Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UNIVERSITAS Syiah Kuala (USK) bekerjasama dengan Kementerian ATR/BPN RI, merilis hasil riset inventarisasi, identifikasi tanah ulayat dan komunal yang berada di Provinsi Aceh.
Ekspos berlangsung di Hotel Grand Mahakam, Kabayoran baru, Jakarta Selatan, Kamis (24/8), dibuka oleh M Adli Abdullah, Tenaga Ahli Menteri ATR/BPN. Supardi Marbun, Sesditjen PHPT ATR/BPN RI Iskandar Syah Jalil, Direktur Tanah Komunal Hubungan Kelembagaan juga ikut meyaksikan melalui Zoom meting.
Dalam rekomendasinya, tim riset USK mendorong agar tanah-tanah masyarakat hukum adat yang telah clean dan clear segera di inventarisasi dan identifikasi supaya dapat dilanjutkan penetapan hak tanah masyarakat adat.
Baca juga : Organisasi Pemangku Adat Tagih Janji Pemerintah Soal Tanah Ulayat
Kepala LPPM USK, Prof Taufik Fuadi Abidin mengatakan, ekspos hasil riset didasarkan identifikasi di 20 kabupaten/kota di Aceh untuk bisa menjawab soal keberadaan tanah ulayat di Aceh.
"Ini semua atas kerjasama dengan direktorat tanah komunal, hubungan kelembagaan dan PPAT ATR/BPN RI. LPPM USK berharap kajian temuan riset ini dapat ditindak lanjuti untuk dapat memberikan manfaat bagi negara dan masyarakat," kata Prof Taufik Fuadi Abidin.
Baca juga : Pelajaran dari Kasus Tanah Adat di Manggarai Timur
Adapun Tenaga Ahli Menteri ATR/BPN, M Adli Abdullah menyebutkan, bahwa kementerian ATR /BPN sangat terbantu dengan kontribusi Universitas Syiah Kuala dan beberapa universitas lain di Indonesia.
"Kementerian ATR/BPN sangat terbantu dengan kontribusi kampus USK dan beberapa kampus lainnya. Kementerian ATR/BPN memiliki atensi supaya konflik pertanahan kedepan makin berkurang. Salah satunya potensi konflik pertanahan hak ulayat," kata M Adli Abdullah.
Sedangkan Ketua peneliti riset inventarisasi dan identifikasi tanah ulayat dan komunal Provinsi Aceh, Sulaiman Tripa juga memaparkan sejumlah temuan kajiannya.
Menurutnya, tim riset inventarisasi dan identifikasi tanah ulayat dan komunal Provinsi Aceh telah melakukan kajian di 10 Kabupaten di Provinsi Aceh. Lalu menemukan 148 bidang di luar 472.093.65 hektare yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Provinsi ujung barat Indonesia tersebut.
Pembagian 123 bidang tanah ulayat dengan 420.378,67 hektare dan 25 bidang tanah komunal dengan luas 2.063,20 hektare.
Dikatakan Sulaiman, terdapat 52 titik dengan luas 3.788,25 hektare tanah ulayat berada pada 37 MHA (Masyarakat Hukum Adat) Mukim.
Lalu 15 MHA (Masyarakat Hukum Adat) Gampong, yang sudah clean dan clear. Kemudian 9 titik dengan luas 254,7 hektar tanah komunal yang sudah clean and clear. (Z-4)
Seorang tokoh adat bernama Jas alias Jasman, 54, ditetapkan sebagai tersangka karena diduga mengeklaim kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN)
MAHASISWA Universitas Syiah (USK) dan Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, Aceh, mengikuti kuliah lapangan di lereng gunung berapi Seulawah Agam.
Tanah ulayat bukan hanya sekedar aset fisik tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas adat dan sejarah masyarakat.
Warga Ulayat Rendubutowe, Kabupaten Nagekeo, NTT, mengirimkan surat protes ke Menteri Agraria Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk meminta ganti rugi tanahnya.
Permintaan ini didasari dua alasan; pertama karena Bandar Udara Bilorai di Sugapa Intan Jaya masih merupakan bandara milik misi Katolik dan masyarakat pemegang ulayat.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEORANG mahasiswa asal Medan, Muhammad Iqbal, 19, ditemukan meninggal dunia setelah hilang terseret ombak saat berenang di Pantai Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
KEBAKARAN lahan melanda dua gampong (desa) di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Total lahan yang terbakar sejak sepekan terakhir seluas 12 hektare.
Dari jumlah jemaah asal Aceh kali ini (tahun 2025), 4.378 orang, sebanyak 12 di antaranya telah wafat di Arab Saudi.
Muslim, penjaga rumah Cut Meutia, mengaku telah berulang kali melaporkan kondisi kerusakan parah pada beberapa bagian bangunan Rumah Cut Meutia.
HARGA cabai merah di kawasan Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir turun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved