PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, menyatakan angka pengangguran dan kemiskinan menurun. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang Nur Widianto, Senin (2/1), menyatakan capaian kinerja itu diungkapkan Wali Kota Malang Sutiaji dalam refleksi menyongsong 2023 beberapa hari lalu.
"Capaian kinerja ini menunjukkan program pengentasan kemiskinan pascapandemi covid-19 berhasil," tegasnya.
Nur menjelaskan, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan kinerja pengentasan kemiskinan yang membaik. Kemiskinan Kota Malang turun 0,25% poin ketimbang 2021 sehingga kemiskinan saat ini 4,37%. Angka itu di bawah Jatim sebesar 10,38%.
Demikian juga dengan capaian kinerja yang mampu menurunkan pengangguran sebesar 1,99% dari semula 9,65% pada 2021 menjadi 7,66% pada 2022. Data saat ini menunjukkan penduduk usia kerja sebanyak 717.000 orang, adapun warga yang bekerja 418.000 orang dan yang tidak bekerja 34.000 orang.
Adapun salah satu faktor pendorong keberhasilan itu salah satunyan melalui dukungan kebijakan belanja produk UMKM di Jatim Bejo dan katalog lokal. Pemkot Malang belanja produk UMKM sebagai penyedia barang/jasa pemerintah pada Januari-November 2022 mencapai Rp91,66 miliar.
Kepala Bagian Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kota Malang Eko Setyo Mahanani mengatakan, nilai transaksi itu tertinggi di Jawa Timur. Pemkot Malang membeli produk UMKM seperti makan dan minum, berbagai perlengkapan furnitur, hingga pengembangan software. Di katalog lokal, sekitar 1.700 produk UMKM Kota Malang sudah terdaftar sehingga memudahkan dinas-dinas belanja barang dan jasa. (OL-15)