PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan mengajukan permintaan bantuan dua helikopter patroli dan delapan helikopter water bombing kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Permintaan itu untuk membantu mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut.
"Kalsel telah mengajukan permohonan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dan Operasi Udara Heli Patroli dan Water Bombing, kepada BNPB. Kita meminta dua helikopter patroli dan delapan helikopter water bombing," ujar Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Kamis (1/6).
Permintaan itu menyusul penetapan status siaga darurat karhutla dan kekeringan oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor. Kalsel berharap permohonan bantuan ini dapat segera direalisasikan.
Baca juga: Tim Restorasi Gambut Kalimantan Selatan Lakukan Pembasahan Gambut
Diakui Bambang kondisi titik api dan karhutla terus meningkat. Sebelumnya Pemprov Kalsel telah menetapkan status darurat siaga karhutla yang berlaku pada 22 Mei hingga 15 November 2023.
Kepala Dinas Kehutanan Kalsel, Fatimuzahra mengatakan pemadaman karhutla tidak hanya mengandalkan petugas seperti Manggala Agni dan BPBD juga melibatkan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA). "MPA adalah ujung tombak dalam penanganan karhutla di lapangan," ujarnya.
Baca juga: Kalsel Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Dinas Kehutanan Kalsel mendorong terus bertambahnya MPA ini. Saat ini di Kalsel sudah terbentuk 129 kelompok MPA tersebar di sembilan KPH ditambah Tahura Sultan Adam. (Z-3)