Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Populasi orang utan tapanuli atau pongo tapanuliensis kini semakin mengkhawatirkan. Orang utan jenis ini kini hanya tinggal sekitar 800 ekor saja. Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Sandy Nurvianto, Sabtu (25/3) mengemukakan, orang utan tapanuli ini berbeda dengan orang utan dari Sumatera yang lain dan berbeda pula dengan yang ada di Kalimantan.
"Populasinya sungguh sudah terancam punah, sehingga perlu perhatian kita semua agar tidak punah,"katanya.
Untuk mendukung pelestarian dan penyelamatan orang utan tapanuli itu, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Indonesia bergerak mencari dukungan untuk melakukan kegiatan pelestarian. Sebelumnya mereka telah menyambangi Universitas Sumatera Utara, IPB University, dan Universitas Multimedia Nusantara, dan UGM.
Baca juga: KLHK Tegaskan tidak Ada Spesies Orang Utan di Wilayah IKN
Menurut Sandy, banyak satwa liar yang saat ini keberlangsungan hidupnya sangat bergantung pada pemahaman manusia terhadap keberadaan mereka, terutama jenis-jenis yang memiliki populasi kecil dan terfragmentasi seperti orang utan tapanuli. Sandy mengatakan keberlanjutan mereka harus menjadi perhatian bersama.
"Jenis ini terisolasi di Batangtoru dan termasuk paling tua di antara jenis orang utan di Indonesia. Mereka punya makanan yang khas sesuai lokasi mereka berada," jelasnya.
Baca juga: Ayo Kenali Spesies Orang Utan di Indonesia
Sementara itu, Direktur Yayasan Orang utan Sumatera Lestari dan Orang utan Information Centre, Fransisca Ariatiningsih berkeyakinan edukasi orang utan tapanuli menjadi hal wajib dilakukan. Terutama melihat sikap manusia yang menilai orang utan sebagai obyek bahkan hama. Fransisca berharap edukasi ini dapat menggugah manusia menyadari pentingnya keberadaan orang utan bagi kehidupan manusia.
"Orangutan Sumatera tinggal 13.830 individu di ekosistem Leuser, kalau Orang utan Tapanuli tinggal 800 individu. Namun sayangnya jumlah ini ada di blok-blok populasi yang kecil-kecil. Mereka ada di 800-1000 meter di atas permukaan laut karena tekanan di dataran rendah tinggi, bersinggungan dengan manusia. Ini mengapa konservasi perlu dilakukan dan membutuhkan peran banyak pihak dari segala sektor," tegasnya.
Ia kemudian menyampaikan selama berusaha melakukan upaya konservasi dengan melibatkan masyarakat lokal. Apalagi, degradasi hutan sangat nyata terasa sehingga perlu perhatian bersama untuk menyelamatkan ekosistem hutan tempat hewan liar hidup.
Fransisca juga membenarkan, jika orang utan sangat suka buah-buahan di hutan termasuk durian. Padahal, lanjutnya durian menjadi bagian dari pendukung perekonomian masyarakat, sehingga sering terjadi konflik antara manusia dengan orangutan. (Z-9)
Konservasi dan penyelamatan orangutan Tapanuli melibatkan generasi Z karena mereka punya kewajiban untuk membumikan dan menyuarakan pelestarian satwa langka itu.
Primata spesies Pongo Tapanuliensis yang diperkirakan berumur tidak lebih dari setahun itu selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian daerah setempat.
Orangutan tersebut sehari sebelumnya dievakuasi dari Dusun Padang Bulan, Desa Marsada, Kecamatan Sipirok, karena menurut informasi warga telah memasuki pemukiman selama empat hari.
Pemprov Sumatra Utara menyatakan telah melindungi habitat orang utan Tapanuli di Hutan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan melalui Perda Nomor 2 Tahun 2017
Menurut Emmy, yang paling mengkhawatirkan adalah operasional pertambangan di daerah tersebut.
Terungkapnya perdagangan bagian satwa di lindungi berupa sisik terenggiling (Manis javanica), bermula dari penggalian data dan informasi di media sosial.
Dalam kegiatan tersebut, ditemukan akun Facebook atas nama “Thamrin MD” yang memposting spesimen kupu-kupu dan kumbang berbagai jenis yang merupakan satwa liar dilindungi
Pelaku berinisial RZ (40) warga Pandam, Jorong Anak Aia Dadok, Kecamatan Lubuk Basung ditangkap ketika akan menjual sisik trenggiling (manis javanica) seberat 1,5 kilogram pada Sabtu (28/6).
Peneliti IPB University Nyoto Santoso mengatakan bahwa lutung sentarum, yang merupakan primata endemik Kalimantan, hingga kini belum termasuk dalam mandat pengelolaan BBTNBKDS.
BALAI Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mendapatkan laporan dari pihak pengelola Lembaga Konservasi (LK) Kasang Kulim terkait kelahiran satwa langka hampir punah, orangutan.
DIREKTORAT Reserse Kriminal Umum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menetapkan JS, 46, agen gas bersubsidi sebagai tersangka kasus kepemilikan satwa dilindungi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved