Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KEPOLISIAN Resor Kota Yogyakarta menangkap satu orang terduga pelaku utama kasus penganiayaan terhadap seorang mahasiswa asal Timor Leste hingga korban meninggal dunia beberapa waktu lalu.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Polresta) Yogyakarta Komisaris Besar Idham Mahdi saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (20/10), mengatakan terduga pelaku utama kasus penganiayaan mahasiswa Timor Leste itu ditangkap di luar wilayah Yogyakarta.
"Kami telah menangkap dan mengamankan pelaku utama yang melakukan penusukan," kata Idham yang belum bersedia mengungkap identitas terduga pelaku.
Setelah menangkap pelaku utama, Kapolresta memastikan segera memburu sejumlah pelaku lain, baik yang diduga terlibat langsung maupun tidak langsung dalam kasus penganiayaan mahasiswa salah satu perguruan tinggi swasta di Yogyakarta itu.
"Kami akan melakukan pengejaran terhadap teman-temannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka bisa lari, namun tidak bisa sembunyi," ujar Idham.
Baca juga: Polda Jateng Gerebek 3 Pabrik Oli Palsu
Mengenai motif pelaku melakukan penganiayaan, ia menyatakan masih dilakukan pendalaman. "Motifnya tentu saja akan lebih jelas nanti manakala semua (pelaku) sudah bisa kami amankan," katanya.
Seorang mahasiswa asal Timor Leste berinisial EHL, 25, dilaporkan meninggal dunia setelah dianiaya sejumlah orang tak dikenal di depan toko swalayan di Jalan HOS Tjokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, pada Rabu (31/8) malam.
Selain EHL, polisi menyebut ada dua korban lain, yaitu JVG, 27, dan CDF, 29, yang mengalami luka-luka dalam peristiwa itu.
Kepala Seksi Humas Polresta Yogyakarta Ajun Komisaris Timbul Sasana Raharjo menjelaskan bahwa kronologi peristiwa ini bermula saat korban EHL bersama teman-temannya sedang nongkrong di depan toko swalayan di Jalan HOS Tjokroaminoto, Tegalrejo, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 20.00 WIB.
Kemudian pada pukul 20.15 WIB, dua orang dengan mengendarai mobil datang menghampiri mereka. Selanjutnya, datang lagi tiga orang pada pukul 21.00 WIB setelah dihubungi pengendara mobil tersebut.
Beberapa saat kemudian datang lagi rombongan sebanyak 10 orang dengan menggunakan kendaraan bermotor dan tanpa basa basi langsung menyerang korban dan teman-temannya menggunakan senjata tajam parang. (Ant/OL-16)
Penyakit leptospirosis kembali menarik perhatian setelah menimbulkan korban jiwa dan menginfeksi ratusan orang di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
KETUA UMUM Dharma Wanita Persatuan (DWP) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Euis Nurlaelawati mengatakan isu pernikahananak dan poligami masih menjadi tantangan keluarga Muslim di Indonesia.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
Di Kelompok Umur (KU) 12, SD Kanisius Duwet menjadi juara setelah menang atas MIS Al Islamiyah Grojogan.
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
DINAS Kesehatan Kota Yogyakarta menemukan satu kasus covid-19.
PEMBUATAN Jembatan Pandansimo di DIY hampir selesai. Jembatan ini diyakini akan menjadi salah satu ikon infrastruktur di DIY yang tahan gempa
Di Bantul, kunjungan wisatawan pada 9 sampai 11 Mei 2025 tercatat 29.850 orang. Kunjungan wisatawan paling banyak pada Minggu (11/5) yang mencapai 19.362 wisatawan.
GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengeluhkan soal kekurangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayahnya.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia DIY mencatat, peredaran uang pada periode RAFI (Ramadan dan Idul Fitri) 2025 di DIY mencapai Rp4,60 triliun.
TIGA wisatawan terseret ombak di Pantai Parangtritis, DIY, Jumat (4/4). Petugas Satlinmas Rescue dan Ditpolairud Polda DIY berhasil menyelamatkan dua orang korban
di depan Gedung DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Para pedemo yang menolak revisi UU TNI masih bertahan di halaman gedung. Beberapa dari mereka mendirikan tenda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved