Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
GEMPA bermagnitudo 4,3 yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, Selasa (24/1) membuat warga khawatir. Warga masih trauma dengan gempa bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022 yang menimbulkan kerusakan parah dan menelan banyak korban jiwa.
Hingga Selasa (24/1), gempa susulan di Kabupaten Cianjur pascagempa tektonik bermagnitudo 5,6 pada 21 November 2022 terjadi sebanyak 487 kali.
"Hasil pantauan di lapangan, warga memang masih banyak yang khawatir terjadi gempa susulan. Mereka memilih berdiam di luar rumah. Kami imbau untuk sementara pemilik rumah yang masih belum diperbaiki atapnya dan yang sudah ambruk, mengungsi terlebih dahulu," tegas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Fatah Rizal, Selasa (24/1).
Berdasarkan data BMKG, gempa tektonik hari ini terjadi sekitar pukul 02.45 WIB. Episenternya berada pada koordinat 6,82 Lintang Selatan dan 107,07 Bujur Timur pads jarak 7 kilometer Barat Laut Kabupaten Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer.
Akibat gempa sedikitnya 8 orang mengalami luka. Di Kecamatan Cugenang terdapat 7 orang warga yang terluka. Mereka adalah Siti, 34, warga Kampung/Desa Cijedil RW 004 serta Halimah, 42, dan Dimas, 26, warga Kampung Kedung Girang RT 002/007 Desa Sukamanah. Sedangkan di Desa Sarampad warga yang terluka sedang atas nama Dadang, 35, warga Kampung Jamaras RT 02/08 serta Yadi, 30, warga Kampung Sarampad RW 02 yang mengalami luka berat sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.
Di Desa Cibulakan warga yang terluka atas nama M Abdul Rohib, 27, warga Kampung Garogol RT 04/03. Sementara di Desa Padaluyu warga luka ringan atas nama Ahmad, 34, warga Kampung Pabuaran RT 003/004.
Sementara korban luka berat lainnya atas nama Ajid, 7, warga Kampung Bebesaran RT 01/07 Desa Ciputri Kecamatan Pacet. Awalnya korban dibawa ke RSUD Cimacam namun akhirnya dirujuk ke RSUD Cianjur. (OL-15)
Kedua bangunan sekolah yang belum tertangani pascagempa itu yakni SDN Cugenang dan SDN Girijaya
Dari hasil pendataan, terdapat hampir 40 ribu kepala keluarga yang terdata sebagai penerima bantuan stimulan pada tahap 4
Rumah ini dibangun dengan biaya dari donatur melalui Kitabisa.com dan dibantu YPP SCTV Indosiar.
Anggaran bantuan stimulan tahap keempat saat ini sudah berada di Kementerian Keuangan yang merupakan pengajuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Pencairannya pun disesuaikan dengan pengajuan dari Pemkab Cianjur melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pembangunan rumah ini merupakan hasil kolaborasi dengan banyak pihak.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved