Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
FENOMENA alam El Nino yang sedang melanda sebagian daerah di Tanah Air sangat dirasakan petani di Provinsi Aceh. Pasalnya banyak tanaman palawija atau sayuran telah terganggu pertumbuhan hingga menurunkan hasil produksi panen.
Di Kecamatan Simpang Tiga dan Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh misalnya, puluhan hektare (ha) lahan bawang merah terganggu pertumbuhannya. Hal itu diduga karena pengaruh dari el nino dan kekeringan musim kemarau.
Berdasarkan amatan Media Indonesia di Kemukiman Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Sabtu (19/8), banyak tanaman bawang merah gagal tumbuh. Sisanya mati karena batangnya layu saat berusia berkisar 10-30 hari.
Baca juga: Jangan Sembrono Ambil Keputusan Impor
Kemudian, sebagian besar biji bawang merah hasil panen tersebut kerdil. Lalu jumlah biji pada umbinya sedikit tidak menyumpal banyak. Belum lagi banyak biji yang terbelah ketika tiba-tiba diguyur hujan.
"Iklim musim panas ini sangat tidak bersahabat. Ada 30% batang bawang mati atau kayu mendadak. Lebih parah lagi debit air sumur krisis sehingga tidak mencukupi saat menyiram bawang" tutur Arif, petani bawang merah di Bambi, Kecamatan Peukan Baro.
Baca juga: 24 Kelompok Tani di Kebumen Buktikan Hasil Pertanian CSA Lebih Produktif
Selain terganggu pertubuhan, hasil produksi panen bawang milik petani di Pidie, kali ini juga anjlok. Dari biasanya hasil panen 1 kg banding 15 kg (1 kg bibit menghasilkan 15 kg bawang), sekarang turun pada kisaran 1 kg banding 12 kg. Bahkan ada yang 1 kg banding 10 kg.
Lebih parah lagi harga bawang merah ditingkat tengkulak sejak dua pekan terakhir turun. Di mana sebelumnya Rp25.000/kg, kini turun menjadi Rp15.000/kg. "Padahal modal yang kami keluarkan lebih besar dari tahun lalu. Karena harga pupuk dan saprodi semakin tinggi," tutur Muslim, petani lainnya. (Z-3)
Cukup tidur juga dapat memperbaiki jaringan kulit wajah karena penyerapan produk yang Jelita gunakan (skincare, vitamin) menjadi lebih maksimal dan efektif.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
Pastikan anak membawa botol air saat mereka berada di luar, mengenakan pakaian pelindung matahari dan tabir surya mineral, serta tidak berada di bawah sinar matahari terlalu lama.
Saat ini sebagian wilayah Jawa Barat sedang memasuki masa peralihan atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau.
Pompanisasi merupakan solusi tercepat mengatasi krisis pangan.
Untuk kebakaran hutan, dari 22 kelurahan terdapat 13 kelurahan yang pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan
Warga eks Timor Timur Terdampak Kekeringan
Dampak kemarau panjang menimbulkan kekhawatiran terhadap krisis pangan
Masa tanggap darurat bencana kekeringan di Majalengka akan berakhir Selasa (31/10).
Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus merogoh uang untuk membeli air.
Bencana pertanian itu terjadi di tiga kecamatan.
Saat ini pihaknya masih rutin melakukan distribusi air bersih ke Kelurahan Argasunya. Hingga kini masyarakat di sana masih membutuhkan air bersih
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved