Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ratusan Wartawan Lampung Aksi Bersih-Bersih Pantai

Cri Qanon Ria Dewi
16/7/2023 20:14
Ratusan Wartawan Lampung Aksi Bersih-Bersih Pantai
Wartawan Lampung berkolaborasi dengan sejumlah pihak menggelar Sumatera Clean Up Get In Action(MI/Cri Qanon Ria Dewi)

RATUSAN wartawan Lampung berkolaborasi dengan penggiat lingkungan, mahasiswa, dunia usaha dan masyarakat melakukan kegiatan mengumpulkan sampah di kawasan Pantai Arnas, Kota Bandar Lampung, Minggu (16/7).

Kegiatan bertajuk Sumatera Clean Up Get In Action dipimpin langsung oleh Ketua Umum PWI, Atal S Depari tersebut merupakan acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Daerah Lampung. RATUSAN wartawan Lampung berkolaborasi dengan penggiat lingkungan, mahasiswa, dunia usaha dan masyarakat melakukan kegiatan mengumpulkan sampah di kawasan Pantai Arnas, Kota Bandar Lampung, Minggu (16/7).

Kegiatan bertajuk Sumatera Clean Up Get In Action  dipimpin langsung oleh Ketua Umum PWI, Atal S Depari tersebut merupakan acara puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Daerah Lampung. Sebelumnya, HPN Daerah Lampung melakukan sejumlah kegiatan yang antara lain, Pendidikan dan Pelatihan Wartawan Muda, Uji Kompetensi Wartawan dan Ziarah Makam Perintis Pers Lampung.

Baca juga: PWI Lampung Parakarsai Sumatera Clean Up Get in Action

PWI Lampung dalam kegiatan ini di antaranya berkolaborasi dengan PT Coca Cola, PHRI, Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia, sejumlah bank sampah, mahasiswa dan pegiat lingkungan.

“Saya baru saksikan adanya HPN Daerah, baru di Provinsi Lampung, luar biasa kepada PWI Lampung," kata Atal S Depari yang mengapresiasi adanya kegiatan bersih-bersih pantai oleh PWI Lampung.

Baca juga: Komunitas Nelayan Pesisir Berikan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Tanggamus

Menurutnya, kagiatan Clean UP ini sebuah karya yang luar biasa, dan akan mendidik untuk masyarakat sekitar. Dirinya berharap, kegiatan ini menjadi program yang dilakukan setiap tahunnya. 

Seperti yang disampaikan Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah, bahwa persoalan sampah bukanlah tugas pemerintah saja. Pemerintah tidak mungkin bisa melakukan ini sendirian, maka dari itu ini adalah tugas seluruh masyarakat.

"Terima kasih, Provinsi Lampung telah menjadi pelopor budaya peduli sampah. Kegiatan ini saya harap bisa dilaksanakan juga di acara HPN tingkat Nasional, dan dilakukan seluruh Indonesia," katanya. 

Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah mengutarakan sampah merupakan tanggungjawab semua pihak. Tidak hanya pemerintah saja.

"Karena itu, PWI mengajak semuanya untuk terus peduli dengan lingkungan. Entah itu di laut ataupun di darat," kata Wira.

Wira mengajak berbagai pihak yang lainnya untuk bekerjasama dan lebih peka terhadap lingkungan sekitar terutama perihal sampah. 

"Tentunya kami selaku inisiator mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut andil dalam kegiatan Sumatera Clean Up Get in Action ini dan kami ajak semuanya untuk terus peduli dengan lingkungan baik di darat maupun di laut," ucapnya. 

Sementara perwakilan dari Coca Cola Euro Pacific Partners, Dedi Adi Nugroho mengapresiasi inisiasi yang dilakukan PWI Lampung.

Bahkan, Dedi menyebutkan, gerakan itu dilakukan serentak di enam lokasi dalam waktu bersamaan, dengan PWI Lampung selaku inisiator. Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari Lampung hingga Provinsi Aceh dan sejumlah daerah di Pulau Jawa, termasuk di DKI Jakarta.

"Saya berharap ini awal dari kolaborasi kita semua. Apa yang disampaikan tadi sangat benar. Jadi bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga kita semua," sebutnya. 

Pada kesempatan yang sama, Pembina Bank Sampah Sahabat Gajah, Asrian Hendi Caya mengungkapkan perlu mengubah cara pandang masyarakat tentang sampah. Menurut dia, sampah yang diproduksi setiap hari bisa ternilai menjadi ekonomis

"Kalau sampah itu bernilai maka sampah itu tidak akan dibuang," kata Asrian dalam diskusi lingkungan pada acara tersebut.

Apalagi, lanjutnya, masyarakat memproduksi sampah 0,5 kg per orang setiap harinya. “Dan, masyarakat Lampung ada sebanyak 9 juta orang," kata Asrian yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila). 

Ia mengatakan, sampah dibuang ke TPA (tempat penampungan akhir) kalau tidak akan tertampung sehingga lingkungan kumuh. 

"Dari sampah ini bisa menjadi meja kursi dari sampah plastik, seperti paving blok yang diolah dari plastik sampah," kata Asrian.

Bahkan, untuk daur ulang sampah plastik, PT Coca Cola menggelontorkan dana Rp9 miliar setiap tahunnya. (Ria/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya