Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KOPERASI Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Kopti) Kota Cimahi, Jawa Barat mengimbau para perajin tetap menjalankan produksi dan tidak terpengaruh dengan ajakan mogok dari Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat.
"Ya, diimbau untuk tidak mogok produksi karena kan subsidi kedelai sudah turun," kata Ketua Kopti Kota Cimahi, Kusnanto, Rabu (12/10).
Dia menyatakan, saat ini harga kedelai sudah turun di Rp12.250 per kilogram seiring diberikannya subsidi dari pemerintah. Harga ini lebih murah seribu rupiah dibandingkan harga pasaran.
Lebih jauh, pihaknya bukannya tidak peduli dengan tingginya harga kedelai dalam sebulan terakhir. Tetapi untuk aksi mogok produksi kali ini dirinya tidak akan berpartisipasi.
"Kami tak menampik harga kedelai melambung tinggi dalam sebulan terakhir, yang menyebabkan para perajin tahu dan tempe berada dalam situasi sulit," ujarnya.
Ke depannya, Kopti meminta pemerintah menunjuk Perum Bulog untuk memegang dalam penyediaan kedelai di tanah air agar harganya bisa dikendalikan pemerintah. "Jadi Bulog harus turun lagi, kuasai lagi sembako termasuk kedelai ini seperti dulu," tuturnya.
Sebelumnya, beredar edaran dari Paguyuban Tahu dan Tempe Jawa Barat yang sepakat melaksanakan aksi mogok produksi tahu dan tempe selama tiga hari sejak Senin (17/10). "Rencana mogok produksi yang akan dilaksanakan selama tiga hari sejak 17 Oktober," kata Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jawa Barat, M Zamaludin dalam keterangan tertulis. (OL-15)
Kecap berwarna hitam dan rasanya manis atau asin. Bahan dasar pembuatannya umumnya adalah kedelai atau kedelai hitam.
Saat ini, para perajin masih terus memproduksi tahu, meski keuntungan mereka terus menyusut.
Jika nilai tukar dolar AS terus meningkat, perajin tahu harus mencari strategi agar produksi tidak terhenti.
Harga kedelai telah mencapai Rp12.700 dari sebelumnya Rp10 ribu per kilogram.
Para perajin hanya pasrah, karena usaha tempe sudah menjadi mata pencaharian mereka.
KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) langsung mengambil sejumlah langkah guna meredam keresahan masyarakat lantaran kelangkaan tahu-tempe dalam tiga hari di awal tahun ini.
Rata-rata kerusakan terjadi pada bagian atap rumah karena terbawa angin kencang saat hujan deras melanda.
Aksi penganiayaan itu terjadi di persimpangan Jalan Encep Kartawiria-Ciawitali, Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
Sejumlah ruang kelas mengalami kerusakan akibat diterjang hujan disertai angin kencang pada Selasa (31/10) sore.
Di Pasar Atas Baru Cimahi, beras premium masih bertahan di harga Rp15.000 per kilogram
TPS Santiong akan menjadi proyek unggulan Kota Cimahi dalam pengelolaan sampah.
Para remaja itu digelandang ke Kantor Polres Cimahi agar aksi mereka tidak menimbulkan keresahan masyarakat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved