Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Hama dan Penyakit Ancam Krisan, BRIN Tawarkan Pengendalian Terpadu

Atalya Puspa    
20/8/2025 09:58
Hama dan Penyakit Ancam Krisan, BRIN Tawarkan Pengendalian Terpadu
Ilustrasi(Antara)

Krisan, salah satu bunga hias unggulan Indonesia baik di pasar domestik maupun ekspor, sedang menghadapi tantangan serius dari serangan hama dan penyakit tanaman. Riset yang dilakukan Pusat Riset Hortikultura, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan (ORPP) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kampung Bengkok, Cipanas, Cianjur, menemukan sejumlah organisme pengganggu tanaman (OPT) dominan yang berpotensi menurunkan produktivitas sekaligus kualitas krisan.

Peneliti Ahli Utama BRIN, Tonny Koestoni Mukasan, mengungkapkan hama trips, ulat grayak (Spodoptera litura), kutu daun (Myzus persicae), dan kutu putih (Bemisia tabaci) menjadi ancaman utama.

“Trips dan pengorok daun (Liriomyza sp) adalah serangan dominan yang memengaruhi pertumbuhan tanaman. Trips membuat daun mengerut dan bunga tidak berkembang optimal, sedangkan pengorok daun merusak jaringan hingga menimbulkan korokan,” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/8).

Kutu putih juga menjadi perhatian karena tidak hanya mengisap cairan tanaman, tetapi juga berperan sebagai vektor penyakit virus. Menurut Tonny, kondisi ini membuat pengendalian terpadu menjadi kunci.

“Upaya pengendalian tidak bisa parsial, tetapi harus menyeluruh, mulai dari praktik budidaya, kebersihan lahan, hingga pemasangan perangkap hama,” kata Tonny.

Salah satu langkah praktis adalah pemasangan perangkap warna biru untuk menekan populasi trips. Perangkap plastik berlapis lem ini ditempatkan di kanopi tanaman dan diganti setiap minggu. Jika cara mekanis kurang efektif, penggunaan pestisida tetap dibutuhkan, namun dengan dosis dan standar yang benar.

Riset juga menyoroti faktor teknis yang kerap terabaikan petani, salah satunya pH air pelarut pestisida. Pestisida bekerja optimal pada pH 4,5–5, tetapi banyak petani tidak melakukan pengukuran pH dan hanya menakar dosis dengan sendok atau tutup botol. “Padahal, jika pH melebihi batas, pestisida mengalami hidrolisa basa yang menurunkan efektivitasnya,” ujar Tonny.

Selain itu, waktu penyemprotan juga penting. “Pestisida butuh sekitar dua jam untuk masuk ke jaringan tanaman. Proses ini maksimal jika suhu dan kelembaban stabil atau menurun. Karena itu, penyemprotan di daerah tropis disarankan dilakukan setelah pukul 15.00,” tambahnya.

Tak hanya hama, penyakit tanaman juga menjadi momok. Peneliti Ahli Madya BRIN, Eli Korlina Edisaputra, menyebut penyakit dominan pada krisan adalah karat putih (Puccinia horiana), hawar daun, dan infeksi virus. Menurutnya, petani selama ini masih banyak mengandalkan pestisida kimia.

“Seharusnya sejak persemaian bisa digunakan agens hayati, seperti Trichoderma dan Gliocladium, untuk memperkaya tanah dengan mikroorganisme antagonis,” ucap Eli.

Ia juga menyarankan pemanfaatan biopestisida seperti Beauveria bassiana dan Metarhizium yang efektif mengendalikan ulat, kutu putih, kutu daun, hingga trips, sekaligus lebih ramah lingkungan.

Sementara itu, Neni Gunaeni, Peneliti Ahli Madya BRIN lainnya, menyoroti temuan viroid pada tanaman krisan di Cipanas. Viroid merupakan partikel RNA sirkular yang sangat kecil, tidak memiliki kapsid protein, dan hanya menyerang tanaman. “Infeksi viroid menyebabkan krisan menjadi kerdil dan menghasilkan bunga kecil. Viroid bisa menular melalui benih maupun vektor,” jelasnya.

Selain viroid, penyakit mosaik akibat infeksi virus juga ditemukan, ditandai bercak kuning, daun menggulung, dan pertumbuhan terhambat. Hingga kini, penyakit mosaik belum bisa diobati. “Satu-satunya cara adalah mencabut tanaman yang terinfeksi, khususnya jika serangan masih di bawah 10 persen, agar tidak menyebar lebih luas,” kata Neni. (E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya
  • Basmi Ulat Gagak: Ampuh & Mudah!

    10/5/2025 00:12

    Ulat gagak bikin tanaman rusak? Atasi segera! Pelajari cara mengusir ulat gagak paling ampuh dan alami di sini. Tanaman sehat, panen melimpah. lihat selengkapnya!