Lewat Kampung Flori, Kementan Pacu Ekspor Krisan

Mediaindonesia.com
18/10/2022 19:40
Lewat Kampung Flori, Kementan Pacu Ekspor Krisan
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merupakan salah satu daerah penghasil bunga krisan terbaik dan terbanyak di Indonesia.(MI/Bebeng Surebeng.)

TANAMAN bunga tropis, khususnya krisan, memiliki daya tahan lebih kuat dan nilai jual yang menjanjikan di pasar internasional. Tidak heran, ekspor bunga krisan Indonesia terus mengalami peningkatan dengan nilai menjanjikan sejak 2020.

Volume ekspor krisan pada 2020 kurang lebih 43.500 kilogram bernilai US$732.734. Ini meningkat menjadi 131.500 kilogram dengan nilai US$903.929 pada 2021. "Ekspor krisan meningkat signifikan," kata Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto, belum lama ini.  

Menurut Prihasto, pencapaian tersebut tak lepas dari dorongan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang meminta produksi tanaman bunga melalui program Kampung Flori agar digalakkan. Prihasto juga memuji peran dan partisipasi aktif para pelaku dan pegiat florikultura.

Mereka terlibat memperkenalkan sekaligus mempromosikan florikultura Indonesia. Prihasto mencontohkan kerja bareng dalam helatan internasional One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture and Food Corps di beberapa negara pada 2021. 

Kampung Flori merupakan bagian dari program Pengembangan Kampung Hortikultura yang diinisiasi Direktorat Jenderal Hortikultura. Caranya, menerapkan teknologi budi daya florikultura dalam green house. Sejak 2020, terdapat 105 Kampung Flori dan 69 green house yang dibangun, khususnya untuk penanaman krisan, anggrek, dan mawar.

Untuk 2023, jelas Prihasto, telah dicanangkan pembangunan 63 green house di 78 Kampung Flori. Begitu juga komoditas unggulan prioritas nasional krisan, anggrek, dan tanaman hias daun. 

Dengan bantuan rumah kaca, jelas Prihasto, petani dapat meningkatkan mutu tanaman hias yang dihasilkan. Ini penting agar dapat memenuhi standar ekspor dan mampu bersaing dengan tanaman hias dari negara lain.

Salah satu binaan Ditjen Hortikultura ialah kelompok tani Swastika Jaya di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kelompok tani pembudi daya krisan ini ialah penerima program Kampung Flori berupa bantuan green house pada 2022 seluas 1.024 m2. Belum lama ini, Swastika Jaya memanen krisan untuk dikirim ke Jepang. 

"Bunga, khususnya krisan, dari negara tropis itu memiliki daya tahan yang lama dan tampilannya sangat cantik. Tak hanya itu, peluang ekspor krisan kita pun terbuka lebar karena Indonesia punya kontrak nilainya triliunan," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. 

Selain di Bogor, panen krisan dilakukan di rumah kaca bantuan Ditjen Hortikultura di Jakarta dan Kabupaten Karo punya tujuan ekspor ke Jepang. Begitu pun panen krisan di Sukabumi dengan tujuan ekspor ke Turki dan Korea. Ada pula panen di Lampung Tengah dengan tujuan ekspor ke Turki. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya