Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOMISI Penanggulangan Aids ( KPA ) Sragen mencatat masih banyaknya tantangan untuk mencegah penularan HIV/Aids di wilayah kabupaten Sragen, seiring masih banyaknya tuna susila alias PSK atau pekerja seks komersial, dengan positif HIV yang masih beroperasi dan bertransaksi.
"Penularan kasus HIV/Aids di Sragen masih perlu terus diwaspadai. Sebab salah satu penularan, melalui hubungan seksual yang sering gonta-ganti pasangan. Bahkan saat ini ditemukan ada PSK yang merupakan Orang dengan HIV/Aids (ODHA) yang masih bertransaksi dan berpotensi menularkan," kata pelaksana program KPA Sragen, Wahyudi usai peringatan Hari Aids Sedinia, Kamis (1/12) .
Menurut dia, sejauh ini masih ada PSK yang masih bertransaksi, meski tidak perlu disebut nama maupun dimana tempatnya beroperasi. Saat pemeriksaan pun, mengaku sebagai PSK yang masih beroperasi.
"Sebagai bentuk pencegahan, mereka dibantu dan difasilitasi kegiatan ekonomi agar tidak kembali mangkal atau menerima layanan panggilan. Sedangkan untuk temuan yang berasal dari luar Sragen, dibantu untuk dipulangkan," imbuh Wahyudi.
Namun langkah itu juga belum efektif, mengingat masih ada yang kembali ke Sragen setelah dipulangkan. Keberadaan Perda 6/2016 tentang Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/Aids), tidak membuat kapok, meski ada ancaman pidana.
Dijelaskan, saat si PSK terbukti sebagai ODHA karena pengakuan dan hasil tindakan media, ada yang tidak takut dengan ancaman pidana.
Terkait sanksi hukum, diakuinya, belum maksimal diterapkan. Padahal dari Perda tersebut, jika statusnya positif dan sengaja menularkan, denda Rp60 juta dan pidana 6 tahun
Yang jelas, lanjut dia, data jumlah kasus HIV/Aids yang dihimpun KPA Sragen saat ini, per September 2022 terdapat 139 HIV/Aids pengidap. Yang meninggal sejumlah 13 orang. Komposisinya, pria sebanyak 54,61 persen dan perempuan 45,39 persen, yang terakumulasi sejak tahun 2000.
Sejauh ini yang paling rentan dan mendominasi terpapar HIV/Aids di Sragen adalah warga usia produktif. Terbanyak kisaran usia 35 -49, mencapai sekitar 53 persen. Persebaran resiko penularan semakin besar. Lantaran dengan adanya transaksi melalui media sosial yang biasa disebut on call menjadi tantangan baru.
"Jadi misalnya kita masuk ke komunitas Laki Suka Laki (LSL) atau homoseksual, misal buka aplikasi tertentu kita tahu, si A, si B adalah homoseksual. Kita tawarkan untuk edukasi. Pernah kita tes dari 20 orang, 5 diantaranya positif (HIV)," pungkas Wahyudi. (OL-13)
Baca Juga: Memprihatinkan, 319 Remaja Tulungagung Terinfeksi HIV/AIDS
Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, menemukan 20 kasus baru HIV yang terjadi pada tahun 2025.
KASUS HV/AIDS kini telah menyebar dan menghantui seluruh pelosok negeri.
Pada 2024 ditemukan ada 242 kasus dengan rincian HIV berjumlah 194 kasus dan AIDS berjumlah 48 kasus di Gorontalo.
Penyebab penularan paling banyak karena hubungan seksual.
Sekda dalam sambutannya mengapresiasi seluruh anggota KPA atas upaya dan program yang dilaksanakan dalam memberikan edukasi, layannan Kesehatan.
Infeksi HIV terbagi menjadi tiga fase berdasarkan waktu terinfeksi dan tingkat keparahan. Sariawan biasa muncul sebagai gejala awal infeksi HIV.
Selama bertahun-tahun, masyarakat di wilayah Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen sangat bergantung pada suplai air donasi dari perusahaan yang berada di sekitar warga.
Sembilan kepala keluarga warga Dusun Secang, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo yang menjadi korban bencana tanah longsor pada 24 Maret silam, menerima bantuan rumah sewa.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
Terkait kekeringan ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen sudah memulai memasok air bersih di sejumlah desa di Kecamatan Gesi, Tangen dan Jenar dalam sebulan terakhir.
Kain tenun yang dibuat secara tradisional dengan alat tenun bukan mesin (ATBM) ternyata menghasilkan kain yang berkualitas dan bernilai tinggi bahkan tembus hingga pasar dunia.
KANTOR Imigrasi Surakarta tidak menemukan pelanggaran terkait keberadaan orang asing yang bekerja di sejumlah perusahaan besar di Sragen, ketika menggelar operasi pengawasan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved