Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Universitas Brawijaya Kembangkan Teknologi Pendeteksi Produk Halal

Bagus Suryo
12/12/2022 16:00
Universitas Brawijaya Kembangkan Teknologi Pendeteksi Produk Halal
Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, menerima penghargaan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022 di Jakarta(Dok: Universitas Brawijaya)

UNIVERSITAS Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur, mengembangkan Teknologi Radio Frequency Identification (RFID). Inovasi itu merupakan sistem pengidentifikasi produk halal sampai konsumen.

"Teknologi ini memantau aspek halal dari produsen sampai konsumen," kata Kasubag Humas dan Kearsipan UB Kotok Guritno, Senin (12/12).

Ketua Halal Qualified Industry Development (Hal-Q ID) Fakultas Teknologi Pertanian Sucipto menjelaskan teknologi halal tracking bisa diterapkan di berbagai usaha. Di rumah potong hewan (RPH), proses identifikasi mulai pengiriman daging sampai konsumen skala industri.

"Kita dapat melakukan identifikasi dan pelaporan secara real time menggunakan sensor suhu, kelembaban atau relative humidity (RH) lengkap dengan posisi atau Geographic Information System (GIS)," ucap Sucipto.

Bahkan inovasi ini mampu mendeteksi jenis potongan karkas dari asal rumah potong hewan, pengiriman hingga diterima konsumen.

"Semua itu dapat dipantau dengan telepon seluler selama distribusi produk tersebut," ujarnya.

Baca juga: UMKM Berperan Penting Wujudkan Indonesia sebagai Halal Hub

Alat ini, lanjutnya, didedikasikan untuk memantau keamanan dan kehalalan produk selama distribusi di mobil yang bergerak dari produsen hingga konsumen. Teknologi yang memberikan manfaat luas itu meraih penghargaan Indonesia Halal Industry Award (IHYA) 2022. UB menyabet dua gelar, yaitu Best Halal Social Impact Initiative dan Best Halal Innovation dari Kementerian Perindustrian.

UB mengembangkan lembaga yang imbasnya menjadi model bagi kampus-kampus di Indonesia. Manfaat pengembangan ekosistem Halal Tri Dharma (3D) perguruan tinggi dirasakan pemangku kepentingan. Sejauh ini, laboratorium halal di bawah Lab Sentral Ilmu Hayati (LSIH) UB menjadi rujukan pendirian LPH di Jawa Timur.

"Ada 10 LPH merujuk ke lab halal LSIH UB, karena telah terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)," imbuhnya.

Berikutnya, Institut Halal Thoyyib (IHT) UB memberi dampak melalui pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal, khususnya melalui program self declear.

Halal Qualified Industry Development (Hal-Q ID) telah banyak berkonstribusi dalam melakukan riset halal. Badan Usaha Non Akademik (BUNA) UB pun telah berkomitmen mengusung konsep Halalan Thoyyiban (HT) dalam menjalankan bisnisnya. Berbagai pelatihan memberikan juga impak bagi seluruh stakeholder, khususnya unit usaha kuliner yang tersertifikasi halal. Mahasiswa yang mengikuti program bidik misi pun bisa bekerja paruh waktu. Demikian juga di UB Guest House, restonya telah tersertifikasi halal.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya