Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Diduga Keracunan MBG, Belasan Santriwati di Cianjur Jalani Pengananan Medis 

Benny Bastiandy
21/8/2025 15:12
Diduga Keracunan MBG, Belasan Santriwati di Cianjur Jalani Pengananan Medis 
Salah seorang santriwati korban dugaan keracunan tergolek lemah di Puskesmas DTP Cidaun usai menyantap menu MBG.(Benny Bastiandy/MI)

BELASAN santriwati Pondok Pesantren Darrul Quran As-satinem di Desa Kertajadi Kecamatan Cidaun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tergolek lemas di Puskesmas Cidaun. Mereka diduga keracunan menu makan bergizi gratis (MBG). Berdasarkan informasi yang diterima Media Indonesia, dugaan keracunan berawal, Rabu (21/8). Para santriwati di pondok pesantren itu mendapat menu dan makanan MBG dari dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayah tersebut. 

Menu makanan yang diterima santriwati saat itu terdiri atas nasi, olahan kacang polong, daging, serta mie. Selang beberapa jam usai menyantap makanan itu, sejumlah santi mengeluh sakit perut, mual, hingga muntah.  Amara, 17, misalnya, santriwati di pesantren itu, mengatakan mereka mendapat pasokan MBG sekitar pukul 10.00 WIB. Amara dan santriwati lainnya pun lantas menyantapnya.

"Saya termasuk salah satu yang menyantap makanannya. Semuanya makan di asrama," kata Amara kepada wartawan ditemui di Puskesmas DTP Cidaun, Kamis (21/8). 

Selang dua jam kemudian, Amara dan rekan-rekannya merasakan sakit pada perut disertai pusing dan mual. Bahkan, beberapa di antaranya mengalami muntah hingga dehidrasi. 

"Ada 12 orang yang mengalami sakit pada perut serta mual dan pusing," tuturnya.

Mereka pun kemudian dievakuasi pihak pengelola pesantren ke puskesmas setempat. Upaya itu perlu dilakukan mengingat gejalanya seperti mengalami keracunan.  Amara menduga, indikasi keracunan berasal dari saus pada mi spagheti. Pasalnya, saat menyantap makanan itu, Amara sempat mencium bau basi.

"Sausnya enggak enak gitu. Agak basi. Lengket tapi encer;" pungkasnya.

Tim medis Puskesmas Cidaun, Dokter Vivi, mengatakan saat tiba di puskesmas, para santri mengeluhkan mual, pusing, bahkan ada yang sempat muntah. Melihat gejalanya, Vivi menduga ada indikasi keracunan.

"Gejalanya diduga akibat keracunan makanan. Namun kami belum bisa memastikan penyebab pastinya. Sampel makanannta harus diuji laboratorium dulu," kata Vivi.  

Dari 12 orang yang ditangani di puskesmas, satu orang sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya berangsur membaik. Namun tim medis masih terus memantau perkembangannya.

"Ada satu orang yang sudah dijemput orangtuanya. Berarti tinggal 11 orang yang masih dirawat. Kami tangani dengan memberikan infusan karena khawatir mereka banyak kehilangan cairan atau dehidrasi. Termasuk obat-obatan," pungkas Vivi. (H-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya