Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi SMP di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan ini berlangsung pada Kamis 25 Mei 2023 yang dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB. Di mana program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5. Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Baca juga: Para Siswa SD di Depok Diajak untuk Cermat Bermain Media Sosial
Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya. Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.
Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Kenali Jenis Cyberbullying di Dunia Digital.” Kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan jumlah peserta 3.900 siswa SMP di Kota Depok itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai narasumber pertama Muhammad Yusuf, S.Pd., Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP Dinas Pendidikan Kota Depok, yang membawakan materi terkait Etika Digital.
Baca juga: Program Literasi Digital: Cakap Digital Mudahkan Siswa Bikin Tugas
Menurut Yusuf, konten negatif berdasarkan Undang-undang IT meliputi, pornografi, perjudian, juga pencemaran nama baik, dan penyebaran kebencian (Cyberbullying). Adapun yang termasuk ke dalam cyberbullying yakni Doxing, Cyber Stalking, Non-consensual intimate images, dan Hate Speech.
Hindari Ujaran Kebencian
“Banyak sekali terjadi ujaran kebencian di dunia maya yang di mana pelaku membuat konten dengan sengaja mengubah fakta yang bersifat memojokan sehingga menjadi viral dan konten tersebut dibicarakan di dunia nyata secara intensif. Ujaran kebencian ini dapat membakar massa untuk melakukan kekerasan fisik,” katanya.
Narasumber kedua yang tampil yakni seorang Mentor For Princeton Bridge Year Program in Indonesia, Sani Widowati, yang berbicara terkait Keamanan Digital.
Baca juga: Melalui Literasi Digital, Siswa di Bantaeng Diajak Sukses Belajar Online
Ia pun menyampaikan cara mencegah cyberbullying, di antaranya setting private akun kita, kenali akun palsu, kendalikan pertemanan di media sosial, juga lindungi identitas diri.
“Kita harus punya kontrol diri yang baik, pikirkan terlebih dahulu apa yang akan kalian bagikan di dunia digital, apakah bermanfaat atau tidak. Hormati privasi orang lain seperti halnya kita menghormati diri kita sendiri, jangan terpancing emosi kalau kita dibully, jangan balas dengan bully lagi, tenang, lalu abaikan,” sebutnya.
Sedangkan pemateri terakhir yakni Nadia Kartika yang merupakan seorang Content Creator dan juga Key Opinion Leader, tampil membawakan materi Kecakapan Digital. Ia menyebut jika kecakapan digital meliputi kemampuan untuk mengetahui perangkat lunak dan keras di dalam ruang digital.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan perangkat keras itu seperti laptop, handphone, iphone, lalu perangkat lunak itu seperti media sosial berupa Instagram, Tiktok, Facebook, Twitter, dan lainnya.
Baca juga: Kemenkominfo Dorong Siswa di Pangkep Lawan Hoaks di Media Sosial
“Dari cakap bermedia digital ini kalian harus bisa menjadi diri sendiri dan siapkan konten-konten yang memang unik. Jadikan standarisasi itu sebagai pegangan kamu untuk berkonten, tetap percaya diri, jangan ada bullying, dan juga harus tetap menggunakan etika,” pesan Nadia Kartika.
Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indry Wijaya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.(RO/S-4)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Maulida Nur Athiyah, 12. Ia merupakan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Smart Irrigation Systemdirancang untuk mengatur jumlah air dan pupuk yang digunakan oleh petani secara efisien dengan bantuan aplikasi mobile.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved