Kamis 23 Februari 2023, 16:52 WIB

Berkat Program 5Ng Gagasan Ganjar, Angka Kematian Bayi dan Balita di Jateng Turun

Mediaindonesia.com | Nusantara
Berkat Program 5Ng Gagasan Ganjar, Angka Kematian Bayi dan Balita di Jateng Turun

Dok. Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

 

EMPAT tahun terakhir, jumlah kematian bayi dan balita di Jawa Tengah turun. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, pada 2018 terjadi 8,36 kasus kematian bayi tiap 1.000 kelahiran hidup. Angka tersebut jauh menurun pada 2022, jumlah kematian bayi menjadi 7,02 kasus tiap 1.000 kelahiran hidup.

"Sejak 2018 hingga 2022 Angka Kematian Bayi (AKB) di Jateng jumlahnya terus menurun," jelas Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Jateng, Yuni Rahayuningtyas, saat dihubungi Selasa (21/3).

Penurunan juga terjadi pada jumlah kasus Angka Kematian Balita (AKABa). Pada 2018 terjadi 9,48 kasus kematian balita tiap 1.000 kelahiran hidup. Empat tahun kemudian, jumlah tersebut turun menjadi 8,2 kasus per 1.000 kelahiran hidup.

Menurut Yuni, penurunan jumlah kematian bayi dan balita di Jateng tidak lepas dari efektivitas program 5Ng, akronim dari Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng, yang artinya memantau ibu hamil. 

Program yang diluncurkan Gubernur Ganjar Pranowo pada 2016 silam itu merupakan program sistematis dan terpadu untuk memantau kesehatan ibu hamil dan bayi. 

Baca juga : Respons Arahan Jokowi, Ganjar Gaspol Micro Targeting Atasi Kemiskinan dan Stunting

Program tersebut meliputi empat fase yakni fase sebelum hamil, hamil persalinan, hingga masa nifas agar ibu dan bayi sehat. Pemantauan dilakukan agar ibu hamil mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sehingga ibu selamat dan bayi pun tumbuh dengan sehat. 

Program 5Ng terbukti efektif dalam melindungi nyawa ibu hamil dan melahirkan. Data Dinkes Jateng mencatat, sepanjang 2022 terjadi 84,6 kasus kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan pada 2022 sebanyak 199 kasus, sehingga jika dihitung penurunan mencapai sekitar 57 persen. 

Pada berbagai kesempatan, Ganjar menegaskan komitmennya terhadap percepatan penurunan angka kematian bayi melalui program ‘Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng’. Program ini diluncurkan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengatasi masalah stunting termasuk masalah kematian ibu, bayi dan anak.

Selain itu, Ganjar juga menyatakan bahwa pihaknya akan terus bersinergi dengan BKKBN untuk mengatasi masalah stunting, termasuk bekerja sama dengan semua lintas sektoral dan semua kepala daerah di Jawa Tengah. 

"Harus diketahui data lengkap terbaru ibu hamil, stunting dan data yang kandungannya bermasalah untuk mencegah sejak dini angka kematian ibu dan angka kematian bayi," kata Ganjar. (RO/OL-7)

Baca Juga

Metro tv/ Fransiskus Gerardus Molo

Pj Bupati Flotim Ancam Tindak Tegas ASN dan Kades yang Berpolitik Praktis

👤Fransiskus Gerardus Molo 🕔Minggu 26 Maret 2023, 08:39 WIB
"ASN di wilayah lingkup Pemda Flores Timur dan para Kepala Desa jangan coba-coba bermain dalam hal politik dan terlibat. Itu saya...
Instagram @bahlillahadalia

Hadirnya PYCH Tingkatkan Kreatifitas dan SDM Generasi Muda Papua 

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 23:05 WIB
Bahlil menambahkan PYCH juga dapat menjadi wadah yang bisa dimanfaatkan semua kalangan masyarakat Papua untuk meningkatkan Sumber Daya...
MI/HO

Bazar Sembako Murah Ganjar Meriah di Garut dan Bone

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 22:58 WIB
"Bulan Ramadan ini penuh dengan keberkahan, kita bisa mengamalkan kebaikan melalui Bazar Sembako Murah, festival UMKM khusus untuk...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya