Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
TERJADI anomali dukungan dalam temuan survei Lembaga Studi Visi Nusantara terhadap calon legislatif (caleg) DPR RI di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat V yakni Kabupaten Bogor.
Caleg yang berasal dari partai politik (parpol) besar di Kabupaten Bogor yakni Gerindra, Golkar, dan PDIP menempati posisi tidak moncer.
Baca juga: Bakal Caleg DPR Herviano Galang Dukungan dengan Kegiatan Bakti Sosial
Founder Lembaga Studi Visi Nusantara Iyus Fitriadi mengatakan survei diambil dengan jumlah responden sebanyak 2.400 orang dan menggunakan metode multistage random sampling (MRS) serta margin of error 2,5% pada 1-10 Agustus 2023.
"Berdasarkan hasil survei caleg DPR RI di dapil Jabar V, caleg dari PKB Tommy Kurniawan dan caleg dari PAN Primus Yustisio unggul dari caleg parpol besar. Tommy meraih 5,2% dan Primus 4,96%," ungkap Iyus melalui keterangannya di Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/8).
Disusul kemudian, caleg Gerindra Fadli Zon 1,75%, Apriyadi Malik (Golkar) 1,25%, Mulyadi (Gerindra) 1,17%, Anton Sukartono (Demokrat) 1,08%, Ravindra Airlangga (Golkar) 1,04%, Adian Napitupulu (PDIP) 0,83%, Jora Nilam (Nasdem) 0,75%, dan Elly Rachmat Yasin (PPP) 0,67%.
"Adapun yang memilih caleg lainnya sebesar 12,63%, serta tidak tahu/tidak jawab/rahasia masih sekitar 69%," kata Iyus.
Baca juga: Martin Laba Uung, Resmi Jadi Caleg DPR RI Dapil NTT 1 dari PSI
Menurut Iyus, nama Fadli Zon, Ravindra Airlangga, dan Adian Napitupulu yang hanya mendapat kisaran 1%-an ini menandakan figur tersebut tidak atau belum bekerja maksimal.
Sehingga, lanjut dia, perolehan suara partai yang tinggi di Kabupaten Bogor bukan lantaran kerja figur tetapi lebih pada nama besar partai atau kerja struktur partai.
"Semestinya angka elektoral partai yang tinggi dibarengi pula dengan dukungan figur caleg DPR RI yang tinggi sehingga ada korelasi erat sebagai indikator kerja figur yang maksimal," jelas Iyus.
Iyus menambahkan jika pemilihan legislatif (Pileg) dilakukan saat ini, yang kemungkinan lolos untuk 9 Kursi DPR RI dapil Jabar V yakni Tommy Kurniawan (PKB), Primus Yustisio (PAN), dan Fadli Zon (Gerindra).
"Kemudian Apriyadi Malik (Golkar), Mulyadi (Gerindra), Anton Sukartono (Demokrat), Adian Napitupulu (PDIP), dan Jora Nilam (Nasdem)," pungkas Iyus. (RO/S-2)
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi rupanya gentar saat digugat oleh delapan organisasi sekolah swasta terkait jumlah siswa maksimal dalam rombongan belajar (rombel).
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W di timur Filipina berpotensi persisten dengan arah gerak ke barat laut, membawa dampak di wilayah timur Indonesia.
DEWAN Pengurus Daerah (DPD) Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Republik Indonesia (IKAL RI) Provinsi Jawa Barat menyoroti berakhirnya Munas V IKAL dalam kondisi deadlock.
Keempat, berupa rekomendasi untuk BPIP. Perlu penguatan literasi keagamaan lintas budaya untuk dijadikan agenda strategis nasional dengan BPIP sebagai leading sector.
BPBD Kota Bandung, Jawa Barat mendorong masyarakat siap siaga menghadapi potensi gempa khususnya dari pergerakan Sesar Lembang. Ada sejumlah titik aman untuk berlindung
BPBD Kota Bandung, Jawa Barat mendorong masyarakat siap siaga menghadapi potensi gempa khususnya dari pergerakan Sesar Lembang. Ada sejumlah titik aman untuk berlindung
Jika partai politik membangun kaderisasi hingga tingkat paling rendah, menurut dia, seharusnya yang dipercaya untuk menjadi caleg adalah kader partai yang berasal dari tempat pencalonan.
Ray menegaskan Shintia layak di PAW jika terbukti benar melakukan penggelembungan suara pada Pileg 2024 lalu. Ray menegaskan, suara dari penggelembungan suara itu tidak sah dan harus dianulir.
Ward menuturkan, istrinya merupakan kader partai sekaligus anggota legislatif di Belanda.
Surat dari DPP PDIP dibutuhkan untuk menyelesaikan perbedaan tafsir terkait penetapan caleg yang sudah meninggal pada Pamilu 2019. Dia juga menjelaskan surat balasan dari MA.
Yasonna keluar dari Gedung Merah Putih KPK sekitar pukul 16.45 WIB. Jalur pulang dia berbeda dengan saksi lainnya.
PDIP memecat calon anggota legislatif (caleg) terpilih DPR Tia Rahmania yang belum lama ini mengkritik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved