Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Polda Jateng mengungkap sejumlah fakta baru terkait korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara. Salah satunya adalah pesan terakhir Paryanto, korban asal Sukabumi kepada sang anak.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan Pariyanto, korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang di Banjarnegara, Slamet Tohari, sempat mengirim pesan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya sebelum dibunuh. Dalam pesan itu, Pariyanto meminta untuk dijemput keluarganya di rumah Tohari, jika ia kedapatan tidak kembali ke rumah.
"Awal mulanya pengungkapan kasus ini adalah laporan saudara Gridas, anak dari korban pertama, Pariyanto. Lapor bahwa ayahnya hilang, kemudian lapor di Banjarnegara ditindaklanjuti oleh pemeriksaan jajaran Reskrim Banjarnegara bahwa benar saudara Tohari yang merupakan dukun ini mengakui bahwa saat itu dia membunuh saudara Pariyanto," kata Irjen Pol Ahmad Luthfi, Rabu, (5/4).
Baca juga: Korban Dukun Pengganda Uang Bertambah Jadi 12 Orang
"Jadi di Handphone saudara Pariyanto ini ditemukan WA sebelum dibunuh yang bunyinya ini dirumahnya Pak Slamet Tohari. Katanya kalau ada apa-apa, hari minggu Ayah tidak kembali tolong cari saya dengan aparat di rumah Pak Slamet Tohari. Inilah pintu masuk untuk membongkar pembunuhan yang dilakukan saudara Tohari," tambah Ahmad Luthfi.
Pesan itu pula, yang kata Kapolda menjadi gerbang utama awal penyelidikan pembunuhan berantai yang dilakukan. Usai mendapat bukti tersebut Polisi pun menginterograsi Tohari yang awalnya mengaku melakukan pembunuhan sebanyak 5 kali. Kemudian, pada hari Senin, (3/4) polisi melakukan interogasi Slamet Tohari. Saat itu ia mengaku telah membunuh 5 orang, yang TKP-nya sama, di Jalan Setapak Dusun Gulem, Banjarnegara.
Baca juga: Warga Ramai Datangi Rumah Dukun Pengganda Uang
"Ngaku 5, setelah dibongkar kita temukan 9 mayat. Terakhir kita bongkar lagi ada 2 jadi 12," tutur Ahmad Luthfi.
Namun, ketika dilakukan penelusuran di TKP yang berada di desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara ternyata ditemukan 10 jasad korban, dan kemudian bertama 2 korban hingga totalnya menjadi 12 korban.
Dari hasil penelitian TIM DVI Polda Jateng juga diketahui bahwa rentang usia korban mulai dari 25 hingga 50 tahun. Adapun penyebab kematiannya ialah mati lemas karena racun tanpa kekerasan, dengan perkiraan waktu kematian enam hingga 24 bulan. Diketahui, belasan korban tersebut berasal dari berbagai daerah, seperti Gunung Kidul, Jakarta, Sukabumi, hingga Palembang.
(Z-9)
Dengan suhu udara sekira 10 derajat celcius ketika malam hari, dan belasan derajat celcius pada siang hari. Dieng Trail Run menjadi pembeda dengan agenda serupa di tempat lain di Indonesia
Bea Cukai Purwokerto secara resmi menerbitkan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) kepada dua pabrik rokok di Kabupaten Banjarnegara
Kemunculan embun upas tahun ini terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang umumnya berlangsung pada puncak musim kemarau, antara Mei hingga Agustus.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif "1000 Kaki Palsu Bijisesawi" yang diinisiasi oleh YAKKUM.
BEREDAR kabar vokalis band Sukatani, Novi Citra Indriyati alias Twister Angel dipecat dari pekerjaan sebagai guru di SDIT Mutiara Hati di Banjarnegara Jawa Tengah
BNPB menyatakan mengevakuasi warga merupakan solusi agar bencana pergerakan tanah di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, tidak menelan korban jiwa.
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Polres Pati, Jawa Tengah, menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial terkait meninggalnya dua polisi akibat demo di Pati merupakan hoaks, atau tidak benar
AKSI unjuk rasa di Alun - Alun Pati, Rabu pagi (13/8), mulai berlangsung.Masyarakat sudah hadir untuk menyampaikan aspirasi, kepolisian memberi pengamanan dan pendekatan humanis
Gerakan pangan murah (GPM) dalam sepekan terakhir dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved