Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SUKARELAWAN Kiai Muda Jawa Timur mengajak petani di Blitar makin mandiri dengan metode sistem pertanian terpadu.
Hal itu disampaikan Korwil Kiai Muda Jatim Ali Baidlowi dalam workshop yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al Khusuk Tugurejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Melalui kegiatan itu diharapkan bisa mengedukasi warga sekitar yang mayoritas merupakan petani. Sehingga mereka bisa mengolah hasil pertanian agar bermanfaat bagi sektor perikanan dan peternakan, begitu juga sebaliknya.
Baca juga : Kembangkan Kewirausahaan, Sukarelawan Ini Gelar Pelatihan Penyajian Kopi di Indramayu
"Tujuan kami yang pertama agar mereka mengetahui, yang kedua mereka bisa melakukan apa yang diajarkan mulai dari awal sampai akhir," ujar Ali.
"Dari ternak untuk ternak, ke petani yang dimakan manusia, dan kembali lagi ke ternak lagi. Mereka bisa memanfaatkan itu, bisa menjadi petani yang mandiri tidak bergantung pada pupuk kimia," lanjut dia.
Baca juga : Kiai Muda Jatim Gelar Pelatihan Pembuatan Rendang Ayam dan Sapi
Pada kesempatan itu, dilakukan praktik cara membuat silase dari rumput gajah dan pupuk kompos dari kotoran kambing. Adapun silase merupakan makanan ternak yang memiliki kadar air tinggi, diolah melalui proses fermentasi dengan bantuan jasad renik.
Dengan metode pengolahan pertanian terpadu ini diharapkan bisa menghemat waktu, tenaga, dan biaya petani. Namun tetap memperoleh hasil pertanian, peternakan, maupun perikanan yang maksimal bahkan lebih berkualitas.
"Kami menginisiasi atas permintaan warga sendiri agar ada semacam pertanian terpadu antara peternakan, pertanian, dan perikanan yang mana mereka bisa memanfaatkan dari alam sekitar untuk kesejahteraan mereka melalui pelatihan ini," jelas Ali.
Ali menuturkan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi warga lantaran wilayah Blitar atau perbatasan Malang Selatan itu masih terdapat banyak daerah rerumputan. Selain itu, lokasi permukimannya juga belum terlalu padat penduduk.
"Mereka bisa membuat pakan ternak, menghemat waktu, dan juga memanfaatkan keberadaan kotoran-kotoran (ternak) tersebut menjadi magot atau pakan ternak yang lain," kata Ali.
"Kami praktik silases (juga), bagaimana memfermentasi pakan ternak untuk jadi lebih awet, bisa bertahun-tahun bertahan, mereka tidak perlu cari pakan tiap hari," imbuhnya.
Senada dengan Ali, salah seorang peserta bernama Ibnu Nuryansyah (24) juga menyebut bahwa acara yang digelar tersebut sangat bermanfaat dan menyenangkan.
"Acaranya cukup seru menurut saya dan juga bermanfaat untuk kita semuanya karena kita mendapat ilmu baru dari segi pertanian peternakan. Semoga pada kesempatan selanjutnya ini hal positif yang bisa berlanjut ke depannya," ungkap Ibnu.
Kegiatan itu juga sebagai bentuk sosialisasi sosok Ganjar Pranowo di wilayah setempat. Di sela-sela acara, para hadirin melakukan doa bersama agar Ganjar jadi Presiden 2024-2029. (RO/Z-5)
tarian Jawa Timur dengan keunikan dan pesonanya sebagai warisan budaya yang melambangkan adat, budaya serta kebiasaan warga Jawa Timur
Elevate your spirits with a delightful evening feast set against the backdrop of a captivating sunset, as you bask in the holiday joy at Hotel Tugu Lombok, Bali, Malang and Blitar.
MANAJEMEN tim Arema FC bertemu dengan Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur, untuk melakukan lobi terkait rencana pengajuan penggunaan Stadion Soepriadi di Kota Blitar sebagai kandang tim.
Pencarian selama dua hari terakhir tidak dapat dilakukan dengan maksimal akibat cuaca hujan, sehingga petugas kesulitan mencapai lokasi. Medan di area pencarian juga menjadi kendala
Hujan deras mengguyur Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengakibatkan beberapa wilayah banjir, salah satunya Lodoyo, Kecamatan Sutojayan.
"Kunjungan wisatawan ke Kota Blitar sudah mulai pulih. Sekarang kunjungan wisatawan rata-rata sekitar 1.000 sehari, sedangkan saat bulan Pancasila bisa dua ribu orang sehari,"
Di tengah krisis iklim dan krisis pangan, peran petani milenial dan pemanfaatan teknologi menjadi kunci penting bagi Indonesia dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved