Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
MENURUNNYA jumlah panen padi di dua daerah sentra pertanian di Jawa Tengah, akibat kemarau panjang dan kekeringan, diduga menjadi pemicu kenaikan harga beras saat ini, operasi pasar beras kembali akan dilakukan untuk menahan inflasi.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (13/9), harga beras di berbagai pasar tradisional di Pantura Jawa Tengah seperti Pekalongan, Batang, Kendal, Semarang bahkan dua sentra beras Demak dan Grobogan masih tinggi, beras medium terpantau masih berkisar Rp12.000-Rp13.000 per kilogram naik sejak awal September lalu, sehingga hal ini membuat warga mulai resak.
"Harga beras naik dari sebelumnya Rp275 ribu per sak (25 kilogram) menjadi Rp300 ribu - Rp310 ribu per sak," ujar Haryono,50, distributor beras di Pasar Beras Dargo, Kota Semarang, Rabu (13/9).
Baca juga: Stok Cukup, Kok Harga Beras Masih Naik?
Hal serupa juga diungkapkan Supardi, 48, pemilik penggilingan padi di Grobogan, naiknya harga beras saat ini terjadi karena panen sudah berkurang, bahkan harga gabah kering giling di tingkat petani juga telah naik dari Rp6.500 per kilogram menjadi Rp7.700 per kilogram, sehingga ini mendorong kenaikan harga beras.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan hasil monitoring instansi terkait terjadi kenaikan harga beras saat ini, oleh karenanya Pemerintah Kota Semarang berniat kembali akan menggelar operasi pasar untuk memfasilitasi kebutuhan warga. "Kita segera gelar lagi program Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) di setiap wilayah," tambahnya.
Baca juga: 19.525 Keluarga di Palu Terima Bantuan Beras
Secara keseluruhan ketersediaan beras baik di pasaran maupun Bulog, lanjut Hevearita Gunaryanti Rahayu, cukup banyak, sehingga warga tidak perlu mengkhawatirkan hal ini, bahkan beras cadangan pangan untuk 21 juta keluarga juga telah diturunkan termasuk di Kota Semarang, diharapkan hal ini mampu menekan harga saat ini.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan stok beras tersedia di provinsi ini masih cukup aman. Kenaikan harga beras terjadi saat ini masih dapat dikendalikan melalui operasi pasar, sehingga untuk mengatasi kondisi ini minta Satgas Pangan dapat memonitor pergerakan harga beras yang terjadi.
Wakil Kepala Satgas Pangan Polda Jawa Tengah Ajun Komisaris Besar Rosyid Hartanto, mengungkapkan berdasarkan laporan diterima kenaikan harga beras saat ini, dipicu penurunan panen sebagai dampak kemarau panjang di daerah sentra padi, seperti Grobogan dan Demak dan kebutuhan pangan mengalami peningkatan.
"Pada awal Agustus jumlah panen gabah kering giling capai 755.274 ton, tetapi karena kemarau dan kekeringan banyak alami gagal panen sehingga pada awal September jumlah panen hanya 385.415 ton," ujar Rosyid Hartanto.
Akibat berkurangnya panen tersebut, demikian Rosyid Hartanto, harga gabah kering giling juga ikut tinggi berkisar Rp6.700 hingga Rp7.700 per kilogram. "Harga gabah idealnya sesuai HET Rp7.000 per kilogram," tambahnya. (Z-3)
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
KEMARAU panjang semakin berlanjut menyelimuti kawasan Provinsi Aceh.
Masyarakat NTT diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi angin kencang yang bersifat kering. Angin kencang ini berpotensi menyebabkan kebakaran hutan dan lahan.
"Jadi saat wilayah yang mudah terbakar meluas, kami mohon bantuan, dukungan yang berada di Provinsi Riau benar-benar menjaga jangan sampai lahan itu terbakar,"
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved