UNTUK mengatasi kelangkaan minyak goreng (migor) bersubsidi, para pedagang di berbagai daerah di pantura Jawa Tengah mulai digelontor Minyakita. Disiapkan sebanyak 1,08 juta liter migor kualitas medium yang disalurkan hingga sebelum Ramadan.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun mengatakan stok minyak goreng di gudang Bulog saat ini hanya ada 96.000 liter, Namun jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan pengiriman dari distributor minyak goreng yang sudah mulai berproses.
"Secara bertahap setiap pekan pengiriman minyak goreng ini akan terus dilakukan sampai dengan jumlahnya terpenuhi," imbuhnya.
Selain minyak goreng ini sumbernya dari PT BEST dan PT Kusuma, lanjut Akhmad Kholisun, saat ini Bulog juga sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Jateng untuk mendapatkan minyak goreng dari PT DKI.
Pemantauan Media Indonesia Kamis (16/2) berbagai pasar tradisional di beberapa daerah di Jawa Tengah mulai digelontor dengan minyak goreng bersubsidi Minyakita. Diharapkan langkah ini dapat mengatasi kelangkaan yang telah lebih sebulan lamanya terjadi hingga harga melonjak di atas HET Rp14.000.
Minyakita yang digelontorkan ke para pedagang dijual dengan harga Rp12.600 per liter. "Setiap pedagang diberikan jatah 72 liter," kata Suwarni, 45, pedagang di Pasar Bulu, Kota Semarang.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang Nurcholis mengatakan langkah penggelontoran minyak goreng bersubsidi Minyakita itu, sebagai upaya dapat memenuhi kebutuhan warga dan mengatasi kelangkaan yang selama ini terjadi
Hal serupa juga diungkapkan Kepala Bidang Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang Widada Mutiara. Dikatakan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng bersubsidi tersebut, daerah ini mendapat alokasi Minyakita sebanyak 2.880 liter yang segera disalurkan ke pedagang di pasar tradisional.
"Besok kita saluran, karena akibat kelangkaan harga Minyakita di pasaran saat ini Rp16.000 hingga Rp16.500 per liter atau di atas HET Rp14.000 per liter," ujar Widada Mutiara. (OL-15)