Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreas menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Sulawesi.
Kegiatan ini digelar di 176 Sekolah Dasar dan SMP di Kabupatan Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan dengan peserta sebanyak 7.805 siswa pada Selasa (23/5) dimulai pukul 09.00 sampai dengan 11.00 WITA.
Kegiatan secara nonton bareng (nobar) ini mengangkat tema “Sukses Belajar Online dengan Kemampuan Literasi Digital,”
Baca juga: Kemenkominfo Dorong Siswa di Pangkep Lawan Hoaks di Media Sosial
Kegiatan digelar dengan tujuan meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Berdasarkan laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Februari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya.
Sebanyak 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.
Baca juga: EduTech 2023, Dorong Penerapan Literasi Digital Pendidikan
Namun dari capaian itu tingkat literasi digital belum menggembirakan. Hal ini dilihat dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu.
Survei menunjukkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia berada di level sedang dengan nilai 3,49 dari 5,00.
Ruang Digital Miliki Dua Sisi, Negatif dan Positif
Di Kabupaten Bantaeng, program #literasidigitalkominfo yang digagas Kemenkominfo menampilkan narasumber Dr.Bambang Kusbandrijo, Dosen Untag Surabaya, memaparkan materi "Etika Digital".
Menurut Bambang, sumber belajar banyak tersedia di ruang digital dengan berbagai menu, baik dalam bentuk video di Youtube maupun tulisan.
Namun dirinya mengingatkan jika di ruang digital memiliki sisi positif dan negatif, sehingga disebutnya yang perlu dioptimalkan sisi positif sekaligus meminimalisir yang negatif.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Para Siswa SMA di Bogor Melek Digital
“Saya ingin mengingatkan adik-adik untuk bijak dalam menggunakan ruang digital. Jika kita salah mengklik, kebebasan kita bisa hancur, dan orang lain mungkin tidak akan mempercayai apa yang kita klik atau bagikan. Jadi, janganlah sekali-kali berbagi informasi apapun tanpa berpikir terlebih dahulu,” ungkap Bambang.
Sedangkan Daru Wibowo, S.IP., M.M., yang merupakan Dosen Universitas Bina Nusantara dan juga seorang Marketing Consultant, berbicara terkait Kecakapan Digital.
Dikatakan Daru, salah satu bentuk kemajuan teknologi adalah kemudahan mencari informasi, di mana di dunia digital hal itu dapat dipenuhi oleh Google yang merupakan salah satu dari banyak mesin pencari.
Kemajuan teknologi itu diungkapkannya, dapat diadopsi dalam proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan internet atau mengkombinasikan beberapa hal yang ada di internet sebagai alat bantu dalam pembelajaran.
Belajar dari Beragam Sumber
“Belajar memiliki beragam sumber. Kita bisa belajar dari orang tua kita, mengamati apa yang mereka lakukan setiap hari. Kita juga bisa belajar secara formal dan informal dari bapak, ibu guru di sekolah. Kita juga bisa belajar dari teman, lingkungan sekolah, dan internet," kata Daru.
"Ada Google yang bisa menyediakan informasi yang cukup banyak. Ada juga YouTube yang tidak hanya bercerita, tetapi juga menampilkan visual, gambar, serta cara-cara melakukan sesuatu,” jelasnya.
#literasidigitalkominfo ini diakhiri dengan penuturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantaeng, Drs. Muslimin M., M.Si., tentang materi Budaya Digital.
Baca juga: Kuasai Literasi Digital Tetap Jaga Nilai dan Etika
Menurut Muslimin, jika dunia digital seyogyanya menjadi alat yang dapat memberikan manfaat dan dapat digunakan sebagai alat untuk mempercepat pembangunan.
Lebih lanjut Muslimin mengatakan jika dalam ruang lingkup budaya bermedia, diharapkan bahwa di dalam pemanfaatan ruang digital itu dapat menjadikannya bagian dari budaya kita, budaya Pancasila, dan juga digitalisasi budaya dalam negeri, serta penerapan hak-hak digital.
“Kita harus mewujudkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan karakter dalam beraktivitas," ucapnya.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Siswa SMA di Sulsel Aman Berselancar di Dunia Digital
"Artinya, kita harus belajar terlebih dahulu dan menjadikan nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di sekitar kita sebagai dasar sebelum memasuki dunia digital," jelasnya.
"Sehingga dunia digital tidak mengubah karakter dan identitas yang kita miliki sebagai bangsa Indonesia yang berdasarkan Pancasila,” tutup Muslimin.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (RO/S-4)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Siswa harus dipersiapkan sukses pada abad ke-21 sebagai inovator dan pemecah masalah yang kreatif sejak usia dini.
Pendekatan sekolah terhadap siswa pada hari pertama bisa menjadi penentu bagaimana anak akan menjalani proses pendidikan selanjutnya.
Cak Imin menyatakan 100 Sekolah Rakyat rintisan yang memanfaatkan aset bangunan milik negara telah siap beroperasi dan diresmikan Presiden Prabowo Subianto.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar menyampaikan pesan pada seluruh murid baru madrasah untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa jujur.
Maulida Nur Athiyah, 12. Ia merupakan siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 8 Abiyoso Cimahi, Jawa Barat.
Penerapan TKA membutuhkan pengawasan juga pendampingan. Hal ini sebagai upaya menjamin objektivitas serta validitas hasil sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved