Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, waspada penyebaran demam berdarah dengue (DBD). Termasuk di lokasi-lokasi pengungsian yang notabene rawan penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Irvan Nur Fauzy, kewaspadaan terhadap DBD menyusul tingginya curah hujan sampai sekarang. Kondisi tersebut memunculkan banyak genangan air yang bisa dijadikan tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk.
"Untuk di pengungsian kami sudah menerima laporan DBD. Ada dua titik. Tapi kami masih verifikasi," kata Irvan, Kamis (5/1).
Berdasarkan informasi, kata Irvan, dua orang yang dilaporkan DBD itu merupakan kalangan anak-anak. Irvan menyebut lokasi pengungsian relatif cukup rawan jadi tempat perkembangbiakan jentik nyamuk. Sesuai siklus perkembangannya, nyamuk akan menyimpan telurnya di genangan-genangan air.
"Kita tahu kan (di lokasi gempa) pasti banyak barangkal atau barang-barang yang bisa menampung air yang belum dibuang dalam kondisi seperti ini. Tentu itu risikonya bertambah. Terus memang cuaca, ada hujan lalu panas. Air kemudian menggenang, terus jentiknya berubah jadi nyamuk dewasa. Itu yang menyebabkan jadi vektor," ungkapnya.
Sementara di tempat selain pengungsian, sebut Irvan, sampai saat ini belum menerima laporan. Namun biasanya terlebih dulu akan dilakukan penelitian epidemiologi sebelum dilakukan fogging.
"Lalu kita ambil angka jentiknya di 100 rumah ada berapa," jelasnya.
Khusus di tempat pengungsian, sebut Irvan, seandainya dilaporkan terjadi DBD, maka segera dilakukan fogging. Langkah itu merupakan bentuk penanganan cepat.
"Itu merupakan bentuk treatment. Jadi bagi yang ada informasi DBD kami siap memberikan layanan fogging di tempat pengungsian. Kita bisa langsung atau cut off untuk dilakukan fogging," pungkasnya.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Cianjur, selama 2022 terdapat sebanyak 738 kasus DBD. Dari jumlah kasus tersebut, Case Fertility Rate (CFR) atau angka kasus kematian sebesar 1,08% atau 8 orang yang meninggal dunia. (OL-13)
Pemberantasan miras atau mihol merupakan upaya mencegah terjadinya hal-hal negatif di kalangan masyarakat
Gelombang pasang terjadi sejak Senin (28/7). Ketinggian gelombang mencapai 3-4 meter.
Pembelajaran di ruang musala sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Mereka merupakan siswa kelas 2 dan 3.
Kebijakan tersebut merupakan bentuk pelayanan pajak terhadap masyarakat dalam rangka memperingati Hari Jadi Cianjur (HJC) ke-348.
Sedangkan beras SPHP ada subdisi dari pemerintah. Artinya, masyarakat harus menebus pembelian beras tapi dengan harga terjangkau.
Akibat perbuatan DG terdapat potensi kerugian negara mencapai Rp8,4 miliar.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) RI merilis data terbaru mengenai tren kasus dan kematian akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
MENINGKATNYA angka kejadian demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia mendorong berbagai pihak untuk melakukan upaya edukatif kepada masyarakat.
Peningkatan kasus DBD Garut tersebut, menyebabkan 8 meninggal dan 7 orang mendapat perawatan di rumah sakit serta yang lainnya berangsur sembuh.
Penurunan kasus DBD di Klaten, menurut Anggit, karena faktor kesadaran masyarakat meningkat dalam upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah.
DINAS Kesehatan Kalimantan Timur (Kaltim) menerapkan gerakan 3M Plus termasuk memerangi jentik nyamuk dalam menangani kasus demam berdarah dengue (DBD) yang jumlahnya terus meningkat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved