Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Disdikpora Cianjur Prioritaskan Pemulihan Psikis Siswa Terdampak Gempa

Benny Bastiandy/Budi Kansil
24/11/2022 22:16
Disdikpora Cianjur Prioritaskan Pemulihan Psikis Siswa Terdampak Gempa
Salah satu sekolah di Cianjur, Jawa Barat yang rusak akibat gempa.(ANTARA)

DINAS Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan memokuskan pemulihan trauma (trauma healing) bagi para pelajar yang terdampak gempa. Langkah itu sebelum dilakukannya tata kelola pembelajaran.

Plt Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Akib Ibrahim, menjelaskan saat ini yang harus diperhatikan pada proses pembelajaran pascagempa yaitu pemulihan trauma para pelajar. Saat ini sedang dilakukan penataan wilayah yang akan dilakukan trauma healing.

"Dari Kemendikbud Ristek kami sudah menerima bantuan berupa fasilitas. Mulai hari ini didistribusikan. Tapi kita lihat situasinya. Kalau memang bangunannya sudah tidak bisa dipakai karena ambruk, tentu kita mengambil langkah pembelajaran secara daring," kata Akib, Kamis (24/11).

Namun pembelajaran secara daring sifatnya situasional. Artinya, kalau fasilitasnya tidak memungkinkan, maka nanti bisa dilakukan secara darurat. "Jadi nanti ada tenda darurat. Kita fleksibel. Terpenting ketika anak sudah siap untuk belajar kita fasilitasi. Sekarang fokusnya pada pemulihan psikologisnya dulu," terangnya.

Berkaitan dengan infrastruktur bangunan lembaga pendidikan yang rusak terdiri dari 166 bangunan SD, 48 bangunan SMP, 95 bangunan PAUD, dan 28 unit PKBM. "Totalnya ada 1.417 ruangan yang rusak," ucapnya.

Tingkat kerusakannya beragam. Namun untuk menentukan tingkat kerusakan, kata Akib, yang menentukannya hasil verifikasi tim. "Ada 16 orang tergabung dalam tim dari Kementerian PUPR. Mereka sedang melakukan verifikasi," katanya.

Sedangkan korban jiwa dari kalangan guru sebanyak 3 orang dan siswa 29 orang. Sementara guru yang mengalami luka ringan sebanyak 34 orang dan siswa sebanyak 211 orang.

"Untuk jumlah guru yang luka berat sebanyak 21 orang dan siswa lima orang. Tapi ini bukan terjadi di sekolah. Hanya ada 1 orang guru yang terjadi di sekolah. Jadi saat gempa, guru itu berupaya menyelamatkan diri tapi tertimpa reruntuhan bangunan," pungkasnya. (OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya