Rabu 05 April 2023, 16:10 WIB

Ini Kronologi Terungkapnya Pembunuhan 12 Orang oleh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

Galih Saputra | Nusantara
Ini Kronologi Terungkapnya Pembunuhan 12 Orang oleh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara

MI/Lilik Darmawan
Tersangka Slamet Tohari dukun pengganda uang yang telah membunuh 12 orang

 

Polda Jateng mengungkap sejumlah fakta baru terkait korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara. Salah satunya adalah pesan terakhir Paryanto, korban asal Sukabumi kepada sang anak.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan Pariyanto, korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Slamet Tohari, sempat mengirim pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya sebelum dibunuh. Dalam pesan itu, Pariyanto meminta untuk dijemput keluarganya di rumah Tohari, jika ia kedapatan tidak kembali ke rumah.

"Awal mulanya pengungkapan kasus ini adalah laporan saudara Gridas, anak dari korban pertama, Pariyanto. Lapor bahwa ayahnya hilang, kemudian lapor di Banjarnegara ditindaklanjuti oleh pemeriksaan jajaran Reskrim Banjarnegara bahwa benar saudara Tohari yang merupakan dukun ini mengakui bahwa saat itu dia membunuh saudara Pariyanto," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, Rabu, (5/4).

Baca juga: Korban Dukun Pengganda Uang Bertambah Jadi 12 Orang

"Jadi di Handphone saudara Pariyanto ini ditemukan WA sebelum dibunuh yang bunyinya ini dirumahnya Pak Slamet Tohari. Katanya kalau ada apa-apa, hari minggu Ayah tidak kembali tolong cari saya dengan aparat di rumah Pak Slamet Tohari. Inilah pintu masuk untuk membongkar pembunuhan yang dilakukan saudara Tohari," tambah Ahmad Luthfi.

Pesan itu pula, yang kata Kapolda menjadi gerbang utama awal penyelidikan pembunuhan berantai yang dilakukan. Usai mendapat bukti tersebut Polisi pun menginterograsi Tohari yang awalnya mengaku melakukan pembunuhan sebanyak 5 kali. Kemudian, pada hari Senin, (3/4) polisi melakukan interogasi Slamet Tohari. Saat itu ia mengaku telah membunuh 5 orang, yang TKP-nya sama, di Jalan Setapak Dusun Gulem, Banjarnegara.

Baca juga: Warga Ramai Datangi Rumah Dukun Pengganda Uang

"Ngaku 5, setelah dibongkar kita temukan 9 mayat. Terakhir kita bongkar lagi ada 2 jadi 12," tutur Ahmad Luthfi.

Namun, ketika dilakukan penelusuran di TKP yang berada di desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara ternyata ditemukan 10 jasad korban, dan kemudian bertama 2 korban hingga totalnya menjadi 12 korban.

Dari hasil penelitian TIM DVI Polda Jateng juga diketahui bahwa rentang usia korban mulai dari 25 hingga 50 tahun. Adapun penyebab kematiannya ialah mati lemas karena racun tanpa kekerasan, dengan perkiraan waktu kematian enam hingga 24 bulan. Diketahui, belasan korban tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Gunung Kidul, Jakarta, Sukabumi, hingga Palembang.

(Z-9)


 


 


 


 

VIDEO TERKAIT:

Baca Juga

Ist

AQUA Klaten Kembangkan Kopi Gumuk dan Budi Daya Anggrek Merapi 

👤Media Indonesia 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:31 WIB
Selain memberikan bibit tanaman kopi, AQUA juga memberikan pelatihan barista bagi beberapa pemuda desa serta membantu berbagai perlengkapan...
Antara/Dedhez Anggara.

Harga Beras Bergejolak, Disperdagin Majalengka akan Gelar Operasi Pasar

👤Nurul Hidayah 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:25 WIB
Disperdagin Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, segera menggelar operasi pasar murah. Operasi pasar dilakukan menindaklanjuti masih...
Antara/Siswowidodo.

Pemadaman Kebakaran di Gunung Lawu Gunakan Water Bombing

👤Faishol Taselan 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:10 WIB
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur melakukan water bombing untuk memadamkan kebakaran di atas Gunung Lawu, Jawa...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya