, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), tercatat mencapai lima meter. Ketinggian ini bakal terus bertambah jika tak segera dibersihkan.
Kepulan asap masih terlihat di sejumlah titik yang ada di lokasi pembuangan sampah. Untuk itu, petugas di lapangan masih melakukan monitoring siang dan malam.
Kepulan asap berdampak pada gangguan kesehatan ratusan warga, karena mereka harus menghirup asap setiap hari.
Di TPA Pasirsembung hanya tersisa lahan sekitar 8.000 meter persegi untuk menampung sampah
Pengangkutan sampah sudah dilakukan sambil penanganan kebakaran di lokasi.
Volume sampah di TPA Sumur Batu memang sudah overload. Ditambah, teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang sudah dicanangkan sejak 2015 belum juga maksimal.
DUA bulan lalu, Pemerintah Kota Depok sudah mengirimkan surat layang ke Pemerintah Provinsi Jawa Ba
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved