Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETENANGAN yang dibawa gemericik hujan pagi ini berbanding terbalik dengan keriuhan sebuah dapur di Pasaraya Blok III Lantai 3, Kota Padang, Sumatra Barat. Para Srikandi Koperasi Wanita Ikatan Ahli Boga (Kopwan IKABOGA) masih berkutat dengan beberapa kuali berisi puluhan kilo daging sapi. Subana Bana Randang namanya, produk rendang unggulan yang membawa Kopwan IKABOGA hingga ke manca negara.
Sejak menduduki peringkat teratas World’s 50 Delicious Food versi CNN Internasional di 2021, rendang menjadi sajian yang memiliki nilai usaha tinggi. Siti Nurbaya (Bu Ning) merupakan anggota Kopwan IKABOGA yang gencar memasarkan rendang. Berawal dari lima orang yang mencoba peruntungannya di dunia kuliner pada 2006, Kopwan IKABOGA pun terbentuk.
Bermodal nekat membuat rendang yang menggugah selera, ajang Merendang di Padang 2014 bagai titik balik bagi bisnis mereka. Sejak itu, rendang diproduksi sebanyak 1–3 kg/bulan dan bantuan pemerintah digunakan menyewa sebuah galeri untuk branding.
Namun, bisnis tidak selamanya meraup untung, terkadang merugi akibat strategi yang kurang bersinergi. Waktu itu, tak ada merek bersama yang dikembangkan sebagai produk unggulan. Alhasil, perang bisnis 'menggulung tikar' galeri yang baru berusia 3 bulan. Kegagalan ini membuat para anggota memformulasikan resep bersama otentik Sumatera Barat 2016.
Ketika IKABOGA sedang menapaki usahanya, di 2020, pandemi covid-19 mengguncang, kelompok rendang pun hampir tak bertahan. Selama 6 bulan, tak ada pesanan yang berakibat pada penurunan omzet karena nihilnya pemasukan.
Bu Ning menuturkan, awal pandemi merupakan tantangan terberat dan mereka harus mencoba segala cara. "Mulai dari menawarkan pada kerabat sampai menjual makanan melalui platform ojek online dan digital, ditambahkan pemerintah juga mulai sedikit membuka aturan pengetatan. Cara itu ternyata cukup efektif menggerakan kembali produksi, dan kelompok rendang dapat membayar kredit yang sempat macet," cakap Bu Ning. Alhasil, olahan rendang yang dikenal dengan merek Subana Bana Randang membuat omzet merangkak ke angka Rp241 Juta di akhir 2020.
Setelah beradaptasi dengan pandemi, produk mereka dilirik untuk mengikuti berbagai pameran. Mulai dari pameran makanan di Mandalika sampai pameran di luar negeri seperti Shanghai. Akhir 2022, kelompok ini mendapat permintaan mengekspor 1 ton atau 1.000 pcs bumbu rendang ukuran 250gram ke Norwegia. Hingga 2022, omzet Kopwan IKABOGA pun terus meningkat secara signifikan mencapai Rp341 juta/tahun.
Melejitnya Subana Bana Randang yang konsisten memanjakan lidah penikmatnya membuat Kopwan IKABOGA ditunjuk mengikuti pameran makanan Umami Arena, di Lillestorm, Norwegia 2023. Pameran ini pun mendatangkan permintaan ekspor sebanyak 1 kontainer atau sekitar 4 ton bumbu rendang.
Dukungan Askrindo untuk UMKM
Perkembangan Subana Bana Randang tak lepas dari kemudahan akses permodalan usaha bagi penggiat UMKM. Melalui Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) Askrindo, Kelompok Rendang Kopwan IKABOGA mendapatkan pinjaman modal usaha sebesar Rp500 juta untuk mengembangkan bisnis mereka. Menjadi Mitra Binaan Askrindo sejak 2018 membuat kelompok ini mendapat kemudahan akses permodalan untuk meningkatkan jumlah produksi dan juga pendampingan usaha.
Priyastomo, Direktur Utama Askrindo mengatakan, Askrindo juga memberikan sarana dan prasarana untuk menunjang produksi Mitra Binaan. "Strategi ini tentunya salah satu bentuk dukungan serta pendampingan Askrindo untuk memastikan Mitra Binaan naik kelas secara bertahap, bahkan dapat mengembangkan bisnis hingga ekspor ke mancanegara. PUMK Askrindo disiapkan untuk mengakomodasi para UMKM di Indonesia tumbuh semakin pesat," tutup Priyastomo. (RO/O-2)
APA kamu pernah suka menyantap rendang di masa kehamilan atau menyusui? Ternyata rendang bukan cuma makanan enak, tetapi juga bisa membuat ASI (air susu ibu) menjadi banyak.
makanan khas Sumatera Barat dengan cita rasa unik, terbuat dari aneka daging, ikan dan sayuran seperti pakis sebagai bahan utamanya
Sumatera Barat telah menjadi destinasi kuliner yang sangat populer bagi para penggemar makanan, terutama bagi mereka yang menyukai rendang, makanan khas Padang yang sangat terkenal.
Makanan khas biasanya memiliki rasa, bahan, dan cara penyajian yang unik, dan sering kali memiliki resep turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Pembuatan masterplan menjadi makin penting karena rendang kembali mendapatkan pengakuan dunia sebagai top 50 delicious food versi CNN.
Rendang memiliki cita rasa gurih, pedas, dan kaya rempah, serta dikenal sebagai makanan yang tahan lama.
Program tersebut terealisasi berkat dukungan dari PT Askrindo melalui pendanaan program TJSL (Tanggung Jawab Sosial Lingkungan) yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Askrindo kembali menjadi perwakilan relawan BUMN untuk berkontribusi langsung dalam misi kemanusiaan.
Ia mengatakan stunting sebagai masalah gizi kronis yang menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak, merupakan ancaman serius bagi masa depan bangsa.
Kerja sama Baznas dan salah satu BUMN itu dilakukan pada awal 2021 berupa penyaluran donasi bersumber dari dana CSR yang difokuskan pada program pendidikan dan kesehatan.
Memberikan perhatian kepada anak-anak usia dini merupakan hal yang paling penting dan harus menjadi fokus bersama,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved