Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ganjar Resmikan Embung Subari, Bakal Aliri 35 Hektar Lahan Pertanian di Kendal

Mediaindonesia.com
15/2/2023 12:32
Ganjar Resmikan Embung Subari, Bakal Aliri 35 Hektar Lahan Pertanian di Kendal
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meresmikan Embung Subari di Kendal, Jawa Tengah(Dok. Pemprov Jateng)

GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo melanjutkan kesuksesan Gerakan Seribu Embung di 2023 ini. Mantan Anggota DPR RI itu membuktikannya dengan kembali meresmikan pembangunan embung, kali ini di Desa Kalibareng, Kecamatan Patean, Kendal, Jateng.

Ganjar menjelaskan, embung tersebut dinamakan Embung Subari. Subari adalah seorang petani yang menghibahkan lahannya seluas 1.800 meter persegi untuk dijadikan embung itu.

"Jadi Pak Bari sudah menunaikan tugas yang luar biasa memberikan tanahnya, diberikan kepada masyrakat. Sekarang sudah jadi, tinggal tentu membereskan dari saluran airnya, yang tersier, terus kemudian perbaikan jalannya," kata Ganjar di lokasi, Selasa (14/2).

Adapun, Ganjar telah menginisiasi Gerakan Seribu Embung sejak 2016. Setelah enam tahun berlalu, gerakan tersebut sudah melebihi target dan tercatat sudah ada 1.135 embung terbangun se-Jateng.

Pendanaan yang digunakan untuk pembangunan embung tidak hanya berasal dari APBD, tetapi juga dibantu banyak pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, hingga Corporate Social Responsibility (CSR).

Baca juga : Dubes Korsel Anggap Jateng Provinsi Penting Untuk Investasi dan Diplomasi

Ganjar juga menyatakan keberhasilan program seribu embung akan terus dilanjutkan dengan melibatkan banyak pemangku kepentingan agar jumlah embung yang dibangun bisa lebih banyak lagi.

Terkait Embung Subari, Ganjar menyebut nantinya akan digunakan masyarakat Desa Kalibareng untuk berbagai kebutuhan air bersih seperti sistem irigasi pertanian. Embung tersebut bisa menampung air hujan, dan dipergunakan masyarakat saat kemarau.

"Kira-kira 35 hektare (lahan pertanian) nanti akan bisa terairi. Kalau masih musim hujan, mungkin tadah hujannya masih bisa digunakan. Tapi kalau kemarau tentu embung ini punya manfaat. Saya senang melihat semua saling mendukung, gotong royong dengan luar biasa," kata Ganjar.

Ganjar berharap, masyarakat sekitar bisa mengkonservasi pohon-pohon di sekitar embung agar lingkungannya tetap lestari. Ganjar meminta agar sejumlah pohon besar yang ada di wilayah embung jangan ditebang.

"Sehingga kalau itu nanti pohonnya terkonservasi dengan baik, sumber mata airnya juga akan terjaga karena sumber mata air yang dari atas, yang dijadikan sumber utama untuk bisa mengisi embung yang ada di sini," kata Ganjar. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya