Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, waspada penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Termasuk di lokasi-lokasi pengungsian yang notabene rawan penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, kewaspadaan terhadap DBD menyusul tingginya curah hujan sampai sekarang. Kondisi tersebut memunculkan banyak genangan air yang bisa dijadikan tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk.
"Untuk di pengungsian kami sudah menerima laporan DBD. Ada dua titik. Tapi kami masih verifikasi," kata Irvan, Kamis (5/1).
Berdasarkan informasi, kata Irvan, dua orang yang dilaporkan DBD itu merupakan kalangan anak-anak. Irvan menyebut lokasi pengungsian relatif cukup rawan jadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk. Sesuai siklus perkembangannya, nyamuk akan menyimpan telurnya di genangan-genangan air.
"Kita tahu kan (di lokasi gempa) pasti banyak barangkal atau barang-barang yang bisa menampung air yang belum dibuang dalam kondisi seperti ini. Tentu itu risikonya bertambah. Terus memang cuaca, ada hujan lalu panas. Air kemudian menggenang, terus jentiknya berubah jadi nyamuk dewasa. Itu yang menyebabkan jadi vektor," ungkapnya.
Sementara di tempat selain pengungsian, sebut Irvan, sampai saat ini belum menerima laporan. Namun biasanya terlebih dulu akan dilakukan penelitian epidemiologi sebelum dilakukan fogging.
"Lalu kita ambil angka jentiknya di 100 rumah ada berapa," jelasnya.
Khusus di tempat pengungsian, sebut Irvan, seandainya dilaporkan terjadi DBD, maka segera dilakukan fogging. Langkah itu merupakan bentuk penanganan cepat.
"Itu merupakan bentuk treatment. Jadi bagi yang ada informasi DBD kami siap memberikan layanan fogging di tempat pengungsian. Kita bisa langsung atau cut off untuk dilakukan fogging," pungkasnya.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Cianjur, selama 2022 terdapat sebanyak 738 kasus DBD. Dari jumlah kasus tersebut, Case Fertility Rate (CFR) atau angka kasus kematian sebesar 1,08% atau 8 orang yang meninggal dunia. (OL-13)
Mereka mengecam terjadinya kekerasan tersebut karena mengancam kebebasan pers di tengah iklim demokrasi.
BELASAN santriwati Pondok Pesantren Darrul Quran As-satinem di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tergolek lemas di Puskesmas Cidaun. Mereka diduga keracunan menu MBG
Turunnya angka stunting tak terlepas dari peran lintas sektor. Sebab, penanganan stunting tak bisa hanya dilakukan Dinas Kesehatan.
Pemkab Cianjur membebaskan atau memberikan pengurangan sebesar 100% tunggakan pokok serta sanksi administratif berupa bunga dan atau denda.
Kepala Lapas Kelas II B Cianjur, Eris Ramdani, mengatakan remisi atau pengurangan masa pidana diberikan kepada warga binaan yang telah memenuhi persyaratan.
Saat ini kondisinya mulai terpantau landai. Namun Asep mewanti-wanti masyarakat, khususnya nelayan, tetap waspada.
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit berbahaya di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
DATA Kemenkes mencatat, sampai dengan minggu ke-25 tahun 2025, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Indonesia yaitu 17.281 kasus
Hngga kini belum ada obat khusus untuk menyembuhkan DBD. Terapi yang diberikan hanya meredakan gejala, bukan membunuh virus.
Musim kemarau basah juga membuat ada peningkatan kasus DBD.
NYAMUK merupakan penyebab kematian terbanyak daripada hewan buas. Sebab, nyamuk merupakan hewan vektor pembawa demam berdarah Dengue (DBD), berikut cara mencegah DBD
Pelaksanaan gebyar dipusatkan di Desa Kertasari, Kecamatan Weru, Kamis (14/8). Bupati Cirebon, Imron Rosyadi mencanangkan gerakan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved