Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Turunkan Stunting, Pemkot Palembang Intensifkan Kerja TPPS

Dwi Apriani
18/1/2023 22:19
Turunkan Stunting, Pemkot Palembang Intensifkan Kerja TPPS
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kota Palembang, Sumsel terus menggencarkan kegiatan untuk menurunkan angka stunting. Sesuai dengan target pusat, Pemkot Palembang pun menargetkan angka stunting bisa turun hingga 14 persen.

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengatakan pihaknya akan terus mengintensifkan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) agar maksimal turun ke 18 kecamatan.

"Berdasarkan data, kasus stunting di kota ini secara bertahap berhasil diturunkan. Pada 2021 angka stunting tercatat 24,4 persen, sedangkan pada 2022 sekitar 16 persen. Angka stunting itu akan terus ditekan sesuai target pemerintah pusat," ucapnya.

Ia menjelaskan, petugas yang tergabung dalam TPPS perlu intensif turun ke tengah-tengah masyarakat agar terjalin komunikasi yang baik antara warga. Menurutnya, dengan komunikasi yang baik antara petugas TPPS dan masyarakat, maka apabila di suatu wilayah kecamatan ada indikasi anak berpotensi stunting dapat diketahui dan dilakukan penanganan dengan cepat.

Ia menjelaskan, anggota TPPS yang berasal dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dan instansi terkait, diharapkan dapat berkomunikasi dengan baik untuk menyamakan persepsi dan berkomitmen penuh dalam menanggulangi permasalahan stunting secara bersama-sama. Selain itu, pihaknya juga akan terus memaksimalkan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat setempat agar anak-anak mereka terhindar dari kasus kekerdilan atau gangguan tumbuh kembang.

"Saya berharap anggota TPPS dapat berkomunikasi dan melaksanakan tugas dengan baik sehingga mampu menurunkan angka stunting di wilayah kecamatan masing-masing," ujarnya.

Ia mengakui, permasalahan stunting ini salah satu penyebabnya karena lahir dari keluarga yang tidak berkecukupan, sehingga pertumbuhan anaknya terhambat dan perkembangan otak yang kurang maksimal akibat kekurangan gizi.

"Bahkan awalnya ada anak yang lahir normal, tapi setelah mulai berumur beberapa tahun, anak tersebut menjadi stunting karena kekurangan gizi, permasalahan ini bisa dicegah jika tim bekerja dan berkomunikasi dengan baik," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya