Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MASYARAKAT Desa Noebaun di Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki destinasi wisata buah yang mulai dikenal luas.
Warga yang melintas dari arah Kota Kupang maupun dari Atambua, Kabupaten Belu sering mampir di sana untuk berbelanja sekaligus menikmati buah-buah segar yang ada di kebun.
Luasnya sekitar 4 hektare, berisi aneka buah-buahan antara lain semangka, labu berbagai jenis, petola, pisang, singkong, sayuran, dan cabai. Selain berwisata, pengelola lokasi itu menjual buahan-buahan tersebut di sisi jalan yang diberi nama Kios Organik.
Pasalnya, seluruh tanaman di sana mengunakan pupuk organik, bukan pupuk kimia. Mereka juga menyediakan keripik pisang dan ubi yang diolah dari panen di kebun.
Baca juga: Gubernur NTT Wajibkan Seluruh Bupati Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Kebun organik ini dirintis oleh seorang warga setempat Josef Juan Heli yang juga ketua kelompok Pelita Hati Desa Noebaun. Beberapa tahun lalu, ia beruntung dilatih oleh sebuah lembaga internasional untuk membuka kebun dan menanam buah-buahan dan sayuran.
"Saya mendapat pendampingan dari LSM dan dilatih tentang pertanian hortikultura," ujarnya, Jumat (25/11).
Pendapatan dari menjual semangka saja mencapai Rp30 juta pada Oktober 2022. Belum termasuk penjualan sayuran dan buah-buahan lainnya. Yang menarik dari kios organik ini ialah pengunjung dan pembeli sudah bisa melakukan transaksi dengan QRIS Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (BPD NTT).(OL-5)
Setelah melewati babak penjurian yang sengit, keempat tim tersebut berhak mendapatkan pendanaan untuk menjalankan program pengabdian berdasarkan proposal mereka.
Siswa berkesempatan belajar membuat kerajinan batok dan membatik dengan teknik tulis, sekaligus berfoto mengenakan pakaian tradisional adat Yogyakarta.
Program Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Gen Z mencari tempat wisata yang mengadopsi konsep berkelanjutan dan pengalaman lokal, yang kerap ditawarkan desa wisata.
Menuju 2025, Desa Penglipuran berkomitmen memperkuat identitasnya sebagai destinasi wisata hijau yang mendukung pelestarian lingkungan dan budaya Bali.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) meresmikan Desa Wisata Senteluk di Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai desa binaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved