Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Gubernur Minta Masyarakat Waspada Hoaks terkait Gempa Garut

Kristiadi
04/12/2022 08:10
Gubernur Minta Masyarakat Waspada Hoaks terkait Gempa Garut
Penjabat Wali Kota dan Kalak BPBD Tasikmalaya mengunjungi salah satu terdampak gempa M 6,1 di Kabupaten Garut, Minggu (4/12).(MI/Kristiadi/DOK.BPBD)

GUBERNUR Jawa Barat M Ridwan Kamil meminta masyarakat agar hati-hati dan waspada dengan misinfiormasi, disinformasi, dan hoaks yang menyesatkan, misalnya dengan penyebaran video kejadian gempa di Cianjur tapi dilabeli sebagai gempa Garut.

"Masyarakat agar bijak menyikapi dengan banyaknya informasi hoaks yang melabeli kejadian gempa Cianjur dengan gempa Garut," kata Ridwan Kamil dalam keterangannya di Bandung, Minggu (4/12).

Gubernur menyatakan gempa bumi bermagnitudo 6,1 di Kabupaten Garut pada Sabtu (3/12) sore tidak menimbulkan korban jiwa. Dilaporkan hanya dua orang yang mengalami luka ringan dan sudah mendapatkan perawatan dari petugas puskesmas setempat. Kerusakan yang ditimbulkan gempa pun dilaporkan tidak terlalu berat.

Emil --sapaan akrab Ridwan Kamil-- menyatakan sudah menerima laporan dari Pemerintah Kabupaten Garut, dan isi laporannya tampak tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Berdasarkan data Humas Pemkab Garut, berdasarkan laporan Dinas  Kesehatan Kabupaten Garut, jumlah warga yang terdampak akibat gempa bumi tersebut sebanyak 15 jiwa dari 6 KK di Kecamatan Pakenjeng, Cikelet, Selaawi, dan Kecamatan Cisewu.

Dinas Kesehatan dan BPBD Kabupaten Garut telah mendata beberapa rumah rusak yaitu di Kampung Ciroyom (Cikelet) satu rumah, Kampung Lembur Tengah (Selaawi) satu rumah, Kampung Desa Sukajaya (Cisewu) satu rumah, dan Kampung Jatiwangi (Pakenjeng) satu bangunan sekolah dasar rusak sedang.


Baca juga: Data Terbaru: 8.151 Unit Rumah Rusak akibat Gempa Cianjur

 
Petugas penyelamat juga telah mendirikan tempat pengungsian dan posko darurat. Namun demikian, Dinkes bersama BPBD Garut tetap melaksanakan pemantauan dan pelayanan yang dibutuhkan ke lokasi.

Bupati Garut Rudy Gunawan menceritakan gempa sempat membuat panik luar biasa warganya. Apalagi, gempa bumi terjadi ketika Garut bagian selatan sedang diguyur hujan deras, dan bayangan gempa Cianjur masih belum hilang. Tapi Rudy bersyukur tidak ada korban meninggal.

Sebagai langkah cepat, Bupati telah memerintahkan semua perangkat daerah untuk monitoring situasi di 42 kecamatan di Garut.

Dalam Surat Perintah Bupati Garut Nomor: KP.11.01/497 /TAPEM, hasil monitoring wajib dilaporkan ke call center BPBD Garut.

Dalam surat perintah ini, lokasi penugasan perangkat daerah terbagi ke dalam tiga wilayah penugasan yakni wilayah utara, tengah, dan selatan.

Menurut Bupati, Pemkab Garut telah menyediakan ambulans di 67 puskesmas untuk situasi darurat. Saat ini Garut masih dalam kondisi siaga.

"Ada kekhawatiran gempa susulan, karena takut dengan kasus (yang menimpa) saudara-saudara kita di Cianjur, apalagi sekarang di beberapa
daerah dalam hujan lebat," katanya.

Gempa bumi bermagnitudo 6,1 terjadi Sabtu (3/12) sekitar pukul 17.00 di kedalaman laut 118 kilometer Pantai Sayang Heulang, Garut bagian selatan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BKMG) menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami. (Ant/OL-16)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya