Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Rachmat Gobel Ajak Perantau Gorontalo Bangun Kampung Halaman

Andhika Prasetyo
31/7/2023 08:59
Rachmat Gobel Ajak Perantau Gorontalo Bangun Kampung Halaman
Rachmat Gobel bersilaturahmi degnan para perantau asal Gorontalo.(Istimewa)

Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Bidang industri dan Pembangunan (Korinbang) Rachmat Gobel mengajak para perantau asal Gorontalo kompak membangun kampung halaman. Ajakan itu ia sampaikan saat mengadakan dialog dengan warga Gorontalo yang menjadi perantau di Sulawesi Tenggara.

“Mari kita majukan tanah leluhur kita yang saat ini masih menjadi provinsi termiskin kelima di Indonesia. Cita-cita menjadikan Gorontalo sebagai provinsi adalah untuk memajukan Gorontalo dan menyejahterakan warganya hingga kini belum tercapai,” ujar Gobel di Sulawesi Tenggara, Minggu (30/7).

Sebagai putra dan wakil rakyat dari Gorontalo, Gobel bersilaturahmi dengan masyarakat yang tergabung ke dalam Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG). Paguyuban tersebut diketuai Ratna Ningsih Lunetu.

Baca juga: Mardiono Kunjungi Kantor DPW PPP Gorontalo, Semangati Kader Jelang Pemilu 2024

Jumlah perantau Gorontalo tergolong besar. Walau belum ada data resmi, angkanya diperkirakan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk Gorontalo itu sendiri. Mereka sudah menetap menjadi warga di tempat perantauannya.

“Yang datang di sini umumnya adalah pegawai negeri. Namun ada juga yang pedagang,” kata Ningsih.

Baca juga: Gobel Luncurkan Buku Ketiga Sebagai Anggota DPR

Kendati demikian, mereka tetap menjaga ikatan dengan kampung halaman dan menjaga tradisi Gorontalo.

“Saat menikahkan anak, kami menggunakan tradisi Gorontalo. Kami juga menampilkan kesenian Gorontalo. Yang paling kuat adalah menjaga kuliner Gorontalo yang sangat enak seperti ikan payangga, ikan nike, dan tumis kangkung Gorontalo yang berbeda dengan tumis kangkung daerah lain,” sambung Ningsih.

Kendati demikian, ia mengaku sedih dengan kabar angka bunuh diri di Gorontalo yang terus meningkat.

“Ada masalah dengan tingkat kemiskinan dan lapangan kerja serta lapangan usaha. Jadi benar seperti yang disampaikan Pak Rachmat Gobel bahwa soal kemiskinan harus segera diselesaikan,” ucapnya.

Menanggapi hal itu, Gobel mengatakan masalah bunuh diri harus menjadi perhatian semua pihak.

“Yang pertama adalah harus membangun harapan pada masyarakat tentang kepastian terhadap masa depannya. Di sini ada faktor kepemimpinan dan visi tentang masa depan Gorontalo. Ini yang menjadi masalah pokok Gorontalo,” jelasnya.

Pada kesempatan itu Gobel mengemukakan tentang gagasannya yang ia sebut sebagai Visi 2051. Ia menyebut masyarakat harus membangun peradaban baru Gorontalo.
Salah satu bentuknya adalah dengan membangun pelabuhan Anggrek di Gorontalo Utara sebagai pelabuhan internasional.

"Pelabuhan ini akan diintegrasikan dengan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Pangan. Ada investasi yang besar, sekitar Rp 1,5 triliun dan dalam 30 tahun akan menampung 100 ribu tenaga kerja,” tutur Gobel.

Gobel berharap para perantau bisa ikut berkontribusi dalam memajukan Gorontalo dan menyejahterakan warga Gorontalo. “Basis pertama adalah pembangunan sumberdaya manusia yang berkualitas,” katanya. (RO/Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya