Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Cianjur mencatat angka penjualan bunga potong jenis krisan di Cianjur utara meningkat dibandingkan dengan selama pandemi covid-19 yang terpuruk, dengan angka penjualan per hari saat ini bisa Rp15 juta.
Sekretaris Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan Cianjur Wahyu Hidayat di Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/11), mengatakan perputaran ekonomi di berbagai wilayah di Cianjur kembali menggeliat terutama untuk tanaman hias berupa bunga potong yang dibudidayakan petani di wilayah utara, seperti Pacet, Cipanas, dan Sukaresmi.
"Rata-rata petani bunga di wilayah utara dapat meraup keuntungan hingga puluhan juta per bulan dengan tingginya pesanan bunga potong dari berbagai wilayah mulai Jabodetabek hingga Pulau Sumatra serta pasar bunga di Bandung dan Jakarta," katanya.
Penjualan bunga asal Cianjur, ungkap dia, setelah pandemi melandai terbuka luas karena petani sudah terbiasa menawarkan hasil budi dayanya melalui pasar dalam jaringan, sehingga kentungan yang didapatkan cukup tinggi. Berbagai program untuk membantu petani dilakukan pihaknya.
"Pembinaan dan pendampingan termasuk mengikutsertakan petani tanaman hias dalam berbagai pameran tingkat lokal, regional hingga nasional kerap kita lakukan, sehingga kualitas dan kuantitas tanaman hias asal Cianjur menjadi idola dan dicari di setiap pameran," katanya.
Kalangan petani bunga di Kecamatan Cipanas mengatakan setelah sempat terpuruk selama pandemi bisnis bunga hias kembali menggeliat dan menjanjikan. Setiap bulan mereka mendapat pesanan dari berbagai wilayah di Nusantara selain dari Jabodetabek dan Bandung.
Petani bunga hias asal di Kampung Bengkok, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Eken Suhendar (46), mengatakan selain bunga hias potong, petani di wilayah tersebut kembali mengembangkan bonsai hias yang banyak diburu pencinta bunga diberbagai kota di Indonesia yang ditawarkan mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta rupiah.
"Untuk bunga hias potong per hari, kami mendapat pesanan paling sedikit 500 potong jenis krisan super dan standar. Kalau bonsai bisa terjual lima pot, sehingga keuntungan berkisar antara Rp5 juta sampai Rp15 juta per hari. Kalau akhir pekan bisa dua kali lipat karena pembeli datang langsung," katanya. (Ant/OL-12)
ANGGOTA DPD RI Stefanus Ban Liow, dari Dapil Sulut, membuat suatu terobosan meningkatkan perekonomian petani bunga di Kota Tomohon dengan membuka ekspor bunga ke Jepang dan Singapura.
Metode budidaya green house, baik untuk perkembangan pohon, produksi dan melindungi Krisan dari hama.
Tidak heran, ekspor bunga krisan Indonesia terus mengalami peningkatan dengan nilai menjanjikan sejak 2020.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved