Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
FENOMENA alam El Nino yang sedang melanda sebagian daerah di Tanah Air sangat dirasakan petani di Provinsi Aceh. Pasalnya banyak tanaman palawija atau sayuran telah terganggu pertumbuhan hingga menurunkan hasil produksi panen.
Di Kecamatan Simpang Tiga dan Kecamatan Peukan Baro, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh misalnya, puluhan hektare (ha) lahan bawang merah terganggu pertumbuhannya. Hal itu diduga karena pengaruh dari el nino dan kekeringan musim kemarau.
Berdasarkan amatan Media Indonesia di Kemukiman Bambi, Kecamatan Peukan Baro, Sabtu (19/8), banyak tanaman bawang merah gagal tumbuh. Sisanya mati karena batangnya layu saat berusia berkisar 10-30 hari.
Baca juga: Jangan Sembrono Ambil Keputusan Impor
Kemudian, sebagian besar biji bawang merah hasil panen tersebut kerdil. Lalu jumlah biji pada umbinya sedikit tidak menyumpal banyak. Belum lagi banyak biji yang terbelah ketika tiba-tiba diguyur hujan.
"Iklim musim panas ini sangat tidak bersahabat. Ada 30% batang bawang mati atau kayu mendadak. Lebih parah lagi debit air sumur krisis sehingga tidak mencukupi saat menyiram bawang" tutur Arif, petani bawang merah di Bambi, Kecamatan Peukan Baro.
Baca juga: 24 Kelompok Tani di Kebumen Buktikan Hasil Pertanian CSA Lebih Produktif
Selain terganggu pertubuhan, hasil produksi panen bawang milik petani di Pidie, kali ini juga anjlok. Dari biasanya hasil panen 1 kg banding 15 kg (1 kg bibit menghasilkan 15 kg bawang), sekarang turun pada kisaran 1 kg banding 12 kg. Bahkan ada yang 1 kg banding 10 kg.
Lebih parah lagi harga bawang merah ditingkat tengkulak sejak dua pekan terakhir turun. Di mana sebelumnya Rp25.000/kg, kini turun menjadi Rp15.000/kg. "Padahal modal yang kami keluarkan lebih besar dari tahun lalu. Karena harga pupuk dan saprodi semakin tinggi," tutur Muslim, petani lainnya. (Z-3)
MUSIM kemarau menyebabkan krisis air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Krisis air bersih terjadi di Desa Lebaksiu Kidul, Kecamatan Lebaksiu, yang terdampak
TIGA daerah di Jawa Timur dalam status siaga darurat kekeringan akibat kemarau yang mulai melanda.
Di beberapa titik seperti Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, kondisi kering telah berlangsung lebih dari lima bulan.
Sebagai langkah antisipasi, masyarakat diingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu terjadinya kebakaran.
PLT Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menegaskan pihaknya akan cepat memberikan informasi daerah-daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di lahan gambut.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
“Sampai hari ini belum ada permintaan, meskipun prakiraan musim kemarau sebenarnya sudah dimulai pada dasarian ketiga bulan Mei. Tapi kita siapkan,”
Warga berdoa agar hujan turun di tengah kekeringan yang melanda kawasan tersebut.
MEMASUKI musim kemarau, sejumlah wilayah di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mulai mengalami kekeringan.
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved