Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
FESTIVAL Golo Koe Maria Assumpta Nusantara kembali digelar di Kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Penyelenggaraan Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara merupakann ajang tahunan yang diprakarsai Keuskupan Ruteng bersama Pemkab Manggarai Barat, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF). Pada festival tahun ini, Gereja Katolik Keuskupan Ruteng menekankan penyelenggaraan ekonomi berkelanjutan yang berkeadilan dan ekologis.
Uskup Ruteng, Mgr. Siprianus Hormat, Pr mengatakan gerakan ekonomi berkelanjutan merupakan hasil refleksi dari perjalanan Keuskupan Ruteng di 2023. Gerakan Ekonomi Berkelanjutan, menurut Uskup Sipri, bagian dari kontribusi Keuskupan Ruteng terhadap pertumbuhan pariwisata super premium Labuan Bajo. "Keuskupan mencoba mendorong paroki-paroki, orang muda untuk mulai menciptakan lapangan kerja yang membuka akses kepada pariwisata," ungkap uskup Sipri.
Festival Golo Koe Maria Assumpta Nusantara tahun ini diikuti oleh 1.500 peserta dari 86 komunitas dan lembaga di Keuskupan Ruteng. Selain itu, sebanyak 152 UMKM lintas agama dan komunitas berpartisipasi dalam festival religi Katolik ini.
Baca juga: Bendera Merah Putih Raksasa Membentang di Laut Makassar
Ketua Umum Festival Golo Koe 2023, Yulianus Weng, menjelaskan Festival Golokoe akan didorong masuk Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sehingga promosi untuk event ini bisa sampai ke skala yang lebih luas. "Festival Golo Koe sudah kami koordinasikan dengan Kementerian Parekraf dan direncanakan tahun depan event ini bisa masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) sehingga promosi untuk event ini bisa sampai ke skala yang lebih luas," ungkap Weng.
Direktur Pusat Pastoral Keuskupan Ruteng, Romo Martin Chen, Pr., menilai Festival Golokoe 20 memberi dampak bagi pergerakan ekonomi melalui keterlibatan UMKM, okupansi hotel, pasar kuliner, transportasi, hingga jasa lain di Labuan Bajo. "Pada penyelenggaraan Festival Golokoe tahun sebelumnya masyarakat memperoleh manfaat melalui penjualan hasil tani seperti sayur dan buah-buahan organik dalam skala besar. Selain itu, ada dampak kultural khususnya bagi anak-anak untuk mengenal lebih luas lagi budaya Manggarai. Lebih dari itu semua ialah dampak persaudaraan dan persatuan bagi umat," jelas Romo Martin Chen.
Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, menegaskan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendukung penyelenggaraan event tahunan ini. Menurut Shana, Festival Golo Koe merupakan cerminan dari pariwisata inklusif.
Baca juga: Hasil Pertanian Surplus, Boyolali Percaya Diri Hadapi Fenomena El Nino
Shana menegaskan merupakan kekuatan utama dalam konsep pariwisata inklusif yang muncul dari akar rumput dan ini tergambar dari penyelenggaraan Festival Golo Koe. Pariwisata Labuan Bajo menjadi jiwa semua elemen, stakeholders, dan masyarakat. Semua berpartisipasi aktif dan mengambil bagian untuk tujuan bersama yang lebih besar. Shan juga menegaskan, Festival Golo Koe sebagai simbol toleransi dan keberagaman Labuan Bajo sebagai pintu pariwisata NTT.
"Festival Golo Koe merupakan jejaring pertemuan dan kolaborasi antara komunitas. Ini merupakan kekuatan utama dalam konsep pariwisata inklusif yang muncul dari akar rumput. Event ini juga menunjukkan potensi kebudayaan khas, produk lokal, dan menghubungkan rantai pariwisata yang dinikmati manfaatnya sampai ke pelosok," ungkap Shana.
Senada, Uskup Sipri menekankan pentingnya penerapan pariwisata inklusif agar semua pihak terlibat. Menurut Uskup Sipri, pariwisata harus merangkul semua pihak untuk terlibat serta merawat ekologi. Karena itu, Uskup Sipri meminta semua pihak, umat lintas agama, untuk terlibat. "Jangan jadi penonton di tengah kemajuan pariwisata Labuan Bajo. Semua pihak harus terlibat mewujudkan ekonomi berkelanjutan dan wujudkan pariwisata yang ekologis," pintah Uskup Sipri. (Z-2)
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
KETUA Umum Partai NasDem Surya Paloh berkunjung ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/5) siang.
KAWASAN Pantai Pede di Desa Gorontalo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) kian tidak tertata dan menjadi pantai terjorok di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Labuan Bajo.
Karena keindahan Indonesia Timur, Irwan yakin, wilayah Indonesia Timur pasti bisa menggantungkan hidupnya pada pariwisata
WISATAWAN asing ikut berburu takjil di Bazar Ramadan yang digelar di Dermaga Nusantara Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
KAPAL Wisata, KM Raja Bintang 02 tenggelam di Perairan Pulau Kelor Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, (22/3) Pukul 02.05 Wita dini hari.
Festival ini merupakan inisiatif acara yang lahir dari Rembuk Kreatif Nasional GeKrafs (Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional)
Malam penutupan menampilkan dua film IMAX yang diproduksi di Indonesia: UNDER THE SEA karya Howard Hall (AS, Kanada) dan BORN TO BE WILD karya David Lickley (AS)
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menghadirkan pengalaman berbeda bagi para pengunjung International BNI Java Jazz Festival 2025 melalui aktivitas wondr Treasure Hunt.
Festival kali ini diselenggarakan pada 25 Mei 2025 di Sarinah Thamrin, Jakarta dan juga dalam rangka memperingati Hari Jamu Nasional yang jatuh pada 27 Mei 2025.
Selain pameran seni, kegiatan ini juga meliputi lokakarya, pasar kreator, permainan, dan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan karakter favorit anak-anak.
Pagelaran Suadesa Festival 2025 di Karangrejo, Magelang, Jawa Ttengah, membawa berkah bagi pelaku UMKM lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved