Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
LAHAN pertanian, terutama sawah, di Kota Sukabumi, Jawa Barat, relatif terbatas. Karena itu, pemerintah daerah setempat berupaya mendorong masyarakat bisa bertani mandiri dengan memanfaatkan pekarangan menjadi lahan pangan alternatif.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menuturkan di tengah keterbatasan lahan pertanian pangan, dibutuhkan berbagai inovasi agar Kota Sukabumi bisa tetap mandiri pangan. Artinya, perlu berbagai upaya dan terobosan yang dilakukan sehingga produksi pangan bisa tetap meningkat.
"Di tengah terbatasnya areal persawahan padi, maka perlu juga dikuatkan produktivitas pangan alternatif," kata Fahmi pada kegiatan Konguan atau Ngawangkong Urusan Pangan dengan 13 kelompok tani di Kelurahan Sindangpalay Kecamatan Cibeureum, Selasa (21/2).
Di Kota Sukabumi, sudah terbentuk Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Kelompok P2L ini berupaya mengoptimalkan produktivitas pangan dengan memanfaatkan pekarangan rumah. "Bagi kami (Pemkot Sukabumi), keberadaan P2L bisa mendorong keberlangsungan kualitas dan kuantitas pangan," jelas Fahmi.
Pangan alternatif yang dimaksud diantaranya pengembangan sorgum. Komoditas tersebut bisa menjadi alternatif pengganti beras.
"Namun sorgum belum memasyarakat seperti halnya beras sebagai komoditas pangan utama. Untuk mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah daerah tak bisa berjalan sendiri. Kami butuh dukungan kelompok tani, HKTI, maupun KTNA sehingga bisa memperkuat kualitas dan kuantitas produksi pangan," imbuhnya.
Fahmi menyemangati P2L agar bisa meningkatkan nilai manfaat pekarangan rumah dengan menanam beragam komoditas. Misalnya tomat, cabai, bawang, dan lainnya.
"Yang penting harus konsisten. Seperti di Kecamatan Baros, ada lingkungan RW yang konsisten menanam cabai. Jika ini terus dilakukan, kita bisa mewujudkan ketahanan pangan berbasis lahan pekarangan," ucapnya.
Sementara itu untuk meningkatkan produksi padi, Fahmi berharap agar terus digencarkan penerapan indeks penanaman (IP) 400. Konsep ini bibit dalam setahun bisa melakukan empat kali panen.
"Jika biasanya dalam setahun hanya dua sampai tiga kali panen, kalau dengan IP 400 bisa empat kali panen. Pola ini bisa meningkatkan kuantitas dan kualitas padi untuk menjawab tantangan keterbatasan lahan pertanian sawah di Kota Sukabumi," tegasnya.
Produksi padi yang dihasilkan para petani di Kota Sukabumi baru bisa mencukupi 30% kebutuhan konsumsi beras masyarakat. Selebihnya Kota Sukabumi masih mengandalkan pasokan beras dari luar daerah. "Mudah-mudahan dengan berbagai upaya yang kami lakukan, kita bisa mandiri secara pangan," pungkasnya. (OL-15)
Tanaman bukan sekadar elemen dekoratif, tetapi juga bagian dari solusi untuk kesehatan, kualitas udara, pangan sehat, dan ruang hidup yang lestari.
Patikan Kebo mengandung berbagai senyawa aktif seperti flavonoid, fenolik, tanin, terpenoid, saponin, steroid, dan antrakuinon.
Program Jaksa Garda Desa mengambil tema Pemberdayaan Lahan dan Badan Usaha Milik Desa dalam rangka Swasembada Pangan yang dirangkaikan dengan penanaman bawang merah.
Kelapa bukan hanya komoditas pertanian, tetapi juga bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
“Artinya sayuran yang kita lakukan uji residu pestisida itu angkanya di bawah batas maksimal residu, sehingga sayuran yang dijual di pasar ibuh aman untuk dikonsumsi masyarakat,”
Penelitian terbaru menunjukkan tanaman dan pohon memiliki kemampuan untuk merespons perubahan lingkungan yang terjadi sebelum letusan gunung berapi.
Kegiatannya dilakukan untuk menekan inflasi dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat di tengah fluktuasi harga yang akhir-akhir ini cenderung naik.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher mengaku prihatin atas meninggalnya seorang balita bernama Raya di Sukabumi dalam kondisi tubuh penuh cacing.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing atau cacingan.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.
Kasus cacingan terjadi di Sukabumi, Jawa Barat, Kemenkes melakukan penyelidikan dan pecegahan agar kasus serupa tidak terjadi pada anak lain
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved