Headline
Jurus Dobrakan dari Ketua RT/RW Muda

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus
Putuskan Rantai Ekonomi Genosida

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

E-Paper
Login
NEWSTICKER
Diperiksa di Polres Solo Hari Ini, Jokowi Dipastikan Bawa Ijazah
Ozzy Osbourne, Vokalis Legendaris Black Sabbath, Meninggal di Usi
Dul Jaelani Pilih Kelaparan saat Saldo Rekening Nol Ketimbang Min
Roy Suryo Cs Datangi Polda Metro Jaya, Ajukan Gelar Perkara Khusu
Ada yang Bermazhab Serakahnomics? Ini Penjelasannya Versi Prabowo

Petani di Purwakarta tak Menikmati Tingginya Harga Beras

Reza Sunarya
25/7/2025 17:18
Petani di Purwakarta tak Menikmati Tingginya Harga Beras
Para petani di Desa Margasari keluhkan penghasilan hasil panen yang tidak menguntungkan karena harga gambar dibawah HPP serta adanya serangan hama.(MI/Reza Sunarya)

TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal. Selain itu, hasil panen juga kurang maksimal, lantaran adanya organisme pengganggu tanaman, atau serangan hama.

Sebagian petani di Desa Margasari Kecamatan Pasawahan Kabupaten Purwakarta, kini mulai memanen padi. panen di tengah harga beras yang tinggi,seharusnya menjadi berkah tersendiri. Sayangnya, kondisi yang terjadi, masih di luar harapan.

Para petani mengaku panen kali ini kurang maksimal, akibat masih adanya serangan hama. Bahkan, selain hama tikus dan wereng coklat, hama babi hutan juga kerap muncul, dan merusak tanaman padi. Mereka juga terbebani dengan biaya pupuk dan obat pertanian, yang masih mahal.

Baca juga : SPHP Disalurkan, Mentan Harap Harga Beras Turun 1-2 Minggu ke Depan

Para petani juga mulai mengeluhkan ulah tengkulak, yang kembali marak. Menurut petani, diawal tahun hingga bulan juni 2025 lalu, penjualan gabah selalu diawasi oleh petugas TNI. Namun saat ini, pengawasan mulai berkurang, hingga pembelian lebih banyak dilakukan oleh tengkulak. Dampaknya membuat harga gabah kerap dibeli di bawah HPP.

"Hasil panen kurang memuaskan karena selain serangan hama, juga adanya tengkulak yang membeli harga gabah dibawan HPP para petani semakin tidak menikmati tingginya harga beras di pasaran," kata Syamsudin salah seorang petani yang ditemui, Jumat (25/7).

Sebelumnya, pemerintah telah menetapkan HPP gabah basah atau gabah kering panen dari petani, sebesar Rp6.500 per kilogram. Sementara harga gabah kering giling, ditetapkan sebesar Rp8.000 per kilogram.

sementara harga beras di sejumlah pasar di Kabupaten Purwakarta saat ini, dikisaran Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram, untuk beras medium, dan dikisaran Rp14 ribu hingga Rp15 ribu untuk beras kualitas premium. (RZ/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya
LOAD MORE

Bisnis
LOAD MORE

Wisata
LOAD MORE
Kuliner
LOAD MORE

Rubrikasi

Sitemap

Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved