Dinas Pendidikan Jawa Barat Pupuk Nilai-Nilai Pancasila Kalangan Siswa

Bayu Anggoro
25/10/2022 18:55
Dinas Pendidikan Jawa Barat Pupuk Nilai-Nilai Pancasila Kalangan Siswa
Peluncuran Gerakan 7 Harkat (Hari Berkarakter) di SMAN 3 Cimahi(MI/BAYU ANGGORO)

DINAS Pendidikan  Jawa Barat terus berupaya untuk memupuk nilai-nilai Pancasila di kalangan siswa. Salah satunya dengan menerapkan Gerakan 7 Harkat (Hari Berkarakter).

Gerakan 7 Harkat yang diinisiasi Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik)
Wilayah VII Jabar ini merupakan implementasi kurikulum merdeka yang
digulirkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Menurut Kepala Cadisdik Wilayah VII Jabar Firman Oktora, implementasi Gerakan 7 Harkat juga selaras dengan pendidikan karakter khas Jabar yaitu Jabar Masagi yang mengangkat kearifan lokal Jabar.

"Kita terapkan secara konkret dan tematik melalui Gerakan 7 Harkat. Di
wilayah cabang dinas wilayah VII dilaksanakan secara serentak dan
kreatif di SMA, SMK dan SLB se-Kota Bandung dan Cimahi," kata Firman
Oktora di Bandung, Selasa (25/10).

Firman  menjelaskan tema masing-masing hari pada Gerakan 7 Harkat
tersebut. Senin, lanjut Firman, Gerakan 7 Harkat bercerita tentang
wawasan kebangsaan, Selasa (wawasan global), dan Rabu (literasi dan
lingkungan hidup).

Kemudian pada Kamis, kata Firman, gerakan tersebut bercerita mengenai
wawasan lokal, Jumat (sehat jiwa raga), Sabtu (rumahku istanaku), dan
Minggu (sosial-kemanusiaan).

"Gerakan 7 Harkat ini bukan hanya membentengi peserta didik di lingkungan sekolah saja. Hari keenam dan ketujuh itu merupakan kegiatan di luar sekolah. Artinya, Gerakan 7 Harkat ini mengacu pada Tripusat Pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat," kata Firman.

Guna menyosialisasikan tema-tema tersebut, lanjut Firman, Cadisdik
Wilayah VII Jabar berkolaborasi dengan radio streaming yang dikelola
oleh Disdik Jabar, yaitu Phi Radio. Kolaborasi juga dilakukan dengan
MKKS SMA, SMK SLB di Cadisdik Wilayah VII Jabar, serta forum wakasek
kesiswaan.

"Selain itu, kolaborasi dilakukan dengan komunitas-komunitas siswa,
seperti forum OSIS, forum sadar hukum, Pramuka, Paskibra dan forum siswa lainnya. Ada juga FKSS (Forum Kepala Sekolah Swasta) SMA di Kota
Bandung," katanya.

Agar implementasi Gerakan 7 Harkat semakin luas, lanjut Firman, pihaknya juga mengemas kegiatan dengan judul salam Sapa Tujuh Harkat yang dilaksanakan pada 7 titik sekolah. Ketujuh titik sekolah tersebut
masing-masing SMA BPI Bandung, SMAN 6 Cimahi, SMAN 15 Bandung, SLBN A
Padjadjaran Bandung, SLBN Citeureup Cimahi, SMKN 14 Bandung dan SMKN 3
Cimahi.

"Pada setiap kegiatan tersebut sekaligus kami mengampanyekan sekolah
ramah anak mulai Gerakan Tujuh Amanah, yaitu aman dan nyaman di
sekolah," lanjut Firman.

Dalam Gerakan Tujuh Amanah, siswa menginisiasi kegiatan dalam bentuk talkshow yang menghadirkan narasumber atau tokoh pakar. Termasuk melaksanakan deklarasi dan komitmen bersama serta penyematan
simbolis duta tujuh amanah Cadisdik VII.

"Tujuh amanah Cadisdik VII isinya anti-perundungan, anti-intoleransi, anti-kekerasan seksual, anti-narkoba, anti-tawuran, antikorupsi dan antivandalisme," ujar Firman.

Kegiatan tersebut, lanjutnya, dilakukan di sekolah masing-masing
sehingga akan terwujud sumber daya manusia (SDM) unggul Jawa Barat yaitu generasi beriman, berakhlak, berilmu dan sehat.

Jabar Masagi

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menjelaskan, tujuh hari berkarakter adalah bagian untuk mengimplementasikan Jabar Masagi.

"Ke depan, anak-anak yang sukses bukanlah yang pintar, tapi yang
memiliki karakter. Maka, karakter itu perlu dituangkan dalam konteks
sehari-hari," ujarnya.

Gerakan 7 Harkat dibuka di SMKN 3 Kota Cimahi, Jumat (21/10/2022) lalu.
Pembukaan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar Dedi Supandi dan Bunda Literasi Bunda Literasi Jabar Atalia Praratya Kamil.

Dedi Supandi mengatakan, Gerakan 7 Harkat adalah bagian dari
implementasi Jabar Masagi. "Ke depan, anak-anak yang sukses bukanlah
yang pintar, tapi yang memiliki karakter. Maka, karakter itu perlu
dituangkan dalam konteks sehari-hari," ujar Dedi.

Dia menuturkan, SMKN 3 Cimahi memiliki 1.700 siswa. Jika dalam satu
minggu ada tagline foto (kebaikan) yang dibuat dan setiap Jumat
di-share.

"Dengan jumlah 1.700 siswa dikali tujuh hari akan ada 11.900 foto
kebaikan yang di-share. Jika satu SMK saja ada 11.900 macam kebaikan
maka medsos akan diisi dengan foto kebaikan," ucapnya.

Jika langkah tersebut bisa dilakukan, lanjut Dedi, pada 2045 saat
Indonesia Emas, anak-anak sekarang akan menjadi generasi yang mampu
melahirkan solusi bagi negeri ini dengan ilmu yang dimiliki. "Jangan
menjadi generasi yang hanya bisa mencaci atas kesalahan orang lain,"
katanya. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA
Berita Lainnya