Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
SUASANA Tugu Golong Gilik atau yang lebih terkenal dengan sebutan Tugu Jogja mendadak ramai, Sabtu (29/10) malam. Ratusan warga yang sedang menikmati suasana di lokasi itu dikejutkan dengan kedatangan massa bregada dan masyarakat Jogjakarta memenuhi kawasan ikonik itu.
Rombongan bregada dan masyarakat Jogjakarta berjalan dari empat penjuru mata angin menuju tugu pal putih tersebut. Mengenakan pakaian ala prajurit kerajaan Jogjakarta dan musik pengiring, mereka berbaris rapi dan berjalan rampak membuat pertunjukan seni yang menawan.
Para bregada baik prajurit laki-laki maupun srikandi atau prajurit perempuan tampil all out. Selain mengenakan seragam khas bregada, mereka juga membawa senjata khas seperti tombak dan panah. Sementara di belakang bregada, ratusan masyarakat Jogja berjalan dengan membawa spanduk bertuliskan 'Satu Doa untuk Mas Ganjar dan Indonesia'.
Para bregada kemudian menggelar ritual di Tugu Jogja itu. Mereka menggelar doa bersama dan pemotongan tumpeng untuk mangayubagyo ulang tahun Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo ke-54 hari ini.
"Kami berkumpul di sini untuk melakukan umbul dunga mendoakan supaya Indonesia tentram, damai dan sejahtera. Sekaligus kami memperingati hari Sumpah Pemuda dan mangayubagyo ulang tahun mas Ganjar Pranowo," kata Ketua Lembaga Kebudayaan Jawa, Bambang Nursidik.
Bambang menerangkan, sosok Ganjar sangat erat dengan warga Jogja. Sebab saat jadi anggota DPR, Ganjar memperjuangkan undang-undang keistimewaan Jogjakarta.
"Kami masyarakat Jogjakarta sangat berterimakasih pada mas Ganjar karena beliau bekerja keras untuk keistimewaan Jogjakarta. Semoga beliau selalu sukses dan tidak ada halangan untuk memimpin bangsa," jelasnya.
Hal senada disampaikan salah satu bregada yang ikut pawai, Nur Setyo. Menurut dia, acara doa bersama untuk Ganjar di Tugu Jogja ini wujud kecintaan rakyat Jogja ke Gubernur Jawa Tengah itu.
"Kami mengenal beliau itu waktu di komisi II DPR. Beliau termasuk sosok yang paling intens memperjuangkan undang-undang keistimewaan Jogjakarta. Kami berharap pak Ganjar tetap sehat dan tetap semangat memimpin masyarakat. Tidak hanya memimpin warga Jawa Tengah, tapi juga nanti mudah-mudahan bisa memimpin Indonesia," katanya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan Agus Becak Sunandar mengatakan, acara doa bersama untuk Mas Ganjar dan Indonesia ini digelar sebagai wujud kecintaan warga Jogja kepada Gubernur Jawa Tengah itu. Selain memang berkontribusi untuk keistimewaan Jogjakarta, Ganjar juga dianggap warga Jogja sebagai pemimpin yang diharapkan mampu membawa Indonesia lebih baik.
"Kami menginginkan pemimpin yang egaliter, merakyat dan dekat dengan rakyat. Orang yang kami harapkan itu ya mas Ganjar. Kami gelar acara ini supaya para elit politik di Jakarta mendengar bahwa mas Ganjar adalah yang terbaik menjadi pemimpin penerus Jokowi, bukan pengganti," katanya.
Ganjar menurut warga Jogja lanjut Agus adalah pemimpin yang baik. Dan warga Jogja meyakini, bahwa orang baik tidak boleh berjalan sendiri.
"Untuk itu kami akan bersama mas Ganjar. Yakinlah mas Ganjar tidak sendiri. Kami juga sengaja mengajak bregada dan menggelar acara di Tugu Jogja karena mas Ganjar selalu peduli pada seni budaya. Selain itu Jogja juga kota budaya dan sentuhan budaya dalam politik itu akan membuat lebih indah," pungkasnya.
Selain di Tugu Jogja, acara doa bersama untuk Ganjar dan Indonesia juga digelar serentak hari ini di sejumlah tempat. Ada di Jateng Jatim, Jabar, Banten, DKI Jakarta, Lampung, Sumsel, Bengkulu, Jambi, Sumut, Kalsel, Kalteng, Sulsel, NTT dan lainnya. (OL-13)
KADIV Humas Jogja Police Watch, Baharuddin Kamba menilai ada kejanggalan dalam penangkapan lima orang sebagai tersangka dalam praktik judi online (judol) di daerah Banguntapan, Bantul.
Kirab Indonesian Street Performance bertajuk "Nusantara Menari" di Jalan Malioboro, Yogyakarta.
Terkadang kita terlalu tenggelam dalam rutinitas pekerjaan yang selalu dikejar oleh target dan deadline. Sehingga kita lupa untuk memberikan jeda pada tubuh, pikiran, dan jiwa.
AJANG bergengsi sepeda lintas alam akan digelar di Bukit Klangon, Merapi, Yogyakarta. Putaran kedua 76 Indonesian Downhill 2025 dan 76 Indonesian Cross-country akan berlangsung Agustus ini
DUA seniman Tanah Air, Agus Wicak dan Zakimuh menggelar pameran tunggal bertajuk Bio Diversity dan Parodi. Pameran ini menyatukan dua kekuatan visual yang saling mengkritisi zaman.
PERWAKILAN warga Kalurahan Karangwuni, Wates, Kulonprogo mendatangi Kompleks Kepatihan, Yogyakarta menanyakan ganti rugi yang terdampak pembangunan jalur lintas selatan
Dalam kesempatan tersebut, Benny juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan ibadah haji tahun ini,
Polda Sulteng menggelar doa bersama secara virtual melalui zoom meeting yang dihadiri seluruh jajaran Kepolisian RI mulai tingkat Polda dan Polres, Senin (30/6) siang.
Para santriwan dan santriwati melantunkan selawat bersama grup rebana, dilanjutkan dengan pembacaan tahlil dan doa, dan ditutup dengan tausiyah kebangsaan dari para alim ulama yang hadir.
Ratusan umat buddha dari Majelis Umat Nyongma Indonesia (MUNI) melakukan doa khusus di Kompleks Candi Borobudur, Jumat (9/5).
HARI Buruh Internasional atau May Day di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diperingati dengan doa bersama, Rabu (30/4).
PENJABAT (Pj) Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana, mengajak warganya untuk menggelar doa bersama untuk menyambut Tahun Baru 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved