Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DINAS Pendidikan (Disdik) Jawa Barat memastikan 4.791 siswa yang dibatalkan keikutsertaannya dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, telah diterima di berbagai sekolah. Mulai dari sekolah swasta, pesantren di daerahnya masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Wahyu Mijaya menjelaskan, ribuan siswa yang dibatalkan keikutsertaannya itu dilakukan karena berbagai sebab.
Namun mayoritas ketidaksamaan data. Sebagai contoh dokumen KK tidak sesuai, titik koordinat juga, karena nilai rapot dan dokumentasi program penanganan kemiskinan hingga prestasi tidak sesuai.
Baca juga : Ombudsman Minta Kepala Daerah Tindak Tegas Pelaku Kecurangan saat PPDB
"Namun, kini para siswa tersebut sudah diterima dan saya pastikan tidak ada dari 4.791 yang tidak sekolah. Kita juga telah membentuk tim evaluasi agar dalam pelaksanaan PPDB tahun depan, hal-hal seperti ini tidak terulang lagi," jelasnya.
Menurut Wahyu, 4.791 siswa yang dibatalkan keikutsertaannya tersebut merupakan peserta yang tidak memenuhi persyaratan saat proses verifikasi dari pelaksanaan PPDB tahap I dan II.
Baca juga : Class Action PPDB, Sejumlah Orang Tua Berencana Gugat ke PTUN
Jadi bukan sudah masuk (diterima PPDB) terus dibatalkan, itu peserta yang tidak terverifikasi pada saat proses pendaftaran, jadi ke reject. Misalnya dia (calon siswa) daftar, ternyata dokumennya tidak sesuai, titik koordinat yang tidak sesuai, jika itu tidak sesuai itu akan dikembalikan lagi kepada siswa (berkasnya).
Dari data yang ada 4.791 siswa yang didiskualifikasi dari PPDB itu tersebar di 27 kabupaten/kota. Kabupaten Bogor berada diurutan teratas dengan jumlah 1.635 siswa, Kabupaten Bekasi 589 siswa dan Kabupaten Bandung 410 siswa.
"Kami tidak menghakimi jika tiga daerah tersebut banyak yang memalsukan data. Sebab, angka 4.791 itu, adalah akumulasi
dari data siswa yang tidak sesuai sehingga dibatalkan keikutsertaannya dalam PPDB," cetus Wahyu.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2) Jabar Asep B Kurnia meminta, agar data 4.791 siswa yang curang tersebut transparan dan dibuka ke publik.
"Saya mau lihat yang 4.791 itu dimana, harusnya transparan terjadi dimana dan konsekuensinya seperti apa. Saya melihat masih aman-aman aja yang sekolah. Ini harus dikawal juga saya harap ada transparansi, misal sekolah A berapa yang didiskualifikasi," tegasnya.
Asep menuturkan, jika pembatalan keikutsertaan tersebut dilakukan tanpa solusi, maka menurutnya ada kesalahan tindakan dari Pemprov Jabar. Sebab, kata dia, sanksi tanpa solusi merupakan hal yang keliru.
Karena itu, Asep mendesak agar Disdik Jabar untuk bisa membuka rincian data 4.791 siswa yang kedapatan curang itu. Dia meminta data mengenai asal sekolah hingga wilayah mana bisa dipaparkan secara transparan.
"Harus ada transparansi, jangan hanya jumlahnya saja, ini dimana saja kan, terus apa yang sudah dilakukan, didiskualifikasi itu bentuknya apa. Data dari Disdik itu belum jelas, berapa dari sekolah mana, dari wilayah mana dan saya rasa semua kabupaten kota di Jabar hampir semua melakukan hal demikian," serunya. (Z-4)
Pemprov Jawa Barat terus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan kualitas dalam proses PPDB. Mereka juga memastikan bahwa setiap siswa memiliki kesempatan yang adil
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan ada sebanyak 260 orang calon peserta digugurkan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, tingkat SMA
Tersangka AS menerima data 4 anak yang menumpang alamat di Jl. Selot No. 13 Kel. Paledang Kecamatan Bogor Tengah Kota Bogor, yang sebetulnya menjadi alamat Masjid At-Taqwa.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto melakukan rotasi delapan kepala sekolah (kepsek) gara-gara skandal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2023 SMP Negeri.
HERMAN, warga Desa Sukaresik, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, akan melakukan class action (gugatan kelompok) karena merasa dirugikan akibat kebijakan zonasi PPDB.
KHAWATIR anaknya tidak masuk dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023, ratusan orang tua beramai-ramai mendatangi Gedung DPRD Kota Bandung.
Dalam SPMB tahun ini, sekolah swasta juga akan dilibatkan. SPMB sekolah swasta dianggap sebagai satu langkah positif untuk menekan kecurangan PPDB yang setiap tahunnya terjadi.
MARAKNYA aksi kecurangan yang terungkap pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB) harus menjadi bahan evaluasi terhadap penerapan sistem yang dijalankan.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengusulkan pembentukan Satgas PPDB. Namun, pembentukan satgas dinilai bukanlah solusi dari masalah kecurangan di dunia pendidikan.
PULUHAN Piagam palsu mewarnai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Tengah (Jateng) 2024. Kabar itu dibenarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng.
WAKIL Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinannya atas temuan ‘Siswa Titipan Masuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jalur Siluman’
Terbatasnya jumlah kursi dinilai membuka peluang berbagai pihak untuk menghalalkan segala cara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved