Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kasus DBD Merebak, Kota Sukabumi Waspada

Benny Bastiandy
14/2/2023 16:58
Kasus DBD Merebak, Kota Sukabumi Waspada
Ilustrasi(DOK MI)

KOTA Sukabumi, Jawa Barat, meningkatkan kewaspadaan penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, sejak awal 2023 hingga pertengahan bulan ini, kasus DBD di Kota Mochi itu cenderung meningkat.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Wita Darmawanti, mengatakan berdasarkan data yang tercatat, kurun sebulan terakhir terdapat 43 kasus DBD. Dari jumlah kasus itu, terdapat satu orang pasien yang meninggal dunia. "Memasuki tahun ini kasus DBD di Kota Sukabumi cenderung meningkat," kata Wita, Selasa (14/2).

Satu orang pasien DBD yang meninggal dunia tercatat masih anak-anak. Pasien itu merupakan warga Kecamatan Warudoyong. "Kasus DBD tersebar di sejumlah wilayah," ujarnya.

Wita tak memungkiri, kurun tiga tahun terakhir kasus DBD di Kota Sukabumi trennya cenderung meningkat. Berdasarkan data dinkes setempat, pada 2020 terdapat 651 kasus, kemudian pada 2021 sebanyak 427 kasus.

"Lonjakan signifikan terjadi pada 2022. Terdapat 1.028 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 13 orang," ungkap Wita.

Di tengah kondisi cuaca ekstrem saat ini, potensi penyebaran DBD cenderung rawan. Pasalnya, genangan air hujan bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti yang merupakan penyebab DBD. "Kami terus berupa melakukan upaya penanggulangan dan pencegahan," terang Wita.

Di antara upaya itu yakni melakukan fogging serta mengedukasi masyarakat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). "Terpenting, mereka harus bisa melakukan gerakan PSN atau pemberantasan sarang nyamuk," kata Wita.

Upaya lainnya dilakukan dengan mengajak masyarakat menerapkan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J). Implementasinya dengan mengoptimalkan anggota keluarga menjadi juru pemantau jentik (Jumantik) di masing-masing rumah.

"Kami juga mengaktifkan kelompok operasional penanggulangan DBD di tingkat RT, RW, kelurahan, kecamatan, hingga tingkat kota. Dengan berbagai upaya itu diharapkan mampu menekan jumlah kasus DBD," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya