Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
STASIUN Klimatologi Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mengeluarkan peringatan status awas kekeringan bagi sejumlah kabupaten/kota. Status awas kekeringan pada September adalah sebagian wilayah Kota Surakarta,
sebagian Sragen, Karanganyar, Sukoharjo dan Sragen.
Kepala Stasiun Klimatologi Semarang Sukasno mengatakan berdasarkan peta peringatan dini kekeringan meteorologis, pada September ada beberapa daerah di Jateng yang berstatus awas.
"Wilayah itu adalah sebagian wilayah Kota Surakarta, sebagian Sragen, Karanganyar, Sukoharjo dan Sragen," jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (3/9).
Baca juga: Atasi Kekeringan, BPBD Klaten Salurkan Bantuan Air 281 Tangki
Menurutnya, selain status awas, ada beberapa daerah yang termasuk status siaga dan waspada.
"Status siaga dan waspada hampir seluruh wilayah Jateng," katanya.
Baca juga: Atasi Kekeringan Cadangan Air Bersih Semarang Kian Menipis
Dikatakan oleh Sukasno, hingga kini sebagian besar wilayah Jateng masuk kriteria tanpa hujan sangat panjang karena tidak ada hujan selama 31-60 hari.
"Selama dasarian (10 hari) pada awal September hingga dasarian satu Oktober, seluruh wilayah Jateng masuk kriteria rendah. Untuk dasarian 1-3 pada September kurang dari 10 mm. Kemudian pada Oktober di bawah 20
mm," ujarnya. (Z-10)
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved