Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BANJIR luapan sungai masih menjadi ancaman potensi bencana hidrometeorologi di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Kondisi tersebut tak terlepas masih tingginya intensitas curah hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Imran Wardhani, menjelaskan kurun dua pekan terakhir atau sejak memasuki Oktober, intensitas curah hujan terbilang cukup tinggi. Hal itu mengakibatkan beberapa kali terjadi bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.
"Hari ini kami bersama Forum Pengurangan Risiko Bencana yang terhimpun dari 32 komunitas relawan, unsur pemerintah wilayah, Balai PSDA Provinsi Jabar, dan perangkat daerah teknis di Kota Sukabumi melaksanakan aksi mitigasi di aliran Sungai Cisuda," kata Imran, Kamis (13/10).
Kegiatan mitigasi dipusatkan di aliran Sungai Cisuda atau di sekitar kawasan Jembatan Merah Kelurahan Jayaraksa Kecamatan Baros. Penentuan lokasi didasari pertimbangan wilayah tersebut kerap terdampak banjir luapan saat intensitas curah hujan tinggi.
Peristiwa terbesar terjadi pada Februari 2022. Luapan Sungai Cisuda saat curah hujan tinggi mengakibatkan ratusan rumah warga terendam serta menelan korban jiwa.
"Dua pekan terakhir intensitas curah hujan sangat tinggi. Aliran-aliran sungai yang melintas di Kota Sukabumi pun meluap seperti di Baros yang dibarengi dengan longsor. Nah, kami bergotong-royong memitigasi aliran sungai untuk mengurangi resiko banjir," terang Imran.
Kegiatan mitigasi dilakukan dengan pembersihan aliran sungai, pembersihan kotoran dan sampah yang menyumbat, konservasi tanaman dan pohon yang menjaga longsor, melancarkan kanal sungai hingga penataan bentangan sungai agar lebih asri dan ramah dipandang. Termasuk dipasangkan karung dan beronjong menghindari luapan air dan geseran tanah dari mobilitas kendaraan.
"Dari kegiatan ini diharapkan ada kelanjutannya berupa pengerukan. Nanti secara teknis kewenangannya ada di ranah PSDA Jabar dan Dinas PUTR Kota Sukabumi. Mudah-mudahan bisa secepatnya melakukan pengerukan menggunakan alat berat," katanya.
Imran berharap aksi nyata seperti ini diharapkan bisa meningkatnya kesadaran serta kemitraan antara pemerintah, lembaga usaha, dan masyarakat dalam pembangunan yang berkesinambungan dan berbasis pengurangan risiko bencana. Termasuk meningkatkan komitmen bersama terus melakukan aksi nyata antarelemen.
"Kami harapkan semua instansi di lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi ikut ambil bagian dalam aksi pengurangan risiko bencana di masing-masing instansi," pungkasnya. (OL-15)
Dengan kandungan bioaktif yang telah dibuktikan secara ilmiah, kunyit, temulawak, dan meniran menjadi pilihan alami untuk mendukung sistem kekebalan tubuh.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Tips aman berkendara saat musim hujan: jaga keselamatan di jalan! Kurangi risiko kecelakaan, periksa kendaraan, dan waspadalah terhadap aquaplaning. Baca
Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serang, Kabupaten Kulon Progo, resmi rampung 100%
Musim hujan sering kali dikaitkan dengan rentetan perubahan suasana hati yang cenderung negatif.
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) akibat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
Kecamatan Ile Ape merupakan salah satu kawasan ring satu atau kawasan terdekat dari Gunung Api Ile Ape (Lewotolok).
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) segera menetapkan status siaga bencana setelah Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari lebih dulu mengumumkan status siaga.
Penjabat Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Andriko Noto Susanto meminta seluruh kabupaten dan kota siaga bencana akibat curah hujan yang tinggi.
Masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan, khususnya di Kabupaten Cilacap, Banyumas, dan Kebumen diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana dampak hujan lebat.
Kepala BPBD Tangsel Sutang Suprianto menyebut salah satu Langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
Ajang IFRC ke-21 ini berlangsung pada 22-30 Oktober dan diikuti 26 tim rescue dari seluruh Indonesia sekaligus menjadikan kompetisi IFRC terbesar dan paling meriah sepanjang sejarah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved