Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Diterjang Gelombang Tinggi, Warga Flotim Hilang di Perairan Waibalun

Fransiskus Gerardus Molo
30/12/2022 11:10
Diterjang Gelombang Tinggi, Warga Flotim Hilang di Perairan Waibalun
kapal terbalik(ilustrasi)

MARIANUS Tamo Ama dikabarkan tenggelam di perairan laut Waibalun, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, pada Kamis (29/12). Hingga saat ini pria berusia 36 tahun itu belum juga ditemukan.

Lurah Waibalun bersama warga setempat sudah melakukan pencarian namun terhambat cuaca ekstrem.

"Korban asli orang Sumba tapi istrinya orang Waibalun. Kejadiannya kemarin sekitar jam 19.00 Wita," ujar Lurah Waibalun Alfonsus Tadon Tukan kepada wartawan, Jumat (30/12).

Ia mengatakan, korban bersama tetangganya Kalis Maran dan dua anak korban membawa perahu berkapasitas mesin 3T dari Leworahang menuju Waibalun. Sebelum tenggelam, korban sempat mengambil seutas tali dekat rompong saat perahu mesin yang mereka tumpangi macet di sekitar perairan Waibalun. Korban yang disebut kurang mahir berenang diduga terbawa arus hingga dikabarkan hilang sampai saat ini.

"Mesin kapal sempat macet. Korban lompat ambil tali kemungkinan untuk diikat pada perahu sehingga mereka tidak terbawa arus. Menurut info, dia kurang tahu berenang, tetapi kemungkinan dia berani karena dekat rompong," ceritanya berdasarkan keterangan Kalis Maran, saksi yang bersama dengan korban.

Baca juga:  Gelombang Tinggi Hantam Puluhan Rumah di Kota Semarang

Sementara Kalis Maran bersama anak korban dibuat panik atas insiden itu ditambah gelombang kurang bersahabat membuat mereka tak bisa berbuat banyak. Dia lalu mengamankan kedua anak korban.

"Saya sudah infokan ke polisi dan BPBD untuk lakukan pencarian. Hari ini Basarnas Maumere sedang dalam perjalanan," jelasnya.

Pihak BPBD Flores Timur pun membenarkan adanya laporan atas insiden tersebut.

"Iya benar. Korban MTA umur 36 tahun bekerja sebagai tukang," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Flores Timur Avelina Manggota Hallan, Jumat (30/12).

Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Gewayantana Flores Timur Agus Karianto menyampaikan kondisi cuaca ekstrem masih terjadi di perairan utara Flores, Laut Sawu, Selat Flores Lamakera. Bahkan, menurut BMKG, ketinggian ombak mencapai 2,5-4 meter dengan kecepatan angin mencapai 4 sampai 15 knot.

"Karenanya, diimbau para nelayan tidak melaut demi keselamatan jiwa mereka," ucapnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik