Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KOMISI Penanggulangan Aids ( KPA ) Sragen mencatat masih banyaknya tantangan untuk mencegah penularan HIV/Aids di wilayah kabupaten Sragen, seiring masih banyaknya tuna susila alias PSK atau pekerja seks komersial, dengan positif HIV yang masih beroperasi dan bertransaksi.
"Penularan kasus HIV/Aids di Sragen masih perlu terus diwaspadai. Sebab salah satu penularan, melalui hubungan seksual yang sering gonta-ganti pasangan. Bahkan saat ini ditemukan ada PSK yang merupakan Orang dengan HIV/Aids (ODHA) yang masih bertransaksi dan berpotensi menularkan," kata pelaksana program KPA Sragen, Wahyudi usai peringatan Hari Aids Sedinia, Kamis (1/12) .
Menurut dia, sejauh ini masih ada PSK yang masih bertransaksi, meski tidak perlu disebut nama maupun dimana tempatnya beroperasi. Saat pemeriksaan pun, mengaku sebagai PSK yang masih beroperasi.
"Sebagai bentuk pencegahan, mereka dibantu dan difasilitasi kegiatan ekonomi agar tidak kembali mangkal atau menerima layanan panggilan. Sedangkan untuk temuan yang berasal dari luar Sragen, dibantu untuk dipulangkan," imbuh Wahyudi.
Namun langkah itu juga belum efektif, mengingat masih ada yang kembali ke Sragen setelah dipulangkan. Keberadaan Perda 6/2016 tentang Human Immunodeficiency Virus and Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/Aids), tidak membuat kapok, meski ada ancaman pidana.
Dijelaskan, saat si PSK terbukti sebagai ODHA karena pengakuan dan hasil tindakan media, ada yang tidak takut dengan ancaman pidana.
Terkait sanksi hukum, diakuinya, belum maksimal diterapkan. Padahal dari Perda tersebut, jika statusnya positif dan sengaja menularkan, denda Rp60 juta dan pidana 6 tahun
Yang jelas, lanjut dia, data jumlah kasus HIV/Aids yang dihimpun KPA Sragen saat ini, per September 2022 terdapat 139 HIV/Aids pengidap. Yang meninggal sejumlah 13 orang. Komposisinya, pria sebanyak 54,61 persen dan perempuan 45,39 persen, yang terakumulasi sejak tahun 2000.
Sejauh ini yang paling rentan dan mendominasi terpapar HIV/Aids di Sragen adalah warga usia produktif. Terbanyak kisaran usia 35 -49, mencapai sekitar 53 persen. Persebaran resiko penularan semakin besar. Lantaran dengan adanya transaksi melalui media sosial yang biasa disebut on call menjadi tantangan baru.
"Jadi misalnya kita masuk ke komunitas Laki Suka Laki (LSL) atau homoseksual, misal buka aplikasi tertentu kita tahu, si A, si B adalah homoseksual. Kita tawarkan untuk edukasi. Pernah kita tes dari 20 orang, 5 diantaranya positif (HIV)," pungkas Wahyudi. (OL-13)
Baca Juga: Memprihatinkan, 319 Remaja Tulungagung Terinfeksi HIV/AIDS
Untuk pertama kalinya, American Academy of Pediatrics (AAP) mengubah pendiriannya dengan menyatakan bahwa orang dengan HIV bisa menyusui bayinya jika mereka mengikuti pedoman tertentu
Ketika virusnya sudah terkontrol maka pemerintah harus bisa mengupayakan agar pemeriksaan dan pengambilan obat dilakukan tiga bulan sekali saja.
Herpes zoster menimbulkan ruam yang amat nyeri. Penyebabnya adalah reaktivasi virus cacar air yang ‘tinggal’ di dalam tubuh.
Prostitusi online dan penyuka sesama jenis atau LGBT menjadi faktor pendorong tingginya angka HIV/AIDS di Kabupaten Subang.
Calon pemimpin (sebenarnya) tidak peduli terhadap isu kelompok marginal. Yang mereka pikirkan hanyalah kemenangan saja.
Masih adanya stigma terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di masyarakat, sehingga mereka kerap diabaikan sebagai pemilih.
PT Indra Karya memberikan bantuan pendidikan dan kebudayaan berupa wayang dan keroncong wayang (Congyang) kepada warga Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
SangiRun Night Trail pertama kali digelar pada 2021 sebagai upaya pengembangan dan pemanfaatan Situs Manusia Purba Sangiran yang telah diakui oleh UNESCO pada 1996.
Pemanfaatan situs arkeologi harus benar-benar mengacu pada kelestarian situs tersebut. Jangan kemudian ada kegiatan di luar kemanfaatan dibiarkan.
Saat ini banyak turnamen internasional yang dibatalkan akibat covid-19.
Di hadapan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Luluk berharap bantuan ratusan alsintan ini bisa lebih meningkatkan hasil pertanian di Sragen,
Regal Springs Indonesia memberikan bantuan 30 karamba jaring apung senilai sekitar Rp225 juta untuk nelayan di Kabupaten Sragen sebagai bagian program ketahanan pangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved