Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
MENJELAJAH dan menikmati Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, rupanya tidak hanya dilakukan lewat daratan namun bisa dilakukan lewat lautan.
Hal ini seperti yang ditunjukan oleh Tim Ekspedisi Indonesia WANADRI, atau Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung bersama Rumah Nusantara melalui Program Ekspedisi Berkelanjutan Jelajah Dayung Nusantara (JDN) dalam program bertajuk Flores Sea Kayak Expedition.
Penjelajahan Pulau Flores lewat lautan dengan menggunakan kayak ini dimulai dari ujung barat Flores di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, pada Agustus ini hingga ujung timur Pulau Flores di Larantuka.
Baca juga : Tuntut Bertemu Jokowi, Pria di Kupang Panjat Tower Setinggi 65 Meter
Ekspedisi ini akan melakukan perhentian di 38 titik pesisir yang dilewati dan merupakan salah satu potensi Sport Tourism yang bisa dikembangkan untuk menambah alternatif wisata minat khusus di kawasan wisata bahari di Labuan Bajo dan Pulau Flores.
Personil ekspedisi JDN kali ini berjumlah enam orang pendayung yang disebut Tim Segara dan empat orang tim pendukung yaitu Tim Nusa yang akan siap siaga di darat.
Baca juga : Spesies Kura-Kura Terancam Punah Endemik Rote Mulai Bertelur
Tim Segara akan mendayung mengitari pulau Flores, yang berjarak tempuh 1.045 km, dalam durasi pelaksanaan 45 - 50 hari di periode Agustus September 2023.
Yoppi Rikson, Ketua Tim Ekspedisi yang juga merupakan Anggota Tim Segara menyampaikan bahwa keberhasilan dari penyelenggaraan ekspedisi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak dan semangat kebersamaan untuk membuat kayak laut Indonesia diakui dunia.
"Untuk Dayung Jelajah Nusantara sendiri, kami mencari pulau-pulau di Indonesia dengan panjang lintasan adalah 1.000 km dan berdasarkan hasil survei kami di beberapa pulau di Indonesia, Flores adalah salah satunya. Selain itu, Flores juga kami pilih untuk memperkuat promosi Flores sebagai salah satu tujuan wisata bahari unggulan di Indonesia".
Ekspedisi Dayung Jelajah Nusantara – Flores Sea Kayak Expedition disambut dengan baik. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina menyampaikan bahwa potensi sport tourism di kawasan bahari Labuan Bajo pada khususnya dan Flores sangat besar.
Menurut Shana, Labuan Bajo dan Flores sebagai destinasi Sport Tourism sebenarnya bukan hal baru. Sudah pernah ada Labuan Bajo Maraton yang diadakan IFG pada 2022 lalu, Mountain Walk di Ngada, Tour de Flores, dan Jelajah Timur: Run for Equality, namun yang menarik saat ini dan merupakan kali pertama adalah Sport Tourism, Kayak Laut.
"Ini menarik sekali karena akhirnya ada Tim Ekspedisi yang akan menjelajahi laut Flores dengan Kayak Laut. Menarik karena justru anak bangsa sendiri yang akan membuka jalur kayak laut Flores. Selain itu, ini juga akan membantu kami menambah titik-titik jalur dalam penyusunan peta bahari Pulau Flores, sehingga wisatawan minat khusus yang nantinya akan ke Pulau Flores sudah punya referensi lebih lengkap lagi untuk jalur kayak laut", kata Shana.
Menurut Rikson, Indonesia adalah negeri bahari dan dalam budaya bahari salah satu bentuk kegiatan yang paling mendasar adalah mendayung; wujud hasil budaya dan peradaban paling awal ketika manusia mulai menjelajah perairan.
Walaupun kemudian peradaban bahari menemukan layar untuk memanfaatkan angin menggerakan perahu, tradisi dayung sebagai penggerak dan kemudi perahu tetap merupakan prinsip dasar kegiatan melaut.
Budaya dan tradisi dayung di Nusantara tumbuh dan tersebar di setiap wilayah budayanya mewujudkan keragaman dan keunikan dayung yang terbentuk karena budaya serta kesesuaian dengan ekosistem di wilayahnya.
Tradisi dayung yang tetap hidup hingga kini diberbagai wilayah budaya nusantara, kadang dikhidmati dalam kegiatan tradisi bersama masyarakat dengan lomba dayung bahkan hingga lomba pada kompetisi olahraga nasional.
Sisi lain tradisi dayung sebagai kegiatan menjelajah di Indonesia pada saat ini belum banyak diapresiasi sebagai prestasi. Sementara di dunia internasional kegiatan penjelajahan dengan dayung memiliki penggemar serta penghargaan prestasi yang diakui dunia.
Salah satu bentuk kegiatannya adalah circumnavigation; pengelilingan sebuah pulau dengan mendayung kayak laut.
Keberhasilan melakukan pengelilingan pulau akan menjadi record dunia dan menjadi publikasi internasional bagi wilayah tempat pengelilingan dilakukan.
Hal ini diharapkan dapat menginspirasi berbagai komunitas Kayak Laut Indonesia untuk melakukan penjelajahan serupa di berbagai area pesisir Nusantara sepanjang tahun. Ekspedisi kedepannya juga diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat dalam kaitannya dengan perekonomian, sosial budaya, dan keberlangsungan lingkungan, terutama mengingat kawasan Labuan Bajo Flores merupakan kawasan pariwisata yang dapat mendorong dan menggerakkan pertumbuhan pertumbuhan perekonomian daerah. (Z-4)
Mawatu Resort, anak perusahaan Vasanta Group, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Cinema XXI untuk menghadirkan bioskop pertama di Pulau Flores.
Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi sembilan jenazah korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (4/11)
Kemenparekraf RI melalui Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) menargetkan Pulau Flores sebagai Destinasi Utama Wisata Religi Katolik di Indonesia.
Cuaca ekstrem melanda Nusa Tenggara Timur di wilayah Pulau Flores, Timor, Lembata, Alor, Sumba, Rote dan Sabu Raijua.
Andhy mulai mendesain dan bereksperimen dengan media penyimpanan listrik serta meriset sendiri sumber-sumber energi yang cocok didaerahnya.
MATERIAL vulkanis yang terus-menerus keluar dari Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Wunopito, Kota Lewoleba.
Jelajahi Manta Point Labuan Bajo, spot menyelam terbaik untuk bertemu pari manta. Temukan tips, lokasi, dan pengalaman seru di sini!
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved