Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PERUSAHAAN Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar pasar murah beras untuk menekan harga.
Kepala Perum Bulog Sulteng, David Susanto mengatakan, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras yang diintensifkan di dua pasar Palu, sebagai respons cepat dalam mengatasi penaikan harga beras di pasaran.
"Kami tidak pungkiri harga beras saat ini masih tinggi. Karena itu, kami mengintervensi dengan pasar murah beras," terangnya, Jumat (27/1).
Pasar murah yang digelar Bulog dipusatkan di Pasar Tradisional Inpres Manonda (PTIM) Palu dan Pasar Masomba Palu. Pasar murah itu akan berlangsung hingga beberapa hari kedepan. "Kami masih fokus di Palu dulu setelah itu baru bergeser ke wilayah lainnya," ujar David.
Menurut pemantauan harga dari data PHIPS wilayah Palu dan dinas terkait, bahwa harga beras di pasar masih mengalami penaikan di atas harga eceran tetap (HET) yang telah ditetapkan pemerintah Rp9.450 per kilogram. "Untuk menstabilkan harga beras dengan menggelontorkan beras medium di pasar-pasar. Harganya jauh lebih rendah dari HET," jelasnya.
Sejak awal Januari 2023, lanjut David, Bulog Sulteng sudah menggelontorkan beras kualitas medium sekira 60.494 ton yang dijual di bawah HET. "Kami akan terus menggelontorkan, sehingga diharapkan harga beras benar-benar stabil dan masyarakat bisa membeli beras dengan harga lebih terjangkau," tandas David. (OL-15)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Bulog Surakarta menyatakan sangat mencukupi, karena stok di gudang se-Solo Raya saat ini mencapai 82 ribu ton lebih.
STOK beras di gudang Bulog akhirnya menembus 4 juta ton yang berhasil tercapai pada 29 Mei 2025. Dari jumlah itu 2,4 juta ton di antaranya berasal dari serapan gabah/beras produksi domestik.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.
PERUM Bulog telah menyerap 2.023.063 ton beras dari petani lokal. Serapan itu disebut merupakan angka tertinggi sepanjang Januari–Mei selama 58 tahun berdirinya Bulog.
Ia menjelaskan, gabah yang diserap diwujudkan untuk bantuan pangan pada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved