Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Potensi EBT Tenaga Angin di Kalsel belum Termanfaatkan

Denny Susanto
20/9/2022 11:18
Potensi EBT Tenaga Angin di Kalsel belum Termanfaatkan
Ilustrasi: Pembangkit listrik tenaga hybrid (PLTH) yang menggabungkan panel surya dengan kincir angin.(MI/Lilik Darmawan)

PROVINSI Kalimantan Selatan memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang cukup besar mencapai 3.270 megawatt, namun baru sebagian kecil yang dimanfaatkan. Potensi EBT di Kalsel ini dicanangkan untuk mendukung program energi hijau dan penopang energi ibu kota negara (IKN) Nusantara.

Hal ini dikemukakan Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Provinsi Kalsel Sutikno.

"Saat ini suplai energi masih didominasi energi berbahan baku fosil dan kita terus mendorong peningkatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan," ungkap Sutikno, Selasa (20/9).

Secara nasional, Indonesia memiliki potensi EBT yang cukup besar mencapai lebih dari 3.000 gigawatt yang didominasi energi surya. Di Kalsel, potensi EBT diperkirakan mencapai 3.270 mw yang berasal dari energi tenaga surya, bayu, air maupun biogas serta biomassa.

Khusus untuk energi angin (bayu), Kalsel memiliki potensi hingga 1.400 mw yang ada di Kabupaten Tanah Laut. Namun hingga kini potensi EBT itu belum bisa dimanfaatkan.

"Sebelumnya sudah ada calon investor yang akan mengembangkan energi angin, tetapi menghadapi berbagai kendala sehingga belum bisa berjalan," tuturnya.

Dikatakan Sutikno, saat ini penggunaan energi untuk kebutuhan 4,3 juta masyarakat dan industri sebesar 718,9 mw. Suplai energi ini terbesar berasal dari energi fosil 622 mw dan EBT sebesar 96,907 mw. Dalam waktu dekat juga akan beroperasi unit 5 dan 6 PLTU Asam-asam, Kabupaten Tanah Laut berkapasitas 2x100 mw.

"Tingkat bauran energi di Kalsel saat ini baru 13,37% dan ditargetkan 19,05% pada 2025," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Teken Perpres Pengembangan EBT, Atur Penghentian PLTU

Sebelumnya, Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Husnul Khatimah mengatakan Pemprov Kalsel terus berupaya agar penggunaan fosil sebagai bahan baku energi dapat dikurangi selaras dengan target pemerintah pusat untuk penggunaan energi hijau.

Ke depan kebutuhan energi listrik terus meningkat terlebih dalam rangka menopang kebutuhan energi IKN di Kalimantan Timur. Di Kalsel, sejumlah kawasan industri dan ekonomi akan banyak membutuhkan energi seperti Industri Jorong, Tanah Laut, diperkirakan 1.000 mw, KAPET Batulicin 600 mw, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih 400 mw dan Industi Jhonlin Grup 400 mw.

Keperluan energi Kalsel pada 2050 diperkirakan mencapai 8.700 mw dengan target capaian bauran energi sebesar 24,7% atau 2.148,9 mw.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya