Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
MARIANUS Tamo Ama dikabarkan tenggelam di perairan laut Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, pada Kamis (29/12). Hingga saat ini pria berusia 36 tahun itu belum juga ditemukan.
Lurah Waibalun bersama warga setempat sudah melakukan pencarian namun terhambat cuaca ekstrem.
"Korban asli orang Sumba tapi istrinya orang Waibalun. Kejadiannya kemarin sekitar jam 19.00 Wita," ujar Lurah Waibalun Alfonsus Tadon Tukan kepada wartawan, Jumat (30/12).
Ia mengatakan, korban bersama tetangganya Kalis Maran dan dua anak korban membawa perahu berkapasitas mesin 3T dari Leworahang menuju Waibalun. Sebelum tenggelam, korban sempat mengambil seutas tali dekat rompong saat perahu mesin yang mereka tumpangi macet di sekitar perairan Waibalun. Korban yang disebut kurang mahir berenang diduga terbawa arus hingga dikabarkan hilang sampai saat ini.
"Mesin kapal sempat macet. Korban lompat ambil tali kemungkinan untuk diikat pada perahu sehingga mereka tidak terbawa arus. Menurut info, dia kurang tahu berenang, tetapi kemungkinan dia berani karena dekat rompong," ceritanya berdasarkan keterangan Kalis Maran, saksi yang bersama dengan korban.
Baca juga: Gelombang Tinggi Hantam Puluhan Rumah di Kota Semarang
Sementara Kalis Maran bersama anak korban dibuat panik atas insiden itu ditambah gelombang kurang bersahabat membuat mereka tak bisa berbuat banyak. Dia lalu mengamankan kedua anak korban.
"Saya sudah infokan ke polisi dan BPBD untuk lakukan pencarian. Hari ini Basarnas Maumere sedang dalam perjalanan," jelasnya.
Pihak BPBD Flores Timur pun membenarkan adanya laporan atas insiden tersebut.
"Iya benar. Korban MTA umur 36 tahun bekerja sebagai tukang," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur Avelina Manggota Hallan, Jumat (30/12).
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Gewayantana Flores Timur Agus Karianto menyampaikan kondisi cuaca ekstrem masih terjadi di perairan utara Flores, Laut Sawu, Selat Flores Lamakera. Bahkan, menurut BMKG, ketinggian ombak mencapai 2,5-4 meter dengan kecepatan angin mencapai 4 sampai 15 knot.
"Karenanya, diimbau para nelayan tidak melaut demi keselamatan jiwa mereka," ucapnya.(OL-5)
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Kondisi lesunya ekonomi yang melanda masyarakat Flotim dan kondisi bencana erupsi gunung Lewotobi laki-laki yang terjadi belum lama ini.
Menteri Imigrasi dan Pemberdayaan Masyarakat Agus Adrianto mengatakan bantuan dikirimkan berupa 25 ton beras, 200 dus susu formula, 12.500 bungkus mie instan, 7.500 bungkus mie instan.
Dua bayi yang diberi nama Gibran di Posko Pengungsian Kobasoma, Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur.
Bima mengatakan pihaknya akan mengunjungi Flores Timur pada akhir pekan ini untuk memastikan penyelenggaraan Pemilu di 29 TPS tersebut.
ALUMNI dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya/UAJ) kembali proaktif membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Pemadaman kebakaran sudah dinyatakan selesai. Sementara itu, terkait dengan proses pencarian terhadap korban yang dilaporkan hilang.
DUA anak buah kapal (ABK) Geumseong 135 yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) hilang bersama dengan 8 orang lainnya sejak 8 November lalu.
Kehilangan laptop, baik karena pencurian atau kelalaian, bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan.
KAPAL Motor (KM) Bintang Tamalate, dinyatakan hilang di Perairan Takalar, setelah berlayar dari Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel, sejak Rabu (2/10) 2023.
Jika HP kamu hilang, ada beberapa cara untuk melacaknya, tergantung pada jenis perangkat dan fitur yang diaktifkan sebelumnya.
Pencarian korban yang dilakukan warga Desa Lerek dan Desa Dulir pada Sabtu kemarin, namun tidak membuahkan hasil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved