Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KAMPANYE Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, dengan menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sulawesi.
Kegiatan ini digelar di 344 Sekolah Dasar dan SMP di Kabupatan Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan dengan peserta sebanyak 19.210 siswa pada Sabtu (27/5).
Di Kabupaten Bulukumba, program #literasidigitalkominfo yang digagas Kemenkominfo menampilkan narasumber Ari Unjianto, SH., M.Si., merupakan penggiat advokasi sosial digital yang kali ini memaparkan materi Kecakapan Digital.
Baca juga: Ribuan Siswa di Sinjai Didorong Melek Digital untuk Pembelajaran
Menurut Ari, anak-anak sekarang sudah berkenalan dengan dunia digital sejak lahir, sehingga harus ada pengembangan cara mengajar dan belajar yang lebih menyenangkan.
Ari mengatakan konten-konten yang menarik, mudah diakses dan gratis, kini telah menjadi hal yang penting.
“Kita dapat menggunakan media gambar, video, tulisan, atau kombinasi dari semuanya menggunakan media audiovisual berkualitas," jelasnya.
Pembelajaran Harus Menarik dan Interaktif
"Dalam pembelajaran ke depan, interaktivitas juga sangat penting. Pembelajaran yang menarik dan interaktif memungkinkan adik-adik dan warga internet lainnya untuk saling berkomunikasi, memberi komentar, dan menjawab pertanyaan,” ungkap Ari.
Sedangkan sinematografer dan cyber culture enthusiast, Zahid Asmara., berbicara terkait keamanan digital.
Baca juga: Literasi Digital Mengajak Siswa Kenali dan Hentikan Cyberbullying
Zahid mengatakan bahwa kompetensi dalam keamanan digital sangat diperlukan, bukan hanya untuk mengamankan perangkat digital, juga perangkat lunaknya.
"Tetapi juga akun media sosial yang kita miliki, sebab motif dan metode penipuan juga semakin berkembang dengan pesat," jelasnya.
Perlu Keamanan Digital
Ia pun memberikan tips terkait keamanan digital, di antaranya penggunaan password tidak terkait nama atau tanggal lahir, jagalah data pribadi, berhati-hati saat menggunakan wifi di tempat umum, juga tak mudah tergoda iming-iming hadiah yang menarik," paparnya.
“Semakin canggih teknologi, biasanya semakin rentan keamanannya. Tentunya, keamanan absolut 100% tidak mungkin tercapai," ujar Zahid.
Baca juga: Guru Harus Kuasai Literasi Digital
"Oleh karena itu, kita harus selalu berhati- hati, memeriksa secara berkala, dan berpikir kritis. Jangan mudah tergoda atau percaya dengan apa yang kita dapatkan melalui komunikasi, transaksi, atau fitur yang ditawarkan di media sosial,” jelas Zahid.
#literasidigitalkominfo ini diakhiri dengan penuturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bulukumba, Andi Buyung Saputra, S.STP., MM., tentang materi Budaya Digital.
Menurut Adi, ada beberapa tantangan budaya dalam era digital, seperti wawasan kebangsaan yang menjadi kabur, kesopanan dan rasa saling menghormati mulai terkikis, dan budaya Indonesia semakin tergeser oleh budaya asing.
Baca juga: Cegah Cyberbullying, Kemenkominfo Ajak Siswa di Depok Melek Digital
“Meskipun dunia digital menawarkan peluang yang luas, tantangan seperti kekerasan, pelecehan online, dan kesenjangan digital tetap ada. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk menggunakan teknologi digital dengan bijak, menghormati orang lain, menjunjung tinggi etika, dan bertanggung jawab atas tindakan kita di dunia digital," jelas Andi.
"Dengan kesadaran, pendidikan, dan kolaborasi yang tepat, kita dapat menciptakan budaya digital yang positif, inklusif, bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan, serta meningkatkan kecerdasan pribadi kita,” tutupnya.
Para peserta berkesempatan mengajukan sejumlah pertanyaan yang dijawab secara langsung pula oleh narasumber pada sesi terakhir webinar, dengan dipandu oleh moderator Stefanny S.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)
Sebagian UMKM yang dipimpin perempuan masih menghadapi sejumlah tantangan. Peningkatan literasi digital dan finansial berperan penting untuk membantu mereka.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kawiyan menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan membina anak agar aman saat mengakses ruang digital.
Kurangnya literasi digital, dukungan struktural yang kurang memadai, serta terbatasnya akses kredit jadi tantangan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia.
Gerakan Smartfren 100 persen untuk Indonesia, merangkum berbagai upaya Smartfren untuk meningkatkan literasi digital serta pemanfaatan internet.
Mereka berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat agar mampu menyaring informasi di era digital yang penuh tantangan.
Secara nyata jika tidak mengindahkan network etiquette (netiket) akan merugikan penggunanya, karena membuahkan sanksi sosial dan sanksi hukum
Memberikan pengalaman baru dengan melukis di atas nylon bag bisa membantu mengembangkan daya kreativitas sejak dini.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Universitas Widyatama (UTama) memberikan kesempatan kepada hampir 1.000 siswa SMA dan SMK dari sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) ikuti program Trial Class “Satu Hari Menjadi Mahasiswa”.
KEGIATAN belajar mengajar kembali digelar di wilayah terdampak gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Senin (8/1). Para siswa menjalani kegiatan dengan metode beragam cara.
Kegiatan belajar mengajar dengan cara lesehan sudah dilakukan sejak 2014. Meja dan kursi di kelas itu rusak dan tidak kunjung diperbaiki.
Selain pembatasan usia, minimnya siswa yang bersekolah di Sekolah Dasar tersebut juga akibat akses menuju sekolah yang berada di daerah terpencil dan jauh dari pemukiman penduduk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved