Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
SUKARELAWAN Santri Dukung Ganjar (SDG) Jawa Barat (Jabar) memberikan bantuan genset untuk Pondok Pesantren (Ponpes) di Kampung Cicadas, Desa Tawong Banteng, Kecamatan Sukaratu, Kabupaten Tasikmalaya, kemarin.
Koordinator Wilayah SDG Jabar Ahmad Hakiki mengatakan bantuan genset diberikan karena Ponpes Al-Barkah kerap mengalami mati listrik.
Selain memberikan genset, relawan juga menyerahkan bantuan lainnya berupa pengeras suara dan amplifier.
"Sebelumnya kami sudah bersilaturahmi, dan melakukan survei kepada pondok pesantren ini. Kami menanyakan kebutuhan apa saja urgensi. Sehingga kami mengetahui bahwa ponpes ini membutuhkan genset, amplifier, dan toa untuk aktivitas sehari-hari," kata Hakiki dalam pesang whatsappnya, Minggu (8/1/2023).
Melalui bantuan itu, Hakiki berharap aktivitas pondok pesantren bisa lebih lancar. Para santri tidak perlu lagi khawatir saat mati listrik, dan bisa terus melanjutkan pembelajarannya.
"Harapannya, supaya pondok pesantren ini aktivitasnya bisa terus berjalan lancar. Serta penyiaran Islam dan kegiatan santri tidak terganggu. Jadi kalau nanti mati lampu, ada solusinya berupa genset," jelas Hakiki.
Hakiki menuturkan bahwa nantinya peralatan yang diberikan para relawan juga bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat sekitar ponpes.
"Masyarakat juga bisa memanfaatkan genset itu ketika ada acara. Misal ada pengajian rutin, atau pun kegiatan-kegiatan pesantren bersama masyarakat," tuturnya.
Dalam kunjungannya ke Ponpes Al-Barkah, relawan SDG Jabar juga menggelar doa bersama untuk bangsa dan rakyat Indonesia.
Bersama para santri, doa bersama digelar untuk meminta kesejahteraan rakyat, serta dijauhkan dari bencana alam yang beberapa waktu terakhir sering melanda.
Relawan juga menyempatkan untuk mengunjungi rumah warga di sekitar ponpes guna memberikan sejumlah pakaian muslim. Mulai dari sarung, kain hijab, hingga peci.
"Kami akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk membantu masyarakat dan pondok pesantren di Jawa Barat," pungkasnya.
Sementara kepala pengurus Ponpes Al-Barkah, Undang Mustofa mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas bantuan genset, amplifier, dan pengeras suara yang telah diberikan relawan SDG Jabar.
Dirinya mengakui, santri dan masyarakat sekitar ponpes memang sangat membutuhkan peralatan-peralatan tersebut.
"Selain untuk pesantren, untuk masyarakat juga bermanfaat. Seandainya ada hajatan-hajatan, juga Alhamdulillah. Makanya, saat ada info relawan Santri Dukung Ganjar ke sini, saya beribu-ribu terima kasih," sebutnya. (OL-13)
petugas membawa korban ke kamar jenazah RSUD Dr Soekardjo untuk kepentingan autopsi dan penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Tasikmalaya Kota.
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
Hujan deras yang terjadi ini tidak menyurutkan para peserta bubar dan mereka tetap bertahan.
Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Satu hari pasca bencana Gubernur sudah menginstruksikan bahwa semua biaya pelayanan kesehatan para korban seluruhnya ditanggung oleh pemerintah daerah.
Selain itu, Wakapolda juga menegaskan bahwa Polda Jawa Tengah akan terus mengikuti perkembangan mitigasi bencana tersebut.
Kematian Muhannad menambah daftar korban dari metode pengiriman bantuan melalui udara.
Bantuan yang disalurkan sebesar Rp99.458.850 dan diperuntukan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di Kabupaten Ciamis.
Adapun bantuan yang sudah disalurkan yakni, 30 paket kebutuhan keluarga (family kit), 30 paket kebutuhan anak, beras ukuran 20 kilogram (kg) sebanyak tiga karung,
Aksi kemanusiaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) ke-25.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved