Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Harga Beras Tinggi Dipicu Panen Berkurang, Operasi Pasar Segera Dilakukan

Akhmad Safuan
13/9/2023 10:45
Harga Beras Tinggi Dipicu Panen Berkurang, Operasi Pasar Segera Dilakukan
Ilustrasi - Menurunnya jumlah panen padi akibat kemarau dan kekeringan memicu kenaikan harga beras di Jawa Tengah.(MI/Usman Iskandar)

MENURUNNYA jumlah panen padi di dua daerah sentra pertanian di Jawa Tengah, akibat kemarau panjang dan kekeringan, diduga menjadi pemicu kenaikan harga beras saat ini, operasi pasar beras kembali akan dilakukan untuk menahan inflasi.

Pemantauan Media Indonesia, Rabu (13/9), harga beras di berbagai pasar tradisional di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang bahkan dua sentra beras Demak dan Grobogan masih tinggi, beras medium terpantau masih berkisar Rp12.000-Rp13.000 per kilogram naik sejak awal September lalu, sehingga hal ini membuat warga mulai resak.

"Harga beras naik dari sebelumnya Rp275 ribu per sak (25 kilogram) menjadi Rp300 ribu - Rp310 ribu per sak," ujar Haryono,50, distributor beras di Pasar Beras Dargo, Kota Semarang, Rabu (13/9).

Baca juga: Stok Cukup, Kok Harga Beras Masih Naik?

Hal serupa juga diungkapkan Supardi, 48, pemilik penggilingan padi di Grobogan, naiknya harga beras saat ini terjadi karena panen sudah berkurang, bahkan harga gabah kering giling di tingkat petani juga telah naik dari Rp6.500 per kilogram menjadi  Rp7.700 per kilogram, sehingga ini mendorong kenaikan harga beras.

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan hasil monitoring instansi terkait terjadi kenaikan harga beras saat ini, oleh karenanya Pemerintah Kota Semarang berniat kembali akan menggelar operasi pasar untuk memfasilitasi kebutuhan warga.  "Kita segera gelar lagi  program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) di setiap wilayah," tambahnya.

Baca juga: 19.525 Keluarga di Palu Terima Bantuan Beras

Secara keseluruhan ketersediaan beras baik di pasaran maupun Bulog, lanjut Hevearita Gunaryanti Rahayu, cukup banyak, sehingga warga tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, bahkan beras cadangan pangan untuk 21 juta keluarga juga telah diturunkan termasuk di Kota Semarang, diharapkan hal ini mampu menekan harga saat ini.

Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan stok beras tersedia di provinsi ini masih cukup aman. Kenaikan harga beras terjadi saat ini masih dapat dikendalikan melalui operasi pasar, sehingga untuk mengatasi kondisi ini minta Satgas Pangan dapat memonitor pergerakan harga beras yang terjadi.

Wakil Kepala Satgas Pangan Polda Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Rosyid Hartanto, mengungkapkan berdasarkan laporan diterima kenaikan harga beras saat ini, dipicu penurunan panen sebagai dampak kemarau panjang di daerah sentra padi, seperti Grobogan dan Demak dan kebutuhan pangan mengalami peningkatan.

"Pada awal Agustus jumlah panen gabah kering giling capai 755.274 ton, tetapi karena kemarau dan kekeringan banyak alami gagal panen sehingga pada awal September jumlah panen hanya 385.415 ton," ujar Rosyid Hartanto.

Akibat berkurangnya panen tersebut, demikian Rosyid Hartanto, harga gabah kering giling juga ikut tinggi berkisar Rp6.700 hingga Rp7.700 per kilogram. "Harga gabah idealnya sesuai HET Rp7.000 per kilogram," tambahnya. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya